B&S - 25

6K 390 6
                                    

● HAPPY READING ●

Ali dan Prilly baru saja tiba di bandara Ngurah Rai Bali. Di Bali mereka bukan untuk liburan melainkan perusahaan Ali membangun sebuah resort yang akan dibuka besok hari. Ali membawa koper miliknya dan juga milik pacarnya lalu berjalan menyusul Prilly yang menemui orang yang menyewakan mobil untuk di kendarai oleh Ali dan Prilly selama di Bali.

"Kamu yakin mau nyetir sendiri, gak perlu sopir?" tanya Prilly yang kembali memastikan sebelum orang yang menyewakan mobil itu pergi.

"Iya sayang, kamu udah nanya berulang kali loh." jawab Ali gemas lalu mencubit pipi Prilly.

Prilly mengangguk lalu meminta orang itu untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Sepeninggal orang itu, Ali membuka bagasi mobil dan memasukkan koper miliknya dan milik Prilly sedangkan Prilly sudah masuk ke dalam mobil sesuai yang disuruh oleh Ali tadi. Setelah selesai memasukkan koper ke dalam bagasi, Ali masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju hotel yang akan mereka tempati selama di Bali.

Mobil yang dinaiki oleh Ali dan Prilly sudah sampai di hotel. Ali turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Prilly.

"Harusnya ini itu tugas aku yang bukain pintu." ucap Prilly ketika ia sudah turun dari mobil.

"Sekarang ini jadi tugas aku." Ali mengecup kening Prilly singkat lalu menggenggam tangan Prilly mengajaknya untuk masuk ke dalam hotel. Sebelum itu Ali menyuruh petugas hotel untuk membawakan koper milik mereka ke kamar mereka, karena mereka harus bertemu dengan orang yang mengurus proyek resort di taman hotel ini.

Setelah tadi Ali dan Prilly bertemu orang yang mengurus proyek resort, mereka menuju kamar yang sudah Prilly pesan tapi sebelum itu Prilly menghampiri meja recepsionist untuk mengambil kunci kamar.

"Kamar kamu yang sebelah kanan aku yang sebelah kiri." ucap Prilly ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar.

Prilly memang sengaja memilih kamar hotel yang menyediakan dua kamar agar memudahkan dirinya untuk mengurus pekerjaan bersama Ali dan sekaligus bisa mengurus pacarnya itu.

"Kenapa gak satu kamar aja sih, kan jadi hemat." ucap Ali yang sedih tidak bisa satu kamar dengan pacarnya, karena ia pikir Prilly bakal memesan satu kamar hotel yang hanya ada satu ranjang.

Prilly memukul bahu Ali pelan. "Nunggu sah dulu baru bisa satu kamar."

"Ya udah yuk ke KUA sekarang."

Prilly yang pipinya bersemu merah memilih untuk meninggalkan Ali dan masuk ke dalam kamarnya sambil menggeret kopernya.

"Sayang ih, main ninggal aja."

Ali yang melihat pintu kamar Prilly tertutup pun masuk ke dalam kamarnya dengan mendorong koper miliknya.

Hari sudah malam, Prilly sedang berada di dapur untuk membuatkan makan malam buat mereka berdua, sedangkan Ali sedang sibuk mengurus beberapa berkas untuk pembukaan resort miliknya.

"Ali makannya udah siap." ucap Prilly yang baru saja selesai meletakkan masakannya di meja makan.

Mendengar itu, Ali membereskan beberapa dokumen yang berserakan setelah itu ia melangkahkan kakinya ke meja makan dimana sudah ada Prilly yang duduk disana dengan sibuk memainkan ponselnya sepertinya kekasihnya itu mengirim pesan untuk seseorang.

Boss & SecretaryWhere stories live. Discover now