Born to make History

15K 2.7K 259
                                    

Attention please! kalau suka boleh di vote dan commnent biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jaemin tengah berjalan-jalan di hutan bersama Haechan dan Mark, sedari tadi ia mendengus sebal karena di abaikan oleh dua insan yang sedang jatuh cinta itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tengah berjalan-jalan di hutan bersama Haechan dan Mark, sedari tadi ia mendengus sebal karena di abaikan oleh dua insan yang sedang jatuh cinta itu.

" Cih!" Jaemin berdecih dan berjalan mendahului Mark dan Haechan.

" Hei ibu hamil jangan gegabah." ucap Haechan.

Kandungan Jaemin sudah masuk bulan ke delapan perutnya sudah membesar, kadang Jaemin kesulitan untuk menjalankan aktivitas karena perut besarnya ini.

" Aku mau itu." Tunjuk Jaemin ke pohon apel di hadapanya.

" Apa?!" ucap Haechan dan Mark serempak.

" Mau ituuu!!!" Jaemin menunjuk apel dengan emosi.

" Tapi tinggi sekali."

" Ishh!" Jaemin mengenakan kekuatanya untuk mengambil buah apel itu.

" jangan pakai kekuatanmu itu berbahaya bagi kadunganmu!" peringat Haechan berusaha mencegah Jaemin untuk menggunakan kekuatanya di usia kehamilan yang tua.

Bruk!

" Akh!" Jaemin memegang perutnya yang terasa nyeri, Haechan menopang tubuh Jaemin.

" Mark gendong Jaemin cepat bawa pulang!" Ucap Haechan, Mark segera menggendong tubuh Jaemin yang bisa di bilang cukup berat.

Sepanjang jalan pulang Jaemin terus mengerang bahkan tanganya meremat kuat kaos Mark, Haechan kelihatan sangat khawatir.

" Jungwoo!!" Panggil Mark, Jungwoo yang muncul dari dapur tergopoh-gopoh sambil membawa penggorengan.

" Apa?! jangan mengangetiku Mark!" Protes Jungwoo.

" Jaemin woo cepat bantu dia." ucap Mark.

" Kenapa Jaemin, baringkan dia di kasur cepat!" Mark membaringkan tubuh Jaemin di kasur, keringat dingin sudah keluar dari tubuh Jaemin membasahi bajunya bahkan wajahnya sangat pucat sekarang.

" Huftt sakit!" Nafas Jaemin tersegal karena menahan sakit di perutnya.

" Astaga dia akan melahirkan." Ucap jungwoo setelah memeriksa Jaemin, memegang perut Jaemin yang bergejolak karena posisi bayi yang berubah-ubah.

" apa? Bukankah harusnya bulan depan." ucap Haechan.

" Apa dia menggunakan kekuatanya?" Tanya Jungwoo.

" Ya dia menggunakan kekuatan telekinesisnya barusan saat hendak memetik buah apel."

" yaampun Jaemin, kau tau itu berbahaya untuk bayimu karena dapat merusak RNA mu yang tidaj seimbang karena ada bayi di dalam tubuhmu!"

" Jungwoo sakit!" Jaemin meremas selimut di kasurnya.

" Ambilkan aku sebaskom air hangat dan bawakan kain juga cepat Mark Haechan!" Mark dan Haechan segera pergi untuk mengambil apa yang diperintahkan Jungwoo.

" Tahan Jaemin tahan." Jungwoo membuka baju Jaemin memegang perutnya berusaha untuk menenangkan pergerakan bayi di dalam kandungan Jaemin.

" Ini woo." Mark menaruh baskom berisi air hangat di dekat Jungwoo dan Haechan datang setelahnya.

" Temani jaemin disampingnya, ini akan terasa menyakitkan tolong Tahan Jaem, jangan sampai dia tertidur di tengah operasi ini." Ucap Jungwoo, Haechan duduk di samping Jaemin mengeggam tanganya, Jaemin meremat tangan Haechan

" Kau pasti bisa yang mulia." Ucap haechan.

" sakit Chan." ucap Jaemin lemah, Haechan menyeka keringat di kening Jaemin dengan lap.

Jungwoo membersihkan tangannya sebelum melakukan operasi, Jungwoo berusaha berkonsentrasi untuk mengedalikan kekuatannya, perlahan Jungwoo mulai membelah perut Jaemin tanpa obat bius dengan kekuatannya.

" Akhh sshh!" Jaemin dapat merasakan perutnya terbelah, darah merembes dari kulit yang terbuka mark membantu mengelap darah yang keluar.

" Setelah ini kau minta tuan pohon mencarikan obat herbal untuk Jaemin." perintah Jungwoo, Mark mengangguk ia tak bisa berkata-kata lagi.

Perlahan jungwoo menarik kepala dari dalam perut Jaemin, Jaemin menangis merasakan sesuatu keluar dari perutnya.

" Oekk oeekk!" Jungwoo segera menyerahkan bayi itu pada Mark, Mark segera membalut bayi merah itu dengan kain, tangannya tremor karena ini kali pertamanya menggendong bayi merah yang baru saja keluar dari perut ibunya.

" Tunggu! bayinya kembar!" Kaget Jungwoo setelah ia menemukan satu kepala lagi dari dalam perut Jaemin.

Haechan dan Mark kaget, sementara Jaemin masih menahan perih di perutnya, Jungwoo berusaha untuk mengeluarkan bayi kedua Jaemin.

" aku tidak kuat lagi." lirih Jaemin.

"Bertahanlah Jaem." Ucap Haechan.

" oeekk oeekk!" Bayi kedua Jaemin telah lahir, Mark kembali mengambil alih bayi kedua Jaemin.

Setelahnya Jungwoo sibuk menutup kembali perut Jaemin yang terbuka dengan kekuatan Healingnya, Dan membalut lukanya dengan kain bersih.

" Jaemin." Jaemin menoleh, air mata masih menggenang di pelupuk matanya.

" Selamat atas kelahiran kedua anakmu." Lanjut jungwoo sambil tersenyum, Jaemin hanya mengangguk. Mark kembali setelah membersihkan kedua bayi Jaemin, dan meletakan keduanya di kanan Jaemin.

" Bayimu laki-laki dan perempuan." Ucap Mark sambil tersenyum, Bayi yang di bungkus kain berwarna biru dan Pink itu membuka matanya perlahan, Jaemin memiringkan tubuhnya dan menyapa kedua bayinya.

" Hai sayang, ini ibu." Ucap Jaemin, ia menyeka air mata bahagianya melihat bayinya lahir dengan selamat, semua yang ada di ruangan tersenyum bahagia.

" bayimu tampan dan cantik Jaem." ucap Mark, Jaemim tersenyum

" Bayi laki-lakimu mirip sekali dengan yang mulia Raja Jeno." Ucap Haechan.

" dan bayi perempuanmu mirip Dirimu." Ucap Mark.

" Kau berinama siapa anakmu?" tanya Jungwoo.

" Namanya Logan Lee dan Kahi Lee." Ucap Jaemin sambil mengelus pipi anak perempuanya.

" Nama yang indah." Ucap Haechan.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Finaly babynya lahir yaaayy.. Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnidaa!! See u in next chapter pai paii!!

Sunny Pwark. May 7, 2020.
Direvisi Jul 15, 2021.

Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang