17. One step

Mulai dari awal
                                    

Pipi nya tersipu menatap tangan nya yg kini berada di gengaman renjun bahkan sesekali aerum menyentuh pipinya yg semakin memanas 'Kurasa jantungku tak sehat'

" Jaemin? " Renjun memincingkan kedua mata nya meneliti sosok yg baru saja melangkah masuk kedalam rumah sakit

" Na Jaemin! " Panggilnya lagi

Jaemin menoleh lalu berjalan mendekat dan tersenyum " Kenapa njun? kau sudah sehat? "

" Cck kau yg kenapa! kau sakit? "

Na jaemin lagi lagi lelaki itu tersenyum "Bukan apa cuma sakit perut kurasa aku salah makan"

"Jangan berkerja terlalu keras,hm aku duluan jaem"

Renjun menatap aerum sejenak lalu mulai membukakan pintu penumpang sebelum ia  memutar dan masuk ke dalam pintu kemudi " Ternyata masih merah, kenapa malah terlihat lucu" Ujarnya sambil mengusap lembut pipi aerum

Renjun house

Langkah aerum terhenti tepat di depan sebuah lukisan yg terpajang rapi didekat ruang tv walaupun hanya melihat sekilas aerum yakin sosok itu...wajah serta gaya rambut nya cukup familiar 

" Ibuku "

' Ibu? ini nyonya huang? ' Aerum terkejut sungguh jadi dia nyonya huang

Renjun mengulurkan canvas di tangan nya 'Ini aku? ' Aerum melebarkan mata nya terkejut sejak kapan dia melukis ini?

" Aku tak pernah bisa fokus melukis saat di galeri, di otak ku hanya terlitas wajahmu " Ujarnya lalu melangkah pergi masuk kedalam kamar

'Apa apaan dia ' Aerum mengusap pipi nya sambil tersenyum kenapa dia selalu salah tingkah begini,

" Jaemin memberitahu mu kalau aku sakit? " Gadis itu menganguk lalu mendudukan diri disamping renjun

" Lalu kenapa datang kesini? "

" Kau khawatir padaku? " Ingin menyangkal tapi fakta nya begitu jadi aerum mengaruk tenguk nya sambil menganguk

Renjun tersenyum menarik tangan aerum lalu mengengamnya erat

' Kenapa sandinya ulang tahun ku? '
Lagi lagi renjun tersenyum setelah membaca sederet kata yg baru saja aerum tunjukan "Kau tak mengira bukan? seseorang juga tak akan mengira sandinya itu "

" Ibuku pernah bilang kalo orang yg sudah meninggal katanya tinggal di langit "

" Kakek sekarang disana, menatapku dari jauh "

" Aerumaa belajarlah mencintai dirimu sendiri kau itu istimewa, Kakek bilang tuhan itu adil jadi jangan benci padanya tuhan menyayangimu"

***

Pukul 20:35 aerum berjalan gontai menuju
kamar apartement miliknya sungguh kaki nya capek

Langkah nya medadak terhenti mendapati seseorang kini berdiri di depan kamar apartement nya

' Ibuu? '

Jang hyuri dan ibunya berdiri disana

" Lama tak bertemu anak sialan "

Hyuri menyerigai lalu kedua nya berjalan medekat kearah aerum yg kini mematung di tempat saking terkejutnya

" Menunduk!! tunjukan sopan santun pada ibumu "

[ 1.] This Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang