2. SMA GALAXY (2) || SUDUT PANDANG LIBRA

84 11 0
                                    

Hi, guys!
Apa kabar? Semoga baik, ya!
Kalau lagi sakit, get well soon, besties!
Oh, iya. Seperti yang kemarin aku bilang, di chapter ini akan menceritakan tentang first impression masuk SMA Galaxy berdasarkan sudut pandang My Beloved Enemy, Sigung Kampret alias Libra Dhananjaya.

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak yaaa ❤❤❤

***

2. SMA GALAXY (2) || SUDUT PANDANG LIBRA

❝Di tempat ini, aku menemukannya. Menemukan seseorang yang nantinya akan menjadi pelabuhan terakhir di hatiku.❞

― Libra Dhananjaya.

*•.¸♡ Happy Reading ♡¸.•*

Alarm sejati telah berbunyi. Suaranya memenuhi seisi kamar bernuansa putih abu-abu yang cowok itu tempati. Sebuah suara yang telah membuyarkan mimpi indahnya. Sebuah suara yang selalu ia dengar di setiap paginya.

"LIBRA DHANANJAYA! BANGUN ATAU BUNDA SIRAM MUKA KAMU PAKAI AIR SE-EMBER?!" Suara lengkingan itu berhasil membuat Libra bangun dengan kuping yang berdenging. Menandakan kalau sekali lagi ibunya berteriak, bisa dipastikan kalau Libra akan mengalami pecah gendang telinga saat itu juga.

"Apaan, sih, Bund? Teriak-teriak kek orang lagi tersesat di hutan," kata Libra sambil mengucek matanya.

"IYA! INI EMANG LAGI DI HUTAN! HUTAN BELANTARA YANG DITINGGALIN SAMA COWOK JOROK DAN PEMALAS KAYAK KAMU!" balas Aylin masih berteriak. Wanita itu merasa pening saat melihat kamar putra sulungnya yang seperti rumah tikus tersebut. Antara baju bersih dan baju kotor, Aylin tidak bisa membedakannya. Libra memang sangat jorok. Bahkan banyak bungkus jajanan yang berserakan di lantai. Ada remahan rengginang juga di atas meja depan televisi.

"Masih pagi, Bund, udah mau bikin kuping Libra tuli aja," keluh anak sulungnya itu dengan wajah nelangsa.

"Bodo amat! Bunda nggak peduli! Bangun sekarang, atau Bunda suruh kamu bersih-bersih nih kamar yang sekarang berubah jadi tempat pembuangan sampah?!" Aylin berkacak pinggang sambil memasang wajah segalak mungkin. Berharap agar anaknya yang lucknut-able menjadi takut dan menurutinya.

"Ngapain bangun jam segini, sih, Bund? Belum juga subuh." Libra berkata seraya melirik jam di atas nakas yang masih menunjukkan pukul 03:40 WIB.

"Ya emang belum subuh! Pokoknya, kamu harus bangun sekarang karena ini hari pertama kamu masuk SMA!" ucap Aylin sembari menarik selimut yang masih menutupi setengah tubuh anak sulungnya.

"Yaelah, Bund, cuman gituan doank. Lima belas menit lagi, deh. Libra tadi tuh lagi asik-asik mimpiin Selena Gomez tahu, tapi malah kebangun gegara teriakan Bunda!" pinta Libra hendak rebahan lagi.

Aylin dengan cepat menarik lengannya. "Kamu nggak bangun, Bunda sita semua fasilitas yang udah Bunda sama Ayah kasih ke kamu!" ancamnya yang membuat Libra langsung melotot tak terima.

"Enak aja! Nggak bisa gitu donk, Bund! Nggak ada yang namanya sita-sitaan fasilitas! Nggak adil itu namanya!" protes Libra tak terima. Kalau dia kehilangan segala fasilitas yang telah kedua orang tuanya berikan padanya, nanti yang ada cowok itu akan terlihat kere di mata cewek-cewek yang ngekost di rumahnya Pak RW. Ini tidak boleh sampai terjadi!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

(GS1) My Beloved EnemyWhere stories live. Discover now