Gadis itu menatap tajam Xeara lalu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Xeara. Namun usahanya sia-sia, Xeara sangatlah kuat. Dan dengan sengaja Xeara melepaskan tangan gadis itu dan membuat gadis itu terjatuh dengan kuat.

Gadis itu merintih kesakitan lalu bangkit melangkah pergi meninggalkan Rose dan Xeara.

"Terima kasih." Ucap Rose.

'Drrtt... Drrtt...'

Rose mengambil ponselnya yang bergetar dan tertera nama Matt disana.

Rose menyadari bahwa Xeara telah melihat nama Matt yang di ponselnya.

"Aku tunggu di basement."

"Paman sudah sampai? Baiklah aku kesana sekarang." Balas Rose dengan nada ceria dan siapa saja bisa melihat kalau Rose salah tingkah.

"Apakah ada seseorang disana? Haha kau sangat lucu."

Rose menatap Xeara yang menatapnya datar.

"Aku tidak perduli hubunganmu dengan Matt." Ucap Xeara lalu beranjak pergi.

"Ternyata Xeara, kemarilah. Aku sudah merindukanmu."

"Baiklah." Ucap Rose pasrah.

-

Rose melihat sekeliling, mencari keberadaan pria keras kepala itu. Dan ternyata Matt tengah memainkan ponselnya sambil bersandar di belakang mobilnya.

Rose melangkah dengan senyuman tipisnya, dia sangat bersemangat setelah menjalani hari pertama ia sekolah.

Matt yang menyadari kedatangan Rose pun tersenyum manis, dengan cepat pria itu memeluk erat Rose dan menghirup rakus aroma tubuh Rose yang sedari tadi tak bisa ia sentuh.

"Jika begini terus aku akan mati karena menahan untuk tidak menyentuhmu." Ucap Matt lalu melepas pelukan mereka.

"Terima kasih." Ucap Rose dengan senyuman tipis yang tak pernah luntur.

Matt melepaskan pelukannya lalu menatap Rose dalam.

"Terima kasih tidak cukup, kau harus menuruti permintaanku." Ucap Matt lalu membuka pintu mobil untuk Rose.

Rose melihat sekeliling lalu naik ke dalam mobil dan di ikuti Matt yang juga masuk ke dalam mobil.

Mobil itu melaju dan keluar dari parkiran basemant.

"Apa kau senang hari ini?" Tanya Matt yang langsung di angguki Rose semangat.

Matt tersenyum lalu kembali fokus mengemudi.

Rose menatap bangunan-bangunan Will School yang mereka lewati lalu mengigit bibirnya gugup.

Dan tanpa Rose sadar jemari Matt mengelus dagu Rose dengan lembut.

"Aku akan marah jika bibirmu terluka." Ucap Matt lalu mencubit bibir Rose gemas.

Kata-kata Kasey yang mengatakan kalau Matt adalah Ice Prince terngiang di kepala Rose. Sikap Matt kepadanya saja sudah tak cocok jika ia Matt seorang pria yang dingin.

"Matt, boleh aku bertanya?" Tanya Rose yang langsung membuat jemari Matt berhenti mencubit bibir Rose.

"Apa aku melarangnya?" Balas Matt lalu tersenyum hangat.

"Bagaimana caranya kau bisa mendapatkan penghargaan-penghargaan itu?" Tanya Rose polos.

Matt tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Rose.

"Kau tidak mengerti pelajaran kita tadi?" Tanya Matt yang langsung di angguki Rose.

"Aku tidak pernah menyentuh buku pelajaran jika tidak di sekolah. Aku juga tidak mengerti kenapa semua pelajaran itu mudah bagiku." Jelas Matt.

Rose menunduk frustasi lalu mengambil tas nya. Ia mengeluarkan catatan yang ia tulis tadi dan membacanya dengan fokus.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Matt.

"Aku harus belajar karena aku bodoh." Ucap Rose yang sontak membuat tawa Matt pecah.

Jika saja semua clan William melihatnya, Rose akan di beri penghargaan.

-

"Inikah yang di sebut belajar?" Ucap Matt sambil tersenyum saat melihat Rose yang sudah tertidur pulas dengan buku yg masih terbuka di pangkuannya.

Matt melepas sabuk pengaman Rose lalu mengecup bibir Rose bertubi-tubi.

"Mhhpp..." Protes Rose yang terbangun akibat ciuman Matt.

"Kita sudah sampai." Ucap Matt lalu turun dari mobil.

Rose yang masih mengumpulkan nyawa pun melihat sekeliling lalu menganga kaget. Dengan cepat ia membereskan bukunya lalu keluar dari mobil dengan cepat.

-

"Gadis jalang itu mendapatkan lotre." Ucap wanita bertopi hitam itu.

"Apa maksudmu?" Tanya pria di depannya.

"Seorang pria kaya raya menyukainya dan melindunginya. Apa perjanjian itu masih berlaku?" Tanya wanita bertopi hitam.

Pria di hadapannya menggebrak meja lalu menatap tajam perempuan itu.

"Dasar jalang tak berguna! Sudah aku katakan perlakukan dia dengan baik! Jika kita tak bisa memilikinya maka kita akan hancur."

Bersambung...

IG nunaaulia

Medan, 03 Agustus 2020.

SON of a CEOWhere stories live. Discover now