Angga bilang, adiknya-Via ingin kucing. Ia mengancam akan mogok makan jika tak di belikan kucing. Sehingga Angga meminta bantuan pada Reina.

Setibanya di sana, mata Reina langsung berbinar. Ia juga menyukai hewan dengan bulu lembut itu. Angga yang berdiri di sampingnya pun mengulas senyum tipis. Ternyata perempuan itu tak berubah barang sedikit pun soal hewan.

Reina berlari kecil mendekati kucing dengan warna abu-abu putih tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reina berlari kecil mendekati kucing dengan warna abu-abu putih tersebut. Tangannya menggapai ke atas seakan ia minta di angkat. Kucing itu terlihat menggemaskan, mata bulat hitamnya dengan bulu yang sangat lembut itu menarik perhatian Reina.

"Angga! Angga!" seru Reina girang sembari mengangkat kucing itu ke pangkuannya.

Angga yang semula sedang melihat kucing berwarna putih abu-abu itu pun menoleh ke arah Reina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angga yang semula sedang melihat kucing berwarna putih abu-abu itu pun menoleh ke arah Reina. Gadis itu tampak berbinar dengan kucing di pangkuannya.

"Lihat! Kucingnya imut 'kan?" tanya Reina.

Angga mengelus kepala kucing itu, yang mengakibatkan kucing itu bergerak gelisah.

"Iya, imut seperti, Rei." gumam Angga tanpa sadar yang tak di dengar Reina.

"Gue, yakin pasti Via suka sama kucing yang ini," ucapnya sembari menunjukkan kucing di pangkuannya.

"Tapi yang itu juga lucu, Rei," ucap Angga menunjuk kucing yang tadi mencuri perhatiannya.

"Yahhh, kan gak mungkin kita beli dua-duanya," ucap Reina tak bersemangat.

Angga sedikit berpikir. Membeli dua-duanya tak masalah bukan? Pikir Angga.

Angga berjalan mendekati kasir sembari mambawa kucing pilihannya. "Mbak, saya mau beli kucing ini sama kucing yang di pangkuan gadis itu!" Angga mengeluarkan kartu ATM nya.

"Baik, tunggu sebentar, Pak," ucap kasir tersebut.

Akhirnya, kedua kucing itu di masukkan ke kandang nya dan di letakkan di jok bagian belakang mobil.

Saat di mobil hanya keheningan yang ada. Reina terlalu lelah dengan hari ini, dan Angga yang tengah fokus mengemudi.

Angga menoleh ke arah Reina. "Lo, tidur aja. Nanti kalau udah nyampe gue bangunin. Btw, makasih ya, Rei. Lo udah mau nemenin gue beli kucing," ucap Angga di sela fokus mengemudi nya.

Reina tersenyum, ia menoleh kebelakang dan tersadar jika kucing itu ada dua. Tadi, Angga langsung menariknya ke mobil dan tak tau kucing mana yang ia beli.

"Lho. Kucingnya kok dua?" tanya Reina heran.

"Iya, satu buat, lo. Yang satu nya lagi buat, Via."

"Ihh. Ngapain beliin gue?" tanya Reina kesal. Menurutnya buat apa ia di belikan juga, toh, dirumah nya sudah ada kelinci pemberian Farhan.

Seketika Reina menjadi tak bersemangat. Sudah dua minggu Farhan tak ada kabar, bahkan pesannya saja masih centang dua. Tak ada tanda lelaki tersebut akan membalas.

"Rei!"

Lamunan Reina buyar ketika ia mendengar panggilan Angga.

"Ehh ... iya. Kenapa, Ga?" tanya Reina gelagapan.

"Lo, melamun?" tanya Angga. Reina menggeleng, ia tak mau Angga tau masalah dirinya.

"Kucing yang lo pilih, buat lo aja," ucap Angga. Kemudian lelaki itu turun dari mobilnya.

Buat gue? batin Reina.

"Lo, mau sampai kapan di mobil gue aja?" tanya Angga menahan senyumnya.

Reina menatap kiri kanan. Oh my gosh. Ternyata sudah sampai rumahnya, dan Reina tak menyadari itu sama sekali.

Reina turun dengan menahan malu. "Kenapa gak bilang sih, kalau udah nyampe?" tanya Reina kesal. Ia menatap Angga sengit yang membuat lelaki tersebut tak tahan untuk menahan tawanya.

"Makanya, jangan melamun aja, lo. Kesambet hantu baru tau rasa lo." Angga masih terus tertawa, bahkan lelaki itu memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Terus aja lo ketawa di saat penderitaan gue. Gue sumpah'in tuh mulut gak bisa tertutup!" ujar Reina kesal. Yang langsung membuat Angga berhenti tertawa.

"Buset. Lo, kalau ngomong mikir kek, gimana kalau beneran mulut gue gak bisa di tutup?"

"Lo sih rese banget jadi orang," ucap Reina.

Angga menyudahi pertengkaran mereka. Membuka jok mobil, dan mengambil kucing yang Reina pilih tadi.

"Nih," ucap Angga sembari menyerahkan kucing tersebut.

"Ini beneran buat gue?" tanya Reina masih tak percaya.

"Ck. Ya, buat lo lah. Via, cukup satu aja. Dan yang ini buat lo, biar ada yang nemenin elo kalau lagi galau," ucap Angga yang di hadiahi dengan pukulan di bagian kepalanya.

"Rese lo sumpah! Udah, pulang sana!" usir Reina.

"Gak ada terima kasih nya nih anak," celutuk Angga.

Reina menatap tajam mata Angga "Terimakasih." Reina langsung pergi meninggal kan Angga yang menatap nya geli.

"Gimana gue bisa gak suka sama lo coba? Tingkah lo gak berubah dari dulu," ucap angga. Kemudian lelaki tersebut pergi meninggalkan halaman rumah Reina.

TBC

Assalamu'alaikum, aku minta maaf sama semua teman-teman yang baca cerita aku. Mungkin aku ada salah kata yang aku sengaja atau pun enggak.

Hari ini, hari pertama puasa di bulan suci Ramadhan. Semoga yang berpuasa, diberikan kesabaran menghadapi ujian ini.

Dimana kita harus menahan nafsu, baik lapar mau pun haus. Disarankan jangan dekat-dekat dapur, nanti bisa ke bablasan🤣. Mending di kamar diam anteng.

Kalau ada typo, kasih tau aku melalui komentar kalian ya. Jangan lupa juga vote nya😂.

Windystory11

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now