Bonus Scene

1.5K 196 7
                                    

Chuuya POV

.

.

Kenop pintu diputar, terlihat sebuah ruangan kecil yg rapih karena setiap hari Chuuya rajin membersihkannya. Dilihatnya foto yg terpajang di atas laci.

Sakit, dadanya sakit. Mengingat biasanya setiap pulang sekolah dia akan disambut oleh berisiknya suara orang-orang yang dirumah,ruang yang berantakan dengan baju berserakan dimana mana yang menunggu untuk ia bereskan, tapi kali ini tidak ada lagi. Semua itu hanya tinggal kenangan.

Orang tua Chuuya dan adik adik Chuuya sudah meninggal, mereka meninggal karena kecelakaan saat mereka sedang liburan, pada saat itu Chuuya kelas 6 SD jadi Chuuya tidak bisa ikut liburan karena dia harus bersiap untuk liburan.
Sebenarnya saat ia ditinggal liburan, Chuuya sangat kesal, mana ada orang tua yg meninggalkan anaknya disaat anak itu sebentar lagi akan ujian. Tapi setelah kecelakaan itu, Chuuya merasa menyesal karena waktu itu dia tidak menghentikan mereka.
Menghela nafas panjang dan berat, dia jalan dengan gontai ke kamar. kepalanya terasa berat, dia merasa sangat lelah, belum lagi kejadian di kelas tadi terus menggema di kepala Chuuya.

" Apa apaan Dazai itu, kenapa tiba tiba"  tanpa sadar muka Chuuya memerah kembali.

Dia lemparkan tubuhnya di kasur setelah sampai dikamarnya. Tubuhnya benar benar terasa lemah sekarang
Bagaimana dia akan ke dokter kali ini.
" Mungkin sekali membolos tidak apa" pikirnya.

DAZAI POV
.

.

.

Sekarang Dazai disini, terbaring dikasur, menatap langit langit kamar yang berhiaskan simpul tali yg sudah dipotong pendek oleh Kouyou nee-san.

Pikirannya penuh dengan Chuuyanya. Bagaimana dia bisa menjalankan rencana itu, bahkan untuk pulang sekolah aja dia enggan untuk berpisah.

Tidak bercanda dengan Chuuya hanya berbicara saat salah satu diantara mereka bertanya itu sangatlah berat bagi Dazai. tidak mendengar teriakan Chuuya, ayolah itu sangat sulit. Selama ini dia menyembunyikan rasa ingin bunuh dirinya hanya karena Chuuya, Chuuya bilang dia tidak suka jika Dazai membicarakan dirinya yg selalu ingin bunuh diri, maka pada saat itu Dazai memendam keinginannya untuk bunuh diri.

Tiba tiba terlintas di pikirannya tentang Chuuya yg akhir akhir ini terlihat semakin lemah dan pucat
Apakah dia sudah makan
itulah yg terlintas dipikiran Dazai saat ini. Chuuya sangatlah ceroboh, bagaimana jika dia lupa makan dan jatuh sakit, apalagi Senin depan mau ada ulangan, kemungkinan dia lupa makan sangatlah besar karena Chuuya selama ini menuntut diri agar nilainya tidak menjadi kecil, jadi dia pasti akan belajar tanpa istirahat.

" Anak itu bikin khawatir saja "

Mungkin besok ia akan bermain ke rumah Chuuya.

Those WordsWhere stories live. Discover now