Sabar

11.8K 1K 108
                                    

Setelah kemarin mendapat penolakan Pras, hari ini Tantri tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Semalam, dia telah memantapkan hatinya untuk menjalankan posisinya sebagai istri Pras. 

Mengetuk pintu kemudian masuk kedalam tanpa menunggu jawaban pemilik kamar. Diedarkannya pandangan ke seluruh sudut kamar,  semua masih tampak seperti kemarin, kacau.

Berjongkok dan perlahan membereskan kekacauan yang dilakukan Pras kemarin. Meletakkan semua barang pada tempatnya semula, tangannya berhenti pada satu bingkai yang retak. Dia menatap nanar pada gambar yang terpampang di depannya. Sebuah foto yang diambil secara candid, potret seorang wanita yang sedang tertawa lepas, terlihat sungguh manis.

Tersadar dari lamunannya, dia berdiri untuk meletakkan bingkai itu di meja samping ranjang.  Betapa kagetnya begitu berbalik, sudah ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Maaf, mas.  Aku cuma membersihkan kamar ini.  Dan mengembalikannya ke tempat semula," ucap Tantri seraya meletakkan bingkai pada tempatnya kemudian beralih mengambil nampan yang semalam dia bawa, lantas berbalik dan meninggalkan Pras tanpa suara.

Pras menghela napas melihat hal itu.  Bukan dia tak menyayangi Tantri,  bahkan dulu dia sangat sayang padanya.  Namun, permintaan papa Wisnu yang tidak mungkin ditawar ikut merubah sikapnya pada Tantri. 

Mencoba mengusir rasa bersalah,  Pras yang sudah merasa baikan memilih bangkit. Dia butuh mandi untuk menyegarkan badan dan hatinya. 

Keluar dari kamar mandi, Tantri telah berada di kamar, meletakkan nampan sarapan dimeja. Sempat kaget, namun Pras pandai menyembunyikannya dengan berjalan ke arah sisi kamar yang biasa dia gunakan untuk beribadah. 

Tantri memilih duduk di sofa dekat ranjang, menunggu Pras selesai melaksanakan kewajibannya. Mengamati khusu' Pras beribadah, tanpa sadar dia tertidur. 

***

Selesai dengan ibadahnya, Pras melipat dan mengembalikan sajadah yang sebelumnya dia pakai.  Dia mengerutkan kening ketika melihat Tantri yang tertidur. Berjalan mendekat, dia memperhatikan wajah sang adik yang kini berubah status menjadi istrinya ini. 

Dia tidak membenci Tantri, hanya dia tak bisa menerima perubahan ini dalam hidupnya. Dia ingin menikah dengan seorang yang telah lama dicintainya, namun Tantri yang sekarang malah menempati posisi itu. 

Tanpa sadar tangannya mengelus puncak kepala Tantri, membuat tidur Tantri terusik. Melihat pergerakan orang didepannya, Pras langsung memasukkan tangannya dalam saku celana.

Perlahan membuka mata, Tantri kaget karena dia baru sadar tak sengaja tertidur, dan sekarang Pras telah berdiri di depannya. 

"Maaf, aku cuma mau mengingatkan Mas buat minum obat dan vitamin.  Sarapan Mas sudah aku letakkan di meja, ada yang Mas butuhkan lagi?" Tantri menunduk tak berani menatap Pras. 

"Aku bisa mengurus diriku sendiri.  Kamu silahkan keluar!" Perkataan Pras sangat dingin, membuat Tantri terpaku di tempatnya.

"Baik Mas. Selamat beristirahat. Semoga Mas Pras segera sehat," jawab Tantri, berusaha tersenyum ketika menghadapi penolakan Pras kembali.

....

Buat kalian pembaca Mbak Tantri yang gemes sama Mas Pras, jangan lupa ikuti keseruan di atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat kalian pembaca Mbak Tantri yang gemes sama Mas Pras, jangan lupa ikuti keseruan di atas. Berikan review/komen terbaik kalian soal cerita ini, siapa tau kalian yang beruntung di antara yang lain. 😘😘😘

Ketika Senja Berganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang