Perasaan itu masih ia pendam tanpa di ungkapkan, karena sudah tahu dari awal bahwa penolakan lah yang nanti akan menyambutnya.

Semakin hari perasaan kepada Thalia semakin tumbuh, Leon tidak lagi hanya ingin dekat dengan Thalia namun ingin memilikinya seutuhnya, kelas delapan semester akhir Leon memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, tapi nasib berkata lain di depan gerbang ia melihat Thalia turun dari sebuah motor dengan pemuda berseragam SMA.

Lagi, perasaannya ternyata belum seutuhnya di setujui oleh semesta. Sampai pada awal semester kelas sembilan Leon mengetahui satu fakta bahwa laki-laki berseragam SMA yang selalu bersama Thalia itu adalah Rafael, kakak sepupunya sendiri dari pihak sang ibu. Terbesit di pikirannya saat ini apapun situasi dan kondisinya ia harus mengutarakan perasaannya pada Thalia apapun resiko, ia sudah bersabar selama hampir dua tahun. Kali ini hati dan pikirannya bersatu menyetujui rencana Leon.

Tapi ternyata semuanya tidak sesuai seperti yang di harapkan, terbukti bahwa Leon akan mendapat penolakan. Thalia lebih memilih Rafael di bandingkan Leon. Dia tidak tahu apa yang salah dari dirinya, ia sudah berubah menjadi lebih baik bahkan ia sekarang menjabat sebagai kapten tim futsal di sekolah mereka, tapi gelar itu ternyata tidak membuat hati Thalia tergugah, tidak membuat Thalia melirik ke arahnya. Gadis itu tidak perduli ketika banyak gadis lain yang menatapnya memuja.

Selain fisiknya yang lebih tegap di banding teman-teman seusianya yang lain, ketampanan wajah Leon pun tidak perlu di ragukan lagi, parasnya yang sedikit bule membuat hampir semua gadis di sekolahnya meliriknya di tambah lagi gelar kapten futsal yang di sandangnya menambah nilai plus dari seorang Leon. Tapi ia tidak perduli berapa banyak gadis yang menyukainya jika diantara salah satu dari mereka tidak ada Thalia.

Ia merasa semua perubahannya ini sia-sia, apa gadis itu tidak menyadari gerak-geriknya selama ini, apa gadis itu tidak peka dengan tingkahnya yang selalu mengganggu Thalia setiap berpapasan. Leon tahu bahwa Thalia sebenarnya mengetahui perasaannya ketika ada seorang salah satu temannya yang pernah menangkap Leon sering memperhatikan Thalia dari jauh, ya sepertinya Thalia tidak memperdulikan hal itu.

Mengingat fakta itu membuat Leon geram, ia yakin Thalia tahu tapi ia sama sekali tak perduli, usahanya seperti tak di hargai sedikitpun oleh gadis itu, bahkan Thalia tak mengucapkan selamat di saat ia terpilih menjadi kapten tim futsal sekolah ketika kelas delapan dimana mereka sebenernya satu kelas. Apa ia sebegitu bencinya dengan cowok bad boy, meskipun sekarang Leon sudah berubah.

Kemarahannya memuncak ketika melihat Thalia lebih sering bersama dengan Rafael. Selain sebagai sepupunya dari pihak sang ibu, Rafael juga merupakan sahabat Laila sepupunya dari pihak sang ayah tanpa ia ketahui sebelumnya, meskipun memang mereka bisa di katakan sepupu karena Leon yang mengikatnya.

Kenapa gadis itu tidak menggubris keberadaannya sama sekali, insiden penolakan itu jujur membuatnya sedikit malu, karena ternyata ada satu siswi yang menyebarkan rumor bahwa dirinya di tolak mentah-mentah.

Dari situ rasa sukanya mulai terkikis tergantikan dengan rasa dendam yang memuncak, ia ingin membuat gadis itu menderita. Meskipun ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa rasa itu masih ada di hatinya.

