“Apa aku akan minum alkohol di siang hari seperti ini?” Tanya Brant membalikkan pertanyaan bodoh Jax.

Brant memang hobi dalam hal minum-meminum, tetapi ia tidak akan melakukannya di siang hari seperti ini. Lagi pula, akan sangat berbahaya jika ia mabuk dalam situasi seperti ini. Ia sedang melindungi dirinya dari skandal itu, jika ia sudah minum dan mabuk, ia tidak akan bisa mengontrol dirinya sendiri dan ia akan melupakan apa pun yang dilakukannya ketika mabuk.

Brant...”

“Aku benar-benar memiliki seorang putra. Ia bernama Aaron, usianya empat tahun.”

Brant?!”

“Dan aku berencana untuk tinggal sedikit lebih lama di sini.”

***

Sekarang Brant tidak tahu harus melakukan apa. Setelah memberitahu Jax tentang Aaron, Brant hanya berdiam diri di depan gedung apartemen Emma. Jika saja Teressa tidak mengusirnya, ia mungkin bisa berlama-lama menghabiskan waktunya untuk mengenal lebih baik putranya. Tetapi sayangnya, ia tidak bisa melakukannya, dan jika dirinya memilih untuk pulang, itu hanya akan membuatnya merasa lelah mendengarkan bagaimana Ibunya itu terus saja mengatakan jika Aaron bukan putranya dan membujuknya untuk melakukan tes dna untuk membuktikan itu.

Drrt drtt.

Ponselnya kembali bergetar. Kali ini sebuah pesan masuk muncul dinotifikasi ponselnya. Brant jadi teringat jika ia tidak memiliki nomor ponsel Teressa. Mereka tentu perlu saling berkomunikasi untuk membicarakan mengenai pertemuan mereka lagi, bukan?

Hei? Ada waktu? -Harper.

Aku sedang tidak melakukan apa pun sekarang. Ada apa?

Balasnya.

Wanita itu menghubunginya di saat yang tepat. Tetapi jika wanita itu kembali mengajaknya pergi setelah shift kerjanya selesai, seperti malam-malam lalu, Brant tidak tahu apakah ia bisa mengiyakan ajakan itu atau tidak.

Ingin makan siang bersama?

Ajakan itu kedengarannya tidak begitu buruk.

Boleh. Kalau begitu aku akan datang ke rumah sakit.

Beberapa detik kemudian Brant menerima balasannya.

Okay. Kita bertemu di rumah sakit.

***

“Jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya jika kau memiliki banyak waktu luang seperti ini?” Harper melemparkan pertanyaan pada Brant setelah mereka berhasil keluar dari salah satu caffe di dekat rumah sakit.

“Mungkin aku akan bergabung ke komunitas memancing?” Brant menjawabnya dengan lelucon.

Jujur saja, ia tidak benar-benar tahu apa yang akan dilakukannya. Tetapi, satu-persatu hal kecil mulai muncul di kepalanya. Seperti menghabiskan waktunya dengan Aaron, menemaninya bermain, mengajarkannya tentang musik, atau mungkin membawanya memancing setelah kondisi kakinya lebih baik? Brant tersenyum kecil, mulai sekarang ia harus segera merancang hal-hal menarik yang bisa dilakukannya dengan Aaron.

“Kau memancing? Apa kau yakin akan itu? Kau spesialis senar gitar, bukan senar pancing,” Harper tertawa dengan leluconnya sendiri.

“Ehm... atau mungkin kau ingin menghabiskan waktu luangmu denganku?” setelah mengatakannya, wajah Harper besemu. Dia tidak mengerti mengapa ketika bersama dengan Brant ia tidak bisa memilih kalimat apa yang tepat untuk dikatakannya. Ingat Harper, kalian tidak memiliki hubungan apa pun lagi, selain pertemanan.

Silent Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang