Melihat sosok itu membuat yerin tidak berteriak namun dia dengan segera berbalik ke depan dan menundukkan kepalanya dengan tangannya yang terlihat gemetar.

"Yer? Kamu kenapa?" Tanya eunha melihat yerin ketakutan.

Yerin tidak menjawab eunha. Ia terus gemetaran.

Yerin pov*

Aku mengerti...aku tau sekarang.... Di belakang sinb bukan manusia.... Indra ke enam ini kembali.... Kenapa hilangnya hanya sementara... Siapa yang akan berurusan denganku kali ini... Aku tau dia menyeramkan tapi niatnya tidak pernah buruk hanya saja wajahnya terlalu membuatku takut. Aku harus bisa mengendalikan ini. Aku bisa mengusirnya dulu seperti waktu itu.

Yerin pov end*

Tiba-tiba yerin berteriak keras dan  membuat satu kelas menatap ke arahnya.

"Yerin? Ada apa?" Tanya guru yang sedang mengajar tsb.

Yerin melihat ke sekitar terlebih dahulu untuk memastikan sosok tadi sudah pergi atau tidak.

Dirasa tenang yerin pun mengatur nafasnya dan menatap mata gurunya.

"T tidak bu... Maafkan saya" ujar yerin.

"Kamu jangan bikin keributan lagi yerin" kata guru tersebut.

"I iya b--"

Baru saja hendak melanjutkan perkataannya yerin tiba-tiba mendorong guru tersebut hingga jatuh ke lantai.

Semua murid terdiam.

"Yerin? Kamu kenapa?" Tanya eunha sembari menarik yerin.

Nafas yerin memburu dia menatap ke arah guru tersebut yang sedang menatap balik yerin dengan tatapan marah.

"Yerin! Apa-apaan kamu hah?!" Bentak guru tersebut setelah berdiri.

"Ma maafin saya bu... S saya benar-benar refleks" kata yerin.

"Refleks apa hah? Bentak guru tersebut lagi.

"I ibu ...mungkin yerin melakukan itu ada alasannya... Tolong maafkan dia" bela eunha yang melihat yerik ketakutan.

"Alasan apa? Alasan ingin mendorong saya? Ia?" guru tersebut hendak menampar yerin namun sebuah tangan menahannya.

"Ibu tau? Ibu bisa kena sanksi karena akan memukul seorang murid" kata sinb yang entah darimana sudah ada disitu.

Yerin mengangkat kepalanya melihat siapa yang membelanya.

"Sinb? Jangan ikut campur kamu... Dia mendorong saya sampai jatuh" kata guru itu.

"Ibu sudah tanya alasannya apa? Ibu tidak mendengarkan alasan dia dulu kan?" Kata sinb dengan wajah datar namun perkataannya penuh tekanan.

Guru tersebut melapas tangannya dari sinb dan menatap tajam sinb dan yerin.

"Jelaskan! Kenapa kamu mendorong ibu?" Kata guru itu meminta penjelasan.

"A ada... Sesuatu mengikuti ibu dan tadi hampir mencelakai ibu" kata yerin menunduk.

"Kamu bohongin saya? Jangan cari alasan tidak jelas" ucap guru itu.

"Aku tidak bohong... Sungguh" kata yerin membela diri.

"Buktikan omongan bohong mu itu" tantang guru tersebut.

"D dia sudah hilang" ucap yerin.

"Alah memang kamu cuma alasan... Sekarang ikut saya ke ruang guru" ucap guru tersebut sambil menarik kasar tangan yerin.

Sebelum keluar dari pintu kelas tiba-tiba tubuh yerin menegang. Mata hitamnya menghilang begitu saja dan ia menatap guru yang sedang memegang tangannya tersebut.

Satu kelas yang melihat itu ketakutan termasuk eunha yang mundur perlahan.
Tapi tidak dengan sinb. Dia mematung ditempat.

"Kau iblis jahannam hahahahaha" ucap yerin yang tentunya di alam bawah sadarnya.

Tiba-tiba tubuh yerin terangkat... Benar-benar melayang dengan urat-uratdi leher nya yang sangat terlihat.

"Nyawa harus dibayar nyawa" ucap sosok yang memasuki tubuh yerin.

Sebuah meja terangkat begitu saja mengikuti gerakan tangan yerin.

Dan... Tanganya yerin mengarahkan meja tersebut ke arah gurunya yang terlihat sedang ketakutan itu.

Tiba-tiba.....

Hehehe segitu aja dulu yah maaf bikin kepo kalau mau lanjutannya besok harus like sama komen oke? Ohya maaf kalau feel horornya belum dapat karena  author masih baru belajar buat cerita horor misteri begini hehe jadi mohon dimaklumi yah... Ohya author terima kritik dan saran oke^^

GHOSTWhere stories live. Discover now