0.5

9.2K 2.3K 1K
                                    

"Ka-kalian jangan langsung percaya! Gue sama sekali gak tau kalo gue ngirim pesan kayak gitu, sumpah!" bantah Lino sambil mengangkat dua jarinya membentuk peace.

"Gak tau apa pura-pura gak tau? Bener ya, lo tuh emang diem-diem anjing." balas Seungmin sambil menatap tajam Lino.

Lino menggeleng kuat. "Please percaya sama gue. Bukan gue pengirimnya!! Pasti ada yang bajak HP gue."

"Udahlah. Nanti aja dibahas nya, kita ngerjain tugas aja dulu. Kalian semua mau mampus dihukum bu Wendy? Apalagi tugasnya dikumpulin sekarang." ujar Chan, bertepatan dengan Jisung yang baru datang.

"SAMLEKOM! YANG GA JAWAB YAHUDI!" teriak Jisung sambil melangkah masuk.

"Salam aja gak bener, sok sok-an ngatain yahudi." desis Jeongin.

"Diem lo kapir." sengit Jisung.

"Dari mana aja lo dari tadi?" tanya Beomgyu.

"Gue abis boker di mesjid, tapi tai nya ngadet bangsat. Sampe pegel dengkul gue jongkok terus." jawab Jisung.

"Najis banget. Oh iya ada tugasnya bu Wendy halaman 249 bagian A sama B, dikumpulin sekarang." ujar Seungmin, memberi tau.

"Emang bu Wendy kemana?" tanya Jisung, lagi.

"Ngelayat" sahut Beomgyu.

Jisung mengernyit heran. "Lah? Siapa yang meninggal?"

"Bapak lo"

"Anjing" umpat Jisung, mendelik tajam kepada Beomgyu.

"HEEEHH!! BACOT BANGET LU PADA!" teriak Hyunjin.

Sontak satu kelas diam, beberapa ada yang ketawa ketiwi tidak jelas.

Kai berbisik kepada Beomgyu disampingnya. "Kak, lu ngerjain kagak?"

"Ngerjain lah" balas Beomgyu.

"Ck. Yang rajin mah beda" celetuk Kai sambil menguap malas.

"Iyalah! Emang lo? Gibah teros sampe dower kek Hyunjin."

"Daripada lo? Tidur mulu" sungut Kai.

"Karena mimpi gua lebih indah dari kenyataan." balas Beomgyu sambil menulis.

"Emang lo mimpi apaan?" tanya Kai, antusias.

"Mimpi beli somay goceng." balas Beomgyu sepenuh hati.

"Kenyataannya?"

"Gue gak bisa beli soalnya somay nya dari ikan!" kesal Beomgyu sampai menekan pulpennya hingga kertasnya bolong.

Beomgyu mendengus. "Yah.. Bolong bangsat"

"Emangnya mimpi lo somay nya dari apa?" tanya Kai.

"Tempe."

"Goblok. Sia-sia gue ngajak ngomong lo, anjir" kesal Kai.

Beomgyu hanya mengendikkan bahu acuh. Sementara Kai mengumpat kesal. "Dosa apa gue punya temen kayak kak Beomgyu yang gobloknya mendarah daging sampe anus."

"Ngomong sekali lagi gue tusuk idung lo biar lobangnya ada 5! Jadi kalo lo bersin tu upil lepas landas sampe neptunus." ancam Beomgyu.

Jisung terkikik geli. "Lobang idung ada 5 bisa jadi vacum cleaner anjir."

"Oh yang buat nyedot WC itu ya?" sahut Jeongin.

"Nyedot debu, goblok." balas Seungmin sambil menempeleng kepala Jeongin.

"Eh kayak bau rempah-rempah ya?" celetuk Seungmin.

Jeongin langsung menutup hidungnya. "Ih bau apaan sih ini?!"

"Bau keteknya Soobin." kata Chan.

Soobin langsung menoleh. "Anjir lo kak."

Seungmin menggeleng pelan. "Serius gua coy. Katanya kalo bau rempah-rempah tandanya ada genderuwo"

"Ihh jangan kayak gitu napaa!!" sungut Jeongin ketakutan sambil mendekat ke arah Felix.

Felix ikut menyahut. "Bukan! Kalo kata pendetaku ada uler."

Alis Seungmin saling tertaut. "Dih? Genderuwo!! Kok jadi ke uler-uler?"

"Batu banget dibilangin." ketus Felix.

"Lah batu kok dibilangin" sengit Seungmin.

"Ihh!! Itu tuh iblis yang nyamar jadi uler!!" kesal Felix.

"Kata siapa?" tanya Taehyun yang ikut menyahut.

"Kata pendeta aku." jawab Felix, santai.

"Emang lu punya agama?"

"HAHAHAHAHAHAHA!!!" tawa sekelas meledak seketika.

"ANJEENG SAVAGEE!!" seru Soobin, ngakak.

"Tidak dengar, pakai henset." ujar Felix sambil menutup kedua telinganya.

"HAH?! JENSET?!" teriak Beomgyu.

"Ga denger pake kacamata." timpal Jisung sambil menutup hidungnya.

"Punya temen kaga ada yang waras anjir!! Otaknya pada setengah sendok nyam-nyam semua!!" keluh Changbin sambil tersenyum miris.

"Lah emang kita temen lu?" sarkas Jisung sambil bersandar malas di kursinya dan dibalas tatapan tajam dari Changbin.

"Lo kok bisa seceria itu sih, Sung? Gue iri tau. Lo tuh bahagiaaaa terus keliatannya." bisik Seungmin.

"Emang gue nya humoris, mau gimana lagi?" balas Jisung.

"Ya seenggaknya jangan keliatan bahagia terus lah. Emangnya gak capek? Gak sakit? Gue tau lo punya banyak masalah, tapi lo gak mau cerita. Cerita aja lah sama gue, bagi-bagi beban lo juga." kata Seungmin sambil merangkul Jisung.

Jisung terkekeh pelan. "Gak akan ada yang ngerti sama perasaan gue, Min."

"Ya lo cerita dulu masalah lo apa, biar gue juga bisa langsung ngerti perasaan lo." balas Seungmin.

"Semua orang munafik." lirih Jisung, sampai Seungmin tak mendengarnya.








Tapi tidak dengan Taehyun.

[1] Humorous | TXT ft. SKZ『√』 (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now