Seungwoo(5)

481 43 14
                                    

Jennie memukul kesal pintu kamar Junkyu membuat Sihyeon yang baru keluar kamar mendelik menatap Jennie yang menarik nafasnya panjang.

Semalam ia melihat Junkyu masih di dapur saat mendadak haus, menyebabkan Junkyu banyak bercerita tentang ibunya dan tentang dirinya sendiri.

“Biar aku yang bangunkan Eonni.” Jennie menoleh menatap Sihyeon yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Jennie menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

Ia harus membuat sarapan tapi agak terganggu karena Junkyu tidak juga membuka pintunya padahal Jennie sudah berdiri didepan sana setengah jam lebih.

Sihyeon menghampiri laci dekat televisi karena Seungwoo pernah mengatakan semua pintu di rumah itu memiliki kunci duplikat dan Sihyeon berinisiatif mendobrak hanya saja ia tidak kuat.

Sihyeon membuka pintu kamar itu menatap Junkyu yang tertidur di lantai dengan sebuah buku matematika tergeletak disana.

Membuat Sihyeon menarik nafasnya panjang.

“Junkyu.” Panggil Sihyeon pelan sambil menggoyangkan badan Junkyu yang mulai bergerak gelisah.

“ada kasur empuk, kau lebih memilih tidur di lantai.” Junkyu tersadar lalu mendorong Sihyeon pelan membuat Sihyeon terjengkang kebelakang.

“ih menyebalkan..”

“kau lupa jika aku pria dan kau pakai Rok, anak bodoh.” Sihyeon mendelik lalu membenarkan posisi duduknya lalu mendecak pelan.

Sihyeon bangkit dari posisinya dan Junkyu berdiri lalu meregangkan tubuhnya dan menatap lekat Sihyeon yang melipat kedua tangannya di dada sambil merengut kesal.

“Pergilah.” Sihyeon menghentak kakinya kesal membuat Junkyu mengusak kepalanya pelan.

“kau tidak sekolah ??” tanya Sihyeon setelah Junkyu berhasil mendorong Sihyeon keluar dari kamarnya.

Seingatnya ia mengunci pintu kamarnya tapi ternyata Sihyeon bisa masuk kamar Junkyu dengan mudah.

“Sudah bangun ?” Sihyeon mendelik lalu mengangguk pelan sambil tersenyum membuat Jennie ikut tersenyum.

“ah baguslah, kau tidak mau sarapan ?” Sihyeon menatap pintu itu dalam diam.

Ia benar-benar ingat pembicaraan dengan Junkyu semalam, ia tahu maksud Junkyu yang mendadak jadi nakal dan sulit di atur sejak masuk sekolah menengah atas.

Padahal setahu Sihyeon saat menengah pertama, Jennie pernah mengatakan jika Junkyu menjadi murid terbaik di sekolahnya dengan nilai memuaskan.

Lalu mendadak menjadi jajaran murid peringkat terbawah saat memasuki menengah atas.

“Sihyeon, tidak mau sarapan ??” Sihyeon tersentak mendengar teriakkan Jennie keras dari dapur.

“ne Eonni.” Sihyeon menarik nafasnya panjang lalu di hembuskan pelan.

.

.

Jennie melipat kedua tangannya di meja menatap Sihyeon yang masih memakan sarapannya dengan tenang, ia tadi bercerita semua yang Junkyu ceritakan semalam.

Sugar Daddy Where stories live. Discover now