📌🔟📌

2.8K 248 27
                                    

"Ciih.. Taufan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thorn hanya memerhatikan Taufan yang sedari tadi mondar mandir di depannya.

"Taufan! Udah lah tenang aja, kamu malah bikin aku tambah pusing mondar mandir kayak gitu!" bentak Solar karena Taufan sudah melakukan hal ini dari awal dia dan Thorn datang.

"Gimana bisa tenang, biasanya kak Hali bakal pulang sekitar jam 4 atau 5 pagi. Sekarang udah jam 11 tapi dia belum pulang."

"Baru nggak ketemu semalem aja paniknya kayak gini."

"Mungkin, kak Hali ada tambahan kerja gitu.. Udah tanya ke tempat kerjanya?"

"Oh iya, belum tanya sih.. Hehe.."

"Hehe hehe.. Makanya selidikin dulu, panik mulu sih kerjaannya."

"Heh! Solar, kalo Thorn ilang emang kamu nggak bakal sepanik ini?"

"Nggak. Karena, kalo Thorn ilang udah pasti di bawa kamu." jawab Solar sekenanya.

"Jadi, kalo Thorn ilang, So-Solar nggak bakal cari Thorn?" ujar Thorn tiba-tiba dengan air mata yang sudah terkumpul.

"Eehh.. Bu-Bukan gitu.. Thorn, Solar cuma bercanda."

Solar dengan panik menenangkan Thorn yang hampir menangis karena dirinya salah bicara.

Di suatu tempat 

"Ergh.. Aduuuh.."

Lenguhan terdengar menggema di suatu ruangan.

"Eh! Kakak dah bangun?"

"Cepet panggil Bos."

Halilintar mendengar suara beberapa anak kecil. Dia mencoba membuka matanya.

"Eh.. Hali, selamat pagi." ujar perempuan yang dibilang 'Bos' oleh anak-anak itu.

Dengan pandangan masih kabur, Halilintar melihat seorang perempuan berdiri di hadapannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"KAK HALI!" teriak Taufan menggema di seluruh restoran dan berhasil membuat pandangan semua orang tertuju padanya.

"Ish! Taufan nggak sopan!"

"Bukan temen gue."

"Siapa yang berani bikin kekacauan hah?!" ujar pemilik restoran, Fang, segera keluar ruangannya saat mendengar seseorang menyebutkan nama Halilintar.

"Eh.. Maaf bang, saya cuma mau cari kak Hali."

"Halilintar bukannya udah pulang dari kemarin malam ya?" ujar Yaya yang juga ikut berkumpul saat mendengar keributan.

"Eh! Serius? Tapi, kakak belum pulang sampai sekarang, makanya aku cari dia kesini."

"Halilintar berhenti bekerja kemarin malam dan pergi gitu aja." ujar Fang memberi kejelasan.

"A-Apa? Kak Hali behenti kerja di sini. Terus dia pergi kemana?"

"Kami, nggak tau.. Tapi, Ying ngejar dia semalam dan entahlah dia ketemu sama Halilintar atau nggak."

"Oh, gitu. Bisa kasih tau alamat rumah kak Ying nggak?"

"Dari pada capek capek kayak gitu, mending langsung lapor polisi."

"Nggak bisa, belum 24 jam."

"Ok.. Aku kasih alamat Ying, nanti kalo mereka dah ketemu langsung bilang sama aku."

"Okay.. Tapi, aku nggak punya nomor kakak.."

'Halah, si Taufan sempet banget dia modus' batin Solar sambil memperhatikan Yaya yang sedang mengetik nomornya di Handphone Taufan.

"Thanks kakak kakak sekalian... Kalo gitu kami permisi dulu, maaf mengganggu."

Taufan, Thorn dan Solar segera pergi ke rumah Ying.

"Hey Taufan! Sempet banget kamu modus sama kakak itu." ujar Solar mengisi keheningan saat perjalanan.

"Ya.. Tadi kak Yaya bilang suruh kasih tau ke dia kalo kita ketemu kak Hali, tapi, aku nggak punya nomor HP nya, terus gimana mau bilang.. Kan lumayan juga, kayaknya aku mau jodohin kak Hali sama kak Yaya aja deh."

Solar dan Thorn memutar malas bola matanya mendengar untuk ke dua kalinya dia menjodohkan kakaknya itu dengan orang yang mereka kenal.


🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸

Maaf kalo cerita nya lama kelamaan bosenin.. Karena sempet kehilangan feel nya 😁 dan bagian ini jujur menurut aku sendiri membosankan.. Tapi, harus di tulis karena disini lah petunjuk siapa yang nyulik Halilintar.. Pasti ketebak kan?

Biasalah.. Vote⭐and comment 💬 yaw..

18 April 2020

dyrannosaur

A HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang