1

168 51 26
                                    

Senin, 02 Maret 2020
_
_
_
_

"Kringg"  (suara jam beker)

BRUK

"ADUH" pekiknya kala terjatuh dari atas kasur.

Dinda merasa badan nya lemas sedikit mati rasa disusul rasa nyeri yang menjalar diseluruh tubuh, hingga rasanya tidak bisa untuk bangun.

"Astagah, alarem"

Ia terdiam sesaat dengan posisi tengkurap untuk menetralkan perasaan dan tubuhnya dari rasa nyeri.

Jatuh dari kasur dan nyawa masih berada dialam bawah sadar memang pagi yang menyesakan.

Alarem yg sedari tadi berbunyi Dinda matikan sedikit kasar.

Hening.

Dinda menatap jam beberapa saat. Jam dingding itu menunjukkan angka 05.42.

Ia harus mempercepat langkahnya menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.
.
.
.
.

"Mah minta duit, salim? Dinda berangkat yaa mahh"

"iyaa assalamualaikum" seru wanita paruh baya dihadapan-nya dengan semangat.

Namun berbanding terbalik dengan anak gadis dihadapan-nya.

"assalamualaikum mah" jawabnya lemas.

"walaikumsalam hati-hati yaaa ka.."

"hu'um" gumam Dinda saat berjalan menjauh meninggalkan pintu rumahnya.

Pagi biasa tidak ada sarapan, pagi sedikit tidak biasa makan sarapan, kemudian mengalami mules setelah selesai upacara.

Ada yang pernah ngalamin?

Pagii dihari Senin. Pagi ini seperti hari senin yang lalu-lalu, sekolah melaksanakan kebiasaan-nya menjemur siswa-siswi nya dibawah terik sinar sang surya yang sedang mengalami pemanasan.

Mungkin yang tidak akan terasa biasa adalah, ketika sang matahari tertutup awan mendung lalu turunlah sang hujan, pembina upacara berucap.

"tampa penghormatan bubar jalan" inilah saat-saat luar biasa.

Namun sepertinya tidak untuk hari ini. Sang surya sedang bersemangat untuk bersinar dilangit yang tampak cerah, udara dan angin menjadi terasa panas dipagi ini.

Bagi sebagian orang, hari senin adalah hari yang terasa tidak bersahabat dan menyebalkan.

Dihari ini, mata pelajaran yang banyak, dituntut datang pagi dan atribut sesuai dengan kebijakan sekolah.

Satu hal yang lebih menyebalkan, pembina upacara yang selalu crocos hal-hal yang tidak akan menyadarkan para siswa siswinya walau sudah berpidato panjang lebar.

Selesai melaksanakan upacara bendera semua siswa dibubarkan untuk kembali ke kelasnya masing-masing.

Namun sepertinya tidak dengan teman-teman Dinda yang mengajak dirinya untuk membeli sebotol air mineral, kemudian seperti biasa duduk dikantin sambil melihat orang berlalu lalang \atau bergosip ria√.

"Astagfirullah dengan emak lu Kin. Kualat tuh orang, ngasih tugas numpuk gak kira-kira, argh" geram Bunga. Kemudian duduk disamping Dinda, sambil meminum fanta yang baru saja dibelinya.

"Iya Kin, tugas matematika gak ada habisnya. Terus lagi, kita disuruh Les ke rumahnya disuruh bayar pula sepuluh rebu. Lah gue sih mending beli makan" timpal Yara, gadis berkulit putih yang berada dihadapan Dinda.

LayoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang