B&S - 17

6.5K 418 11
                                    

● HAPPY READING ●

Sesuai janjinya kepada Ali tadi siang, sekarang Prilly tengah memilih gaun yang akan ia kenakan. Setelah tadi ia menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk merias wajahnya sendiri. Pilihannya jatuh pada sebuah dress berwarna abu-abu yang sangat cocok untuk dirinya. Ia mengambilnya lalu mengganti pakaiannya dengan dress itu.

"Prilly." panggil seseorang yang sudah dipastikan jika itu Marissa sembari mengetuk pintu kamar Prilly.

"Iya, Bun?" sahutan Prilly membuat Marissa menyembulkan kepalanya.

"Ali udah nunggu di bawah tuh."

Prilly masih sibuk membenarkan sedikit rambutnya. "Bentar lagi Prilly selesai, suruh nunggu bentar."

Marissa mengiyakan ucapan Prilly lalu kembali menutup pintu kamar Prilly. Ia berlalu menuju ruang tamu dimana Ali berada bersama dengan Arjuna.

"Kalian mau pergi kemana?" tanya Arjuna pada Ali yang duduk bersebrangan dengan dirinya.

"Mau ke pesta ulang tahun temen Ali, Om." jawab Ali. Ali merasa gugup sekarang, entah kenapa. Mungkin sudah lama dirinya tak mengunjungi rumah Prilly ini.

"Don't call me Om, saya bukan Om kamu. Panggil Ayah aja." Ali menganggukan kepalanya ragu-ragu.

Ali memang jarang sekali berkunjung ke rumah Prilly. Bahkan ia lupa terakhir ke rumah Prilly kapan.

"Iya nak Ali, panggil kita Bunda sama Ayah aja. Lagipula kita sudah menganggap kamu bagian dari keluarga ini." ucap Marissa yang tiba-tiba datang setelah tadi ia menghampiri Prilly. "Prillynya masih siap-siap bentar lagi selesai katanya ditunggu dulu ya."

"Iya, Bun. Oh iya Ali kok gak liat bang Armand ya?" tanya Ali

"Armand lagi lembur. Semenjak dia disini, banyak kerjaan yang nungguin dia." sahut Arjuna

"Yuk Li berangkat sekarang." ajak Prilly yang tiba-tiba datang.

"Kalian kok bisa serasi gini sih? Janjian ya." celetuk Marissa dengan senyuman jahilnya.

Marissa berkata seperti itu karena Ali yang mengenakan kemeja putih yang dilapisi dengan jas berwarna abu-abu. Terlihat serasi dengan dress yang dikenakan oleh Prilly sekarang.

"Apaan sih, enggak bunda." jawab  Prilly yang tampak malu-malu karena godaan dari bundanya. "Udah ah Prilly pergi dulu." lanjutnya setelah berpamitan ia lebih dulu berjalan keluar meninggalkan Ali yang masih diam terpaku.

"Ali pinjem anaknya dulu ya, Yah, Bun." ucap Ali.

"Jangan sampe lecet lo ya." ancam Arjuna kepada Ali.

"Jangan pulang malem-malem ya Li." pesan Marissa.

Ali menganggukkan kepalanya. "Iya yah, bun."

Setelah berpamitan kepada kedua orang tua Prilly, Ali menyusul Prilly yang meninggalkan dirinya.

■■■■■

Mobil Lamborghini milik Ali telah sampai ditujuan mereka. Setelah memakirkan mobilnya, Ali keluar terlebih dahulu lalu membuka pintu untuk Prilly.

Boss & SecretaryOnde histórias criam vida. Descubra agora