[2]

17.8K 2.2K 373
                                    

Siang ini Jeno sedang melakukan apa yang Mark minta kemarin. Ia mengamati handphone miliknya yang menampilkan email yang berisikan alamat sebuah toko bunga yang terletak tidak jauh dari kompleks pemakaman Haechan. Matanya terus menelisik toko-toko yang berjejer rapi di gang tersebut. Suasananya lumayan ramai, banyak pengunjung yang mendatangi toko-toko disana. Hingga tak lama kemudian, ia menemukan tempat yang ia cari.

Jeno masuk ke dalam toko bunga tersebut hingga membuat bel yang berada di atas pintu berdering. Orang yang berada di dalam menoleh ke arahnya dan seorang wanita paruh baya langsung menghampirinya dan menyambutnya dengan senyuman. Mata Jeno menelisik, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang pemuda yang sedang memegang beberapa tangkai bunga mawar putih menoleh dan menatap ke arahnya.

"Selamat datang, mau cari bunga apa anak muda?" Ujarnya wanita tua itu ramah.

"A-ah ya.. s-saya cari.." Jeno bingung bagaimana menjawabnya, karena sebenarnya tujuan ia kemari adalah mencari pemuda yang dimaksud oleh Mark kemarin, dan ia telah menemukannya.

"Apa kamu cari bunga buat pacarmu?"

Jeno tampak berpikir sejenak, sepertinya tidak masalah jika ia membeli beberapa bunga disini, bisa ia berikan pada kekasihnya nanti. Jeno pun akhirnya mengangguk mengiyakan.

"Mau bunga apa? Kalau bingung, saya bisa bantu kamu buat milih"

Jeno terdiam, berpikir sejenak lalu melirik ke arah pemuda yang tak jauh dari posisinya berdiri.

"Saya mau bunga itu" Jeno menunjuk bunga yang di pegang si pemuda manis tersebut.

"Mawar putih? Pilihan bagus anak muda, kalau gitu, biar cucuku yang ngerangkai bunganya" Wanita tua tersebut mendatangi cucunya dan mengatakan sesuatu, lalu pemuda tersebut mengangguk dan menghampiri Jeno.

"Anda bisa duduk disana sebentar, saya rangkai bunganya dulu" Ujarnya sopan sambil menunjuk sofa yang tak jauh dari mereka, namun Jeno menggeleng.

"Gak perlu, saya mau liat kamu ngerangkai bunganya" Yang diajak bicara mengangguk mengiyakan dan mulai merangkai bunga dengan Jeno yang berdiri disebelahnya dan memperhatikan dirinya, dari ujung kepala hingga kaki, Jeno benar-benar tidak percaya bahwa orang di hadapannya itu sangat mirip dengan Haechan. Sadar jika diperhatikan, ia menoleh.

"Kenapa Anda merhatikan saya?"

"Ah ya, maaf, kamu mirip seseorang"

Memilih tak peduli, ia melanjutkan kegiatannya merangkai bunga.

"Boleh saya tanya sesuatu?" Yang ditanya mengangguk mengiyakan.

"Siapa namamu?"

"Lee Donghyuck" Jawabnya tanpa menoleh kearah Jeno.

"Kamu masih kuliah?" Donghyuck mengangguk.

"Kuliah dimana?"

"Seoul university"

"Kalau boleh tau, lulusan SMA mana?"

Donghyuck tersenyum, lalu menoleh kearah Jeno. "Anda tanya terlalu banyak"

"Maaf, aku cuman penasaran"

"Aku homeschooling"

"Berapa usiamu?"

"22 tahun"

"Ah gitu, kamu lebih muda satu tahun dariku. Kalau gitu kenalkan, aku Lee Jeno, panggil kak Jeno aja" Jeno mengulurkan tangannya, Donghyuck awalnya ragu untuk menjabat tangan Jeno, namun tetap ia lakukan juga.

"Salam kenal, Donghyuck"

"Ya, salam kenal juga, ini bungamu" Donghyuck tersenyum manis dan memberikan bunga hasil rangakaiannya kepada Jeno. Jeno tertegun sejenak, bahkan senyumannya benar-benar mirip!

HEART BEAT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang