3.4K 431 78
                                    

"Kita mau kemana, sih Jen?", keadaan hening yang telah menyelimuti kedua insan yang sedaritadi berjalan beriringan itu hilang ketika pada akhirnya Jung Jaewon memberanikan diri untuk bertanya.

Seketika Ia dapat melihat langkah pendek yang diambil Jennie selama perjalanan entah kemana itu terhenti. Jennie terlihat diam ditempat untuk beberapa detik, sebelum akhirnya memutar badannya dengan tangannya yang sudah terlipat di depan dada sambil memandang Jaewon datar, namun sinis.

Tatapan yang diberikan Jennie itu sukses membuat Jaewon takut sekaligus salah tingkah. Pria dengan rambut yang masih sedikit berantakan itu mulai mencoba berpura-pura tak mengindahkan kehadiran Jennie, "gue lupa kalo di kantor ini banyak makhluk gaib---,"

Saat itu juga satu pukulan keras mengenai lengan atas pria itu.

"Aw!", Jaewon hanya bisa meringis kecil ketika mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan tersebut dari Jennie.

Belum merasa puas, wanita itu kembali memainkan tangannya dan memukuli Jaewon secara berulang-ulang sambil mengoceh dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Gue udah bilang, kan? Hilangin sikap playboy lo itu! Anak mana lagi yang lo gangguin, huh? Liat! Anak-anak gak jadi shooting karena ulah lo! Gue juga jadi ikut kena imbasnya! Tangan lo mau gue patahin?!" Jennie terus menunjukkan kekesalannya dengan omongan tiada henti dan pukulan bertubi-tubi kepada Jaewon. Wanita itu terlihat sama sekali tak ingin memberi ampun atas apa yang telah dilakukan Jaewon hari ini.

"Aw! Jen, jangan pukul--- dengerin gue dulu--- Aw!", pria itu mencoba meminta ruang kepada Jennie untuk menjelaskan semuanya. Namun wanita itu terlihat tak mau memberi kesempatan.

"Gue gak peduli alasan lo apa, ya! Sekarang gimana mau balikkin jadwal Textie hari ini! Lo mau bikin gue begadang seminggu?!" Jennie kembali mengutarakan amarahnya sambil terus memukul Jaewon.

Tak kuat dengan perlakuan Jennie saat ini, Jaewon akhirnya mengerahkan tenaganya untuk menahan tangan Jennie agar tak memukulnya lagi. Hal itu sukses membuat kening Jennie mengernyit.

"Apaan lo nahan-nahan gue? Gue belum selesai---".

"Dengerin gue dulu!", keluarlah suara meninggi dari Jaewon yang membuat Jennie terdiam. Serius, selama mengenal seorang Jung Jaewon, bahkan dari masih duduk di bangku perkuliahan, Jennie tak pernah mendengar Jaewon dan suara meningginya itu.

Keadaan hening sejenak dengan posisi Jaewon yang menangkup kedua tangan Jennie saat ini.

"Gue pernah jadi buaya lagi sejak saat itu. Gue gak pernah nerima uang sepersen pun dari siapapun kecuali kalo gue melakukan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Soal ibu-ibu tadi. Bener, anak Dia yang merupakan trainee disini selalu ngeluarin duit buat beliin gue sesuatu tanpa permintaan gue. Tapi tiap kali Dia ngasih gue barang, gue bakal balikkin diem-diem. Apapun yang dilakukan Dia sama barang yang udah gue balikkin itu di luar tanggung jawab gue. Gue kerja disini bukan buat tebar pesona lagi, Jen", jelas pria itu dengan suara yang sedikit Ia naikkan, membuat Jennie benar-benar terdiam saat ini.

Melihat respon sunyi yang Jennie berikan malah membuat Jaewon kembali salah tingkah, "G--gue gak bermaksud kasar sama lo. Biar lo paham kalo gue---"

"Terus kenapa lo gak bilang yang sebenernya sama itu ibuk-ibuk?", Jennie menyela, membuat Jaewon kembali harus menghela nafas.

"Kejadiannya bahkan sama persis kayak lo, gak mau ngasih gue ruang untuk ngomong dulu," jawab pria itu.

Jennie juga ikut menghela nafas mendengar jawaban pria itu. Arah badannya mulai Ia balikkan untuk kembali melakukan perjalanan. Hal itu membuat Jaewon lagi-lagi mengernyit, "Jen mau kemana?," tanyanya sambil menahan Jennie supaya dapat berhenti.

[ BOOK 2 ] 7 RINGS : 1 R I N GWhere stories live. Discover now