Karena dendam nya yang membara, ia sampai melakukan hal yang di luar batas nya sebagai anak SMP. Leon menghasut ayah Rafael yang tidak lain adalah kakak dari ibu nya sendiri jika gadis yang sekarang bersama Rafael akan membawa dampak buruk bagian Rafael. Sepertinya semesta mendukung ketika ia melakukan kejahatan, buktinya nilai sekolah Rafael di semester selanjutnya menurun dari situ ayahnya tidak ingin melihat putera nya tidak bisa fokus untuk melanjutkan bisnis nya yang sudah meluas sampai ke penjuru Nusantara. Brama memutuskan  akan memindahkan  puteranya ke luar negeri untuk belajar bisnis sama-sama bersama kakaknya,  dengan sebuah paksaan akhirnya Rafael menurut, ia meninggalkan Thalia dan pergi untuk menuruti perintah sang papa.

Dari situ Leon bersorak kegirangan ia sudah berjanji akan membuat Thalia menyukainya dan melihat ke arahnya karena jujur rasa benci itu tidak sebesar rasa suka ia pada Thalia, segala cara akan ia lakukan agar gadis itu berada di sisinya selalu. Tidak ada yang mengetahui bahwa Leon pun terlibat dalam penculikan settingan itu, walau ia tidak turun lapangan. Pak Bram benar-benar sadis, sampai anaknya mengalami luka-luka pun ia tak perduli selama Rafael masih bisa menuruti keinginannya.

Kembali seperti dulu, ternyata semesta belum berpihak juga pada Leon. Di saat ia akan kembali memperjuangkan Thalia, gadis itu terlihat bertemu dengan pemuda lain di sebuah cafe dan Leon lebih geram ketika melihat laki-laki itu adalah seseorang yang ia ketahui sangat dekat dengan Laila, entah apa hubungan mereka Leon tak mengetahuinya namun ia menyimpulkan sendiri jika laki-laki itu adalah kekasih Laila.

Apa yang laki-laki itu lakukan, di saat Laila baru saja beberapa hari yang lalu menjumpai ajalnya pemuda itu sudah terlihat kembali sebagai seorang gadis, dimana letak hati nuraninya. Ia bersumpah akan membuat laki-laki itu sengsara.

Kekesalannya bertambah ketika ia di kirimkan ke luar negeri untuk belajar di sekolah sepak bola ternama, papanya ingin hobi puteranya itu menjadi bekal untuk masa depan.

Leon tak bisa menolak, sama seperti Bram. Papa Leon tak suka jika perintahnya di tolak. Mau tak mau ia menerimanya, namun ia berjanji ketika Leon kembali ia akan memastikan bahwa Thalia akan ada di sampingnya, setelah sempat membuatnya sengsara.

Selepas berada di luar negeri untuk menempuh pendidikannya selama dua tahun, Leon kembali ke Indonesia. Namun ia menemukan fakta bahwa Thalia telah bersama dengan Jhonson, pemuda yang ia temui di cafe bersama Thalia dulu yang ia simpulkan dia kekasih Laila. Leon penasaran bagaimana mereka bisa bersama, bahkan di saat Jhonson di tinggal oleh Laila dan Thalia di tinggalkan oleh Rafael.

Alasan apa yang membuat takdir mempertemukan mereka, bukan bersama Leon yang sedari dulu berjuang. Rasa bencinya kembali muncul dan berubah menjadi dendam, bukan hanya kepada Thalia tapi kepada Jhonson pula, Leon pastikan mereka tidak akan tenang.

Rencana pertama yang sudah ia siapkan adalah dengan berpura-pura masih menyukai Miya agar ia bisa ada alasan dekat dengan Thalia, karena yang ia tahu Thalia sangat menyayangi Miya sahabatnya itu. Thalia sudah menganggap Miya adalah bagian dari keluarganya sendiri.

*****

Hallo semuanya 👋 Aku kembali dengan cerita ini, ada yang masih menunggu? Hehe 😁 Maaf ya belum bisa mengatur waktu untuk update. Kali ini aku bawa part tentang Leon dan alasannya selama ini mengganggu Thalia, Jhonson dan yang lainnya.

Jangan lupa tekan ⭐ dan ramaikan komentarnya teman-teman. Terimakasih telah menyempatkan membaca 😊

Gamers Couple [Slow Update]Место, где живут истории. Откройте их для себя