Chapter 3.

4.7K 254 7
                                        

Happy reading...














Keesokan harinya disekolah,  meja Gracia dipenuhi dengan kertas origami yang bertuliskan kalimat-kalimat romantis, semua siswa membacanya. Shani tersenyum sepertinya rencananya berhasil. 

Gracia datang, temannya langsung mengomentari pacarnya,

“apa pacarmu kelas 7, lihatlah semua ini, seperti dari anak-anak”. Ledeknya kepada gracia.

Mendengar hal itu shani berpikir untuk besok memberi bunga saja.

Dikelas menjadi heboh lagi karena hari ini Gracia mendapatkan bunga yang sangat harum.

“Gracia pacarmu, pasti sangat menyukaimu” kata teman-temannya dikelas.

“pacarku bilang ia akan membuatkan ku sarapan besok” sahut Gracia.

Shani kaget mendengar hal itu. Terpaksa keesokan harinya shani harus membawa bekal untuk gracia.

Diparkiran sekolah shani bertemu Gracia, ia pun langsung gugup karena takut ketahuan kalau dia membawa bekal. Shanipun menyapanya,

“hai”. Sapa nya gugup

Gracia merasa aneh melihat sikap shani seperti gugup, ditambah lagi seperti ada sesuatu yang disembunyikan shani di belakangnya.

“apa kau baik-baik saja?”tanya gracia memastikan.

“iyaa, aku baik-baik saja” sahut shani.

Kini gracia sedang mencari cara untuk melihat apa yang disembunyikan shani, dan akhirnya ia berhasil melihatnya.

Gracia sambil tersenyum berkata,

”kau  sungguh membawakan bekal untukku anin?”.

“siapa anin?” sahut shani dengan panik.

“tidak masalah siapapun anin” sahut Gracia dengan tersenyum lalu pergi.

"Ahh kenapa jadi begini sihh" ucap nya prustasi.

Shani sangat frustasi karena sudah ketahuan oleh Gracia. Dan kini shani pun curhat kepada sahabatnya aya.

“jika terus begini, mungkin aku akan benar-benar menjadi pacarnya”.gumam nya pelan sambil mengacak acak rambutnya.

Aya yang melihat sahabatnya seperti itu merasa kasian tapi dia tidak bisa berbuat apa apa,apalagi ini kan rencana nya shani.

Tak lama azizipun masuk kekamar shani dengan bergaya keren sambil membawa makanan.

"Udah ya keluar sana" ucap shani.

"Gak mau, aku kan mau nemenin ka aya"

"Gak boleh sana ihh keluar"

"Ihhh kakak kok gitu sih".

"Aziziiiiii keluar" teriak shani kesal, karena takut dengan kakaknya azizi pun memilih pergi dari sana. 

Shani lanjut berdiskusi dengan aya mengenai masalahnya sekarang.

“dua orang cewek seperti kita tak akan bisa mengatasi Gracia yang bandel itu, bagaimana jika aku meminta bantuan boby”ucap aya.

“Ouh boby” sahut shani dengan ragu.

Tiba-tiba azizi datang lagi, “mengapa cari orang luar? Kamu punya adik untuk mengatasi masalah ini”ucap azizi tiba tiba.

“sudah jangan macam-macam” sahut shani kesal.

Azizi dengan teman teman nya sedang menyusun rencan untuk megerjai gracia dengan balon yang di isi dengan air dan tanah.

FIND ME IN YOUR MEMORYOnde histórias criam vida. Descubra agora