Boby mengikuti Gracia dari belakang, boby ingin menepuk bahu gracia tapi ia ragu melakukannya. Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya boby menepuk bahu Gracia.

"Hay gre" sapanya basa basi.

"Ngapain lo main nepuk nepuk aja" ketus gracia.

"Gw cuma mau nanya,kenapa lo ngelakuin ini ke shani" tanya boby hati hati.

Tapi gracia malas mendengar ocehan boby yang baginya tak penting, ia memilih kabur dari sana. Bobypun berusaha mengejarnya.

"Gracia tunggu" teriaknya dari belakang namun sayang gracia tidak memperdulikan nya dan pergi meninggalkan boby yang kini sudah terengah engah karna cape berlarian mengejarnya.

Sedang kan Ditempat lain, azizi dan teman-temannya sudah bersiap-siap untuk menjatuhkan balon yang sudah diisi air dan tanah tersebut. Azizi dengan bersembunyi menunggu gracia datang, melihat Gracia mulai mendekat, azizi memberi kode pada temannya, karena temannya salah paham balon itu jadi pecah tepat diatas kepala azizi.

Kaget melihat azizi sendiri yang terkena teman-temannya memilih kabur dari sana. Tepat saat itu gracia dan boby datang.

“hai, kejutan” sahut azizi dengan gugup lalu kabur dari sana.

Gracia dan boby bingung melihatnya ditambah dengan bau badan azizi.

"Dasar aneh " gumam gracia pelan.

Tak lama shani pun menghampiri sang adik yang sedang bersembunyi.

“apa kau habis jatuh dari got?” Tanya shani sambil menutup hidungnya.

“ini semua salah Gracia” sahut azizi dengan kesal.

Shani yang tak terima melihat adiknya diperlakukan seperti itu oleh Gracia memilih pergi ke rumah Gracia.

      Sampai disana shani hanya melihat seorang kakek yang sudah sangat tua berusaha menutupi pipa air yang bocor.

Melihat hal itu shani tidak tinggal diam, ia langsung menolong kakek tersebut.

Tak lama kemudian gracia datang, “apa yang kau lakukan disini?”tanya gracia heran.

Kaget mendengar suara Gracia, shanipun tanpa sengaja melepas tangannya dari pipa tersebut hingga airnya kembali keluar.

Dengan cepat Gracia menarik tangan shani  agar menjauh dari sana lalu ia memperbaiki pipa tersebut.

"Ikut gw" ucap gracia sambil membawa gracia masuk ke rumahnya.

"Nih,lo keringin badan lo,ntar malah masuk angin lagi" ucapnya lagi sambil melemparkan handuk ke arah shani.

Shani mengeringkan badannya dikamar Gracia. Dikamar Gracia  terdapat banyak benda-benda yang menarik perhatian shani.

Matanya tak sengaja melihat gracia sedang membantu kakeknya yang kesusahan saat mau makan.

Diam-diam shani terpana  melihat bagaimana gracia merawat kakeknya.

Tidak sengaja shani merusak pesawat mainan Gracia. Gracia menghampiri shani lalu memberikannya sebuah jaket.

“tak usah, terima kasih. Kenapa kamu mengganggu adikku?”.

“mengganggu adikmu?” sahut Gracia dengan bingung.

“kau mengganggu anak kelas 8, itu perbuatan yang rendah”

“apa kau sudah benar-benar bertanya ke adikmu?” sahut Gracia sambil terkekeh.

Shani terdiam karena ia memang tidak bertanya secara detail kepada adiknya.

"Rambut lo basah,lo keringin tuh pake kipas angin" ucapnya

Gracia menyuruh shani mengeringkan rambutnya dengan menggunakan kipas angin karena ia tak memiliki pengering rambut.

Shanipun hanya menurutinya dan langsung mengeringkan rambutnya.

Diam-diam Gracia terpana saat melihat shani mengeringkan rambutnya.

Setelah menunggu beberapa menit,shani pun akhirnya selesai mengeringkan rambutnya.

"Udah beres" tanya gracia.

"Udah" jawab shani datar.

"Ayo gw anterin lo pulang" tawar gracia.

"Gak perlu" jawab shani singkat.

"Ini udah mlm loh,lo gak takut apa" tanya nya membuat shani sedikit berfikir dan akhirnya ia setuju.

Gracia pun mengantarkan shani pulang, sambil jalan mereka berdua mengobrol, tak lama tiba tiba saja shani bersin. Gracia menjadi khawatir.

”sebaiknya nanti kamu minum air hangat”.ucap gracia.

“Kamu cukup mengantarku sampai sini saja”. 

Tiba-tiba Suasana menjadi hening.

“jangan bergadang terlalu malam” ucap gracia dan shani bersamaan, membuat mereka jadi grogi.

“kamu boleh pergi” ucap mereka lagi secara bersamaan, membuat mereka semakin grogi akhirnya mereka sama-sama pergi.

Sesampainya di rumah shani langsung menghampiri adiknya itu.

"Kamu ini apa apan sihh,kan kakak jadi malu" ucap shani.

Shani memarahi adiknya yang melakukan hal sembarangan.

“aku hanya ingin membantumu setidaknya kau memberi nilai pada itu, tolong jangan katakan hal ini pada kak aya” Ucap azizi dengan memohon.

"Tau ahh" ucap shani sambil begegas pergi menaiki anak tangga dan langsung masuk ke kamarnya.

"Huh bukannya bilang makasih apa ke gitu,udah di bantuin juga ehhh malah di marahin" gerutu azizi kesal.

"Udah ahhh mending gw tidur mimpiin ka aya" ucap nya lagi sambil berlalu pergi ke kamarnya.











Jangan lupa vote

FIND ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang