!1!

643 24 2
                                    

Part pertama untuk kisah Ini.

IKUTIN SAMPAI AKHIR KISAH NYA

Enjoyyyyyyyyyyy

____________________________________

Dia tak sekuat serial kartun dari Marvel comics 'thor' Juga tak setampan Chris Hemsworth pemeran utama film tersebut, apalagi pria Korea yang selalu menjadi dambaan setiap wanita, Dia hanya lelaki hebat yang bertahan ketika semua orang membiarkannya tak terlihat sama sekali.

Bercanda, Dia tampan kok mana bisa dia jadi peran utama jika ia tak setampan cerita-cerita pada umumnya.

Selamat datang di kehidupan pria tampan,dingin nan tanpa ekspresi.

Kringggggg

Suara dari jam Beker, Mengalun keras memecahkan keheningan di kamar tidur yang sepi, Bersamaan pula dengan seorang pria yang terbangun dengan peluh yang membasahi pelipisnya.

Mimpi itu datang lagi, Ia terselamatkan dengan bunyi jam rusak tersebut, ia beranjak dari pembaringannya berjalan membuka balkon kamar, Udara dingin menusuk tapi ia tak ingin untuk kembali masuk.

Pria itu mendudukkan dirinya pada kursi besi yang berada di balkon tersebut, Ersya paling suka dengan suasana sepi seperti ini ia dapat berfikir akan hari esok bagaimana ia menjalaninya dengan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu yang lebih.

Bunyi pintu kamarnya terdengar mengundang dirinya untuk menolehkan kepalanya melihat siapa yang berani masuk di jam-jam hampir memasuki pagi ini, ia mendengus kala sosok tinggi yang mirip dengannya muncul, bersamaan pria itu yang berjalan mendekat.

"Gue kira Lo tidur"

"Emang tidur kek gini?" Tanya Ersya dingin mengundang tawa dari saudara kembarnya.

Arsya memposisikan tubuhnya di samping Saudaranya, Merasa bersyukur bahwa Pria tersebut tak mengusirnya untuk keluar kali ini, bahkan Sang Adik sudah bergeser untuk memberikannya tempat walaupun itu hanya sedikit.

"Ayah besok pulang Lo nggak apa-apa?" Arsya menoleh ke arah saudaranya, seperti biasa muka acuh dan bodoh amat Ersya menyambutnya.

Ia sudah terbiasa, Dan tak ingin mengomentari tentang wajah Ersya yang seperti itu-itu saja, Emang seperti itu kan? Masa berubah dasar Arsya goblok.

Tak ada jawaban membuat Arsya lagi-lagi memakai otaknya untuk membuat pertanyaan agar ia tak terusir kali ini, Jika tentang pelajaran Arsya unggul, tapi jika berhadapan dengan Saudaranya si muka datar ini ia mengaku kalah.

"Lo keluar, gue mau lanjut tidur!" Perintah Ersya bergerak menuju tempat tidurnya, bukannya ingin mengabaikan ia hanya ingin menghindari pertanyaan saudaranya itu apalagi tentang kedua orang tuanya yang membencinya sejak lama, itu akan lebih melukai hatinya yang sudah lama ia tata walaupun itu tak pernah berhasil.

"Sampai kapan Lo salahin diri Lo akan kejadian dulu?" Tanya Arsya kepalanya tertoleh melihat Ersya yang sudah menarik selimutnya.

"Sampai mereka maafin gue"

Arsya terdiam termenung ia salah bertanya kali ini "Gue keluar, Dan hentikan pemikiran Lo yang berniat minum obat tidur lagi!" Ujarnya lalu berjalan keluar.

SoLiTuDe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang