10 • Tiny Fragment • 10

Magsimula sa umpisa
                                        

Srekkk

Panjang umur si sialan. Gua ledakin tuh orang!!!

"Icy hot kun" tiba-tiba cewek itu berdiri dan berjalan ke setengah setengah freak.

AUTHOR'S POV

"Kau benar." ujar (y/n).

"Tentang apa?" tanyanya pura-pura lupa.

"Tentang yang kemarin...Well Acttualy I don't fully understand 'bout what u said yesterday."

(translate : sebenernya gua ga sepenuhnya ngerti yang lu omongin kemarin)

Manik (y/n) sedikit berkaca-kaca.
Namun, dirinya terus mempertahankan sikap dingin di depan lelaki itu. Todoroki mencoba memegang pundaknya yang lalu ditepis dengan sangat kasar oleh (y/n).

"Gua gatau lu kenapa, tapi yang pasti...!! Firasat gua gaenak setelah kemarin lu ngomong kek gitu." (y/n) kembali menyerukan isi pikirannya.

"APA YANG KAU INGINKAN TEME!!?" Bakugou berdiri disamping (y/n) dan menatap Todoroki kesal.

"Bakugou, apa yang kau lakukan??" Todoroki tiba-tiba berusaha untuk memojokkan Bakugou yang merasa bingung.

"Icyhot kun, sekarang mood gua udah buruk, dont make it worst could ya?" (y/n) duduk ditempatnya lagi. Merasa tertekan dan bingung. Kenapa, rasanya ada yang tidak beres, janggal janggal kek gimana gitu.

"APA YANG KAU-"

"Lu ga akan ngerti Bak, karna semuanya selalu lu selesaiin dengan emosi. Coba pake otak lu sesekali." Todoroki duduk di bangkunya, lalu melirik ke samping. Kearah seorang gadis yang menenggelamkan wajahnya di meja.

"BAK BAK DIKIRA GUA BAK MANDI NGAPA YA!!?" bentak bak mand- BAKUGOU maksudnya....iya itu!! Jangan ledakin aing mas bro :v

SKIP

Semuanya diberi perintah untuk membuat baju heronya dan memberikan designnya. Ketika sampai di rumah, (y/n) yang kebingungan akhirnya berpikir sejenak. Apa ia harus membuat kostum berkilau atai kostum kasual.

Sambil berpikir, Ia melanjutkan proyek yang Ia kerjakan sejak Aizawa sensei memberi saran kepadanya (itu loh yang pemicu buat keluarin persona)

Setelah melakukan test berkali kali kali kali, akhirnya Ia dengan bantuan dari temannya di class support maupun sebagai sesama anak film, Hatsume Mei dengan teori yang selama ini diajarkan, sebentar lagi pemicunya akan selesai. Hatsume Mei mengajarkan semaksimalnya berhubung Ia ingin bertrima kasih karna telah mempromosikan banyak babies nya ke yutub.

Pemicu yang tadi adalah sebuah 'hand gun' semacam pistol dengan ukuran.... sewajarnya gitu, nanti ditembakkin ke pelipis dan seperti biasanya serpihan kaca-kaca berwarna biru akan terlihat.

.

.

.

.

.

.

Malamnya saat Ia tertidur lelap, mimpi yang aneh datang untuk menghancurkan malam (y/n).

Diruangan berwarna serba putih, dengan tinggi ruangan sekitar 3 meter terlihat rak buku, meja dan kursi kecil, serta seseorang dihadapannya.

"B-127 daijobou desu ka?" panggil seorang anak kecil bermanik biru dengan sayap berwarna putih. Dilehernya terdapat semacam kalung logam prajurit dengan tulisan D-395.

HERO TOO [BNHAXREADER]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon