Six

1K 179 19
                                    

Jaehwan terus menatap Seokjin yang kini terbaring tak sadarkan diri. Sejak Seokjin tak sadarkan diri di depan pintu toilet, Hoseok langsung menghubungi Jaehwan. Jaehwan langsung memesan satu kamar vip di hotel tersebut, memanggil dokter pribadinya untuk memeriksa keadaan Seokjin.

Beberapa menit berlalu, Hoseok baru saja kembali mengantar dokter yang memeriksa keadaan Seokjin. Kata dokter, Seokjin terkena serangan panik dan sebaiknya Seokjin segera meminum obatnya setelah sadar nanti.

10 menit kemudian Yoongi dan Jimin membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa, disusul oleh Taehyung dan Jungkook yang juga terlihat panik. Tentu saja Hoseok langsung menghubungi Yoongi perihal keadaan Seokjin, dan mereka datang begitu pesta usai. Kamar pesanan Jaehwan adalah kamar yang paling besar dan punya ruang tengah tersendiri. Kamar tidur dibatasi oleh pintu yang kini tertutup rapat, didalam hanya ada Seokjin yang terbaring lemah dan Jaehwan yang duduk disamping tempat tidur menjaga Seokjin.

"Bagaimana keadaan Kak Seokjin? Apa yang terjadi?" Tanya Jungkook sambil menatap Hoseok panik

"Hoseok, bisa minggir sedikit? Aku ingin melihat Seokjin." Kata Yoongi pada Hoseok yang terkesan menghalangi Yoongi untuk masuk ke dalam kamar.

"Tidak, sebelum kau menjelaskan sesuatu padaku." Kata Hoseok.

"Menjelaskan apa?" Kata Yoongi sambil menatap Hoseok bingung

Hoseok langsung mendengus kesal, "Kau sudah berjanji dan menjamin bahwa Namjoon tidak akan datang. Tapi kenyataannya Seokjin melihatnya dan sekarang kau lihat sendiri akibat perbuatanmu!" Teriak Hoseok

Yoongi terdiam. Ini pertama kalinya Hoseok berteriak padanya. Semua yang ada di dalam ruangan terdiam. Mereka sama sekali tidak menyangka Seokjin akan seperti ini jika melihat Namjoon. Mengapa Seokjin bereaksi separah ini? Dan mengapa Namjoon hadir di pesta Yoongi?

"Aku akan menjelaskannya nanyi, sekarang aku harus melihat keadaan Seokjin." Kata Yoongi sambil kembali berusaha masuk kedalam kamar namun kembali ditahan oleh Hoseok.

"Seokjin baik-baik saja, kau tidak perlu merasa khawatir. Sekarang jelaskan padaku kenapa kau berbohong dan mengundang Namjoon."

". . . . . ."

"Min Yoongi, kau punya telinga untuk mendengar bukan?"

". . . . . ."

"Yoongi, jawab aku!!"

"Hoseok!"

Jimin menatap Hoseok dengan tajam, dia tidak tahan melihat pertengkaran istrinya dan Hoseok yang menurutnya terjadi disaat yang tidak tepat. Ini bukan saatnya untuk bertengkar, ini saatnya untuk mereka khawatir dan memperhatikan keadaan Seokjin.

Hoseok menghela napas kasar, emosinya benar-benar tak stabil sekarang. Suara pintu kamar yang terbuka mengalihkan fokus semuanya. Jaehwan keluar dari kamar, berjalan menghampiri semuanya di ruang tengah.

"Sebaiknya jangan ada yang masuk dulu, kata dokter Seokjin butuh istirahat. Tunggu dia siuman saja." Kata Jaehwan sambil mengunci pintu kamar.

"Aku hanya ingin melihatnya sebentar," Kata Yoongi.

"Maafkan aku Yoongi, tapi kurasa kau harus menunggu." Jawab Jaehwan.

Yoongi lagi-lagi mendengus kesal, "Kenapa kalian semua menghalangiku menemui sahabatku? Aku khawatir!" Teriak Yoongi

"Aku mengerti, kita semua juga khawatir sekarang. Tapi Seokjin memang sedang butuh istirahat."

"Kenapa aku harus mendengarkanmu, Lee Jaehwan?"

I WANT YOU, Kim Namjoon! BOOK 2Where stories live. Discover now