Johnny tersenyum hangat melihat Mark yang jauh lebih baik dari sebelumnya tengah duduk pada ranjang luasnya memandang lukisan kanvas di tangannya.

Mark balas tersenyum melihat sepupunya menghampirinya, duduk pada tepi ranjangnya sebelum menepuk keras pundaknya.

"Kau membaik." Ucap Johnny memperhatikan mimik wajah Mark.

"Maksudmu?"

Ia menggeleng, mengalihkan atensinya pada lukisan di kanvas yang dipegang oleh mark.

Ia menggeleng, mengalihkan atensinya pada lukisan di kanvas yang dipegang oleh mark

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Remember his lips?"

Mark menggeleng lemah, "I don't know, there's something imperfect here." ucapnya pasrah.

Johnny mengangguk paham. Ia mengedarkan pandangannnya, melihat ada beberapa lukisan lain yang berada di dekat kaki ranjang mark. Ia bangkit untuk melihatnya.

Johnny bersiul kala pandangannya terkunci pada salah satu lukisan disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Johnny bersiul kala pandangannya terkunci pada salah satu lukisan disana.

"Dia punya tubuh yang indah, Mark. Walau tidak memiliki dada." komentarnya.

"Of course, he's the son of the goddess of beauty!" Sahut Mark bangga.

"Kau sama sekali tidak mengingat apapun?" tanya Johnny memastikan.

"Ya, seperti yang kau dan orang-orangmu katakan. Aku terkena sihir penghilang ingatan setelah kembali kesini."

"Koreksi." potong Johnny, "Kau diberi waktu 5 detik setelah bangun untuk mengingat. namun, kau malah memakai 5 detik itu untuk bangkit dari ranjang." ucap Johnny.

"What an idiot?"

Mark mendengus.

"Hey, jika aku tahu tentang sihir 5 detik itu aku tidak akan menyia-menyiakannya!" sungutnya.

Mark sungguh menyesali tindakan bodohnya. Selama empat tahun ia tidak kembali dari mesin kapsul waktu mestinya ia tahu bahwa kakinya tidak akan bisa berfungsi dengan normal.

Namun saat terbangun ia malah mencoba bangkit dari ranjang yang berujung terjatuh seperti bayi.

Dan ia sudah seringkali menyumpahi kebodohan yang melekat pada dirinya ini.

when i met the son of aphroditeWhere stories live. Discover now