Kak Marvin

7 2 0
                                    

  𝑴𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒍𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒓𝒂𝒈𝒖 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖
    𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒔𝒂𝒍
          𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒍𝒎𝒖

Tok tok tokk ! *𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘰𝘱𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘶𝘢𝘳.*
Ya silakan masuk *𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘣𝘰𝘴 𝘬𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳 𝘪𝘵𝘶.*
Saya ingin kerja disini pak *𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘰𝘱𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘭 𝘣𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘯𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢.*

Setelah lama berbincang bincang, pria bertopi itu di terima di kantor itu.

Pa, tadi itu siapa ? *𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘩𝘦𝘳𝘢𝘯𝘢𝘯.*
Ohh itu orang baru yang ingin melamar pekerjaan nak *𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘨𝘶𝘢.*
Tapi Sean kenal sama anak itu pa. *𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘨𝘶𝘢.*
Oh iya ? Baguslah.

Keesokkan harinya

Pas gua mau ke kelas, ternyata gua ketemu sama pria yang kemarin ke kantor papa. Ya namanya kak Marvin, cowok yang berbakat walaupun sedikit nakal.

Gua: hi kak

Marvin: eh kamu Osseana Quinza ya, ada apa ?

Gua: Ya kak, panggil aja Sean. Kemarin aku liat kakak di kantor papa aku

Marvin: oh jadi itu kantor papa kamu ya ?

Gua: iya, kakak bisa ke pulang ke kantor bareng aku tiap hari.

Marvin: oke kakak mau masuk kelas dulu. Bye Sean

Percakapan gua berakhir disitu, gua langsung menuju kedalam kelas.

Pulang sekolah

Akhirnya sekolah hari ini selesai, kak Marvin udah nunggu gua dari tadi di depan pintu kelas.

Gua: Maaf lama ya kak

Kak Vin: ya gapapa

Gua: yuk kak ke depan gerbang sekolah

Sepanjang jalan orang ngeliatin gua sambil heran dan bisik bisikin gua. Bagi gua sih biasa aja, lagian kak Marvin satu ekstra kurikuler sama gua.

Sesampai di kantor, gua istirahat diruang VIP sambil menyantap makanan yang udah di siapkan.
Sedangkan kak Marvin sibuk dengan handphone nya.

Gua: kak, ga makan ?

Kak Vin: nanti aja deh.

Beberapa jam kemudian...

Sean, ayo siap siap untuk pergi les. "Seru papa mengajakku"

Gua menghampiri papa dan kemudian bertanya.
Pa, kalau Sean pergi les, trus kakak Marvin tinggal sendiri dong ?

Iya palingan sebentar lagi ayahnya pulang "ucap papa sambil melihat jam ditangannya."

Gua bersiap siap untuk pergi les dan menghampiri kak Marvin.
Kak,maaf ya mungkin hari ini sampai sini aja, soalnya aku mau pergi les, "ucap gua dengan gugup".

Ya gapapa, aku ngerti kok kamu sibuk. "sambil memegang pundakku"

Kakak ga marah kan ?

Ga kok dek, "jawab kak Marvin sambil tersenyum"

                    ★     ★     ★

  Keesokan harinya, sekolah lain meminta 10 orang sebagai perwakilan dari sekolah gua untuk menjadi bintang film. Akhirnya gua dan kak Marvin dipilih. Gua seneng banget karna kali ini gua bisa mewujudkan mimpi gua sebagai bintang film. Bukan hanya mimpi gua aja, kak Marvin pun juga bermimpi untuk menjadi seorang bintang film.

Karna adanya kegiatan ini gua semakin dekat sama kak Marvin. Hampir setiap hari kita chatingan. Kak Marvin juga bantuin gua untuk memasukkan biodata dan mengisi identitas lainnya.

Saat pulang sekolah, gua segera memberi kabar baik ini ke papa

Gua: Pa, Sean dipilih sebagai bintang film.

Papa: Wah anak papa hebat, nanti papa cariin orang yang bisa ngajarin kamu.

Setelah pembicaraan gua sama papa selesai, gua menatap ke arah kak Marvin yang sedari tadi menunduk sambil memperhatikan surat lamaran bintang film yang diberi di sekolah tadi.

Gua segera menghampiri kak  Marvin.
"Kak, kakak kenapa ?", *tanya gua*

Kak Marvin menglap pipinya lalu menegakkan kepalanya.
"Gapapa kok",*dengan mata yang berkaca-kaca*

Gua sempet heran kenapa kak Marvin yang tadi awalnya bahagia menjadi sedih.
"Kakak kenapa sedih?"

"Kayaknya kakak ga jadi deh ikut jadi bintang film",








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cᴜʀʟʏ GᴜʏWhere stories live. Discover now