_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*
"Telat lgi gw, hffft"
Secepat kilat mungkin aku berlari untuk keluar dari gang kecil Yang berada berdekatan dengan rumahku
Tiba pada saatnya dihalte, aku buru buru memasuki bus Yang arahnya menuju sekolah
Namaku Kim Hyeon Soo, aku lebih dikenal dengan panggilan yoyon,aku bukanlah anak Yang terlahir dengan segudang kekayaan
Ayah Dan ibuku sudah Lama meninggal, aku hidup sebatang kara dengan tempat tinggal rumah atap
Aku anak tunggal dari keluarga Kim, hidup Dan tinggal sendiri memang sangat menyebalkan, aku harus terus menerus menghibur diriku agar tak terlihat lemah didepan banyak orang
Aku bersekolah di Kyunggi High School,kalian tahu hanya anak orang kaya Yang bisa bersekolah disana. Aku masuk kesana karena aku ikut klub sosial Dan aku termasuk murid Yang pintar, makanya aku bisa bersekolah disana.
Untuk pertama kakinya dalam hidupku, aku selalu bekerja keras untuk selalu mencapai target maksimal.
Cerita ku berawal dari sini...
"Hhh,kang asep buka gerbangny dong"
"Loh, non kok baru dateng, kelas sudah dimulai sejak 15 menit Yang lalu "
"Aduuh,kang maap banget,tadi saya ha-"
"Kang buka pagernya"
Suara itu
"Maap mas dan non sekalian, saya tidak bisa, nanti saya dimarahi pak kepsek, maap banget mas jungkook"
Lelaki itu berjalan mendekati ku
Menatapku tajam
"Kang,saya kasi 200rebu deh"
"Maap atuh mas, saya ga bisa disogok"
"Yaudh 300 rebu"
"Maap mas"
"400 rebu"
"Maap banget atuh mas"
"500 rebu deh"
"Maap mas"
"Apalagi kang, masih kurang? "
"Maap mas, saya gabisa"
"Gabisa apalagi,buruan buka gerbangnya,saya telat nii!"
"Maap saya ga bisa nolak mas"
Lelaki itu teman sekelasku, dia anak Yang berasal dari keluarga Yang memiliki saham tertinggi saat ini
Lelaki itu terlihat tampan jika dilihat dari sisi mana saja. Wanita mana Yang tidak terpikat olehnya, sayang sekali sifat angkuh, sombong Dan kenakalannya membuatku merasa benci padanya.
Dan pada akhirnya kang asep membuka gerbang tersebut
Mobil mewah itu melewati diriku Yang akan ikut juga melewati gerbang sekolah,baru beberapa aku melangkahkan kakiku menuju gerbang, lelaki itu membuka kaca mobilnya
"Kena kau nenek lampir"
Tatapan dan ucapannya tentu saja sukses membuatku geram, namun dia hanya tersenyum remeh padaku
Aku berusaha untuk tetap tenang, karena ini diarea sekolah, aku tau nanti jika konsekuensinya akan semakin rumit, jika guru" melihat kami berdebat lagi, ditambah lagi aku terlambat.
Aku berlari melewati lorong kelas, hingga tepat berada didepam kelas, aku melangkah kecil agar tak didengar guru, aku baru sadar klo hari ini buk yeri sakit dan digantikan dengan pak Lee, guru kimia killer disekolahku.
