Prilly yang melihat Ali sudah duduk di depannya meletakkan ponselnya di meja makan lalu mengambilkan makan untuk Ali.

"Makasih sayang." ucap Ali dengan tersenyum tulus.

"Sama-sama." jawab Prilly dan membalas senyuman Ali.

Mereka fokus menghabiskan makan malam tanpa ada pembicaraan sedikit pun.

Ali yang sudah selesai makan meninggalkan Prilly yang masih membereskan piring kotor milik mereka untuk mengecek kembali dokumen yang belum selesai ia cek tadi.

"Sayang, maaf gak bantu kamu beres-beres aku harus ngecek dokumen buat besok." ucap Ali sebelum ia pergi dari meja makan.

"Gakpapa sayang, nanti aku bantu kamu ya kan harusnya itu jadi tugas aku." ucap Prilly yang membalik badannya untuk menatap Ali.

Ali mengangguk paham lalu pergi meninggalkan Prilly.

Setelah beberapa menit Ali dan Prilly berkutat dengan dokumen-dokumen penting itu, akhirnya mereka bisa bersantai. Sekarang, Ali sedang memeluk tubuh mungil Prilly di sofa sembari mereka menonton TV.

"Sayang." panggil Ali.

"Apa?" jawab Prilly tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.

"Besok jalan-jalan yuk."

"Kan besok opening resort kamu."

"Habis acara itu selesai sayang."

Prilly mengangguk paham lalu kembali fokus pada tayangan TV.

"Sayang." Ali kembali memanggil pacarnya itu.

"Apasih, manggil-manggil mulu. Ganggu tau gak, orang lagi nonton TV juga." jawab Prilly agak sensi karena Ali yang sudah menganggu ia sedang menonton TV yang sedang menayangkan sinetron kesukaannya.

"Kok marah-marah sih, kamu lagi kedatangan tamu bulanan?"

"Gak tau, harusnya sih sekarang jadwal aku haid." jawab Prilly lalu menatap wajah tampan Ali, karena sinetron yang ia tonton sedang iklan.

"Tapi aku ngerasa gak enak deh, bentar ya aku cek ke kamar mandi dulu."

Prilly bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Aliii." teriak Prilly dari kamar mandi dan membuat Ali berlari kecil menghampiri kekasihnya takut ada yang terjadi sama dia.

"Apa sayang?" tanya Ali yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

Pintu kamar mandi terbuka dan Prilly menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Minta tolong beliin pembalut, aku lupa bawa pembalut." ucap Prilly dan menatap Ali dengan penuh harap.

"Sayang, kamu yakin nyuruh aku beli pembalut buat kamu?"

"Kamu gak mau?" Prilly menatap kesal Ali.

Ali yang ditatap seperti itu oleh Prilly pun hanya mengangguk pasrah. "Iya aku beliin."

"Yang ada sayapnya ya." teriak Prilly agar Ali mendengar karena lelaki itu sudah jauh darinya.

Prilly tersenyum puas kala Ali datang membawa kantong kresek berisikan pesanannya.

"Makasih sayang." Prilly mengambil kantong kresek dari tangan Ali lalu menutup kembali pintu kamar mandi.

Pintu kamar mandi terbuka, Prilly berjalan menghampiri Ali yang lagi berdiri di balkon sambil berbincang dengan seseorang lewat telepon. Prilly memeluk tubuh Ali dari belakang ketika Ali sudah selesai menelpon.

"Siapa yang telepon?"

Ali membalikkan tubuhnya hingga ia membalas pelukan Prilly.

"Mama, udah malem yuk tidur besok kita harus bangun pagi."

"Gendong." pinta Prilly.

Lalu tubuhnya diangkat oleh Ali membuat ia melingkarkan tangannya di leher Ali dan menaruh kepalanya di ceruk leher Ali.

~~~~~

semoga suka sama part kali ini yaaa guys
aku bakal usahain buat update cepet yaa hehehe
jgn lupa vote sama komennya
thank you guys!!

Boss & SecretaryWhere stories live. Discover now