Two💦

4 2 1
                                    

Ex. Rumah Alvina

"Woy apa kabar, ga kangen gua"

"Weh gila makin semok aja  lu, apa kabar?"

Begini lah kalau mereka kumpul, banyak cerita yang akan tersampaikan disini.

"Allahuakbar Allahuakbar..."

"Alhamdulillah.."

" Oke sebelum berbuka puasa mari kita membaca doa terlebih dahulu baca doa dimulai"

Setelah membatalkan puasa dan melanjutkannya sholat berjamaah di musholla terdekat . Semua asik berbincang sendiri-sendiri bergabung dengan teman geng se masa SMA nya.

"Woy anak anak Dajjal dengerin gua dulu" ucap Azi yg tak tahu malu

"Apaan sih lu, bapa Dajjal" Balas Rani yang tidak mau kalah.

"Ga nyangka ya, kita bisa kumpul kayak gini. Coba dari dulu lu pada kayak gini kan enak"

Semua terdiam...

"Kalian inget ga sih, dimasa kelas 11 kita dulu dimana semua orang memandang kita dengan sebelah mata...."

Flashback on
"Kalian tuh ya, masa kayak gini aja ga tau. Ga kayak anak ipa 1 sama ipa 2, cowo-cowonya juga aktif. Kayak si Daniel, Rio, Tahmid"- Cerocos Bu Amri

Anak kelas diem. Selalu begitu, entah ini untuk keberapa kalinya guru mengeluarkan kata-kata tersebut.

"Ydh, sekarang hitung yang benarnya berapa dan dibagi 3"

"Iyaa bu"- Anak kelas

"Nanti kalian sebutkan nilainya ya"

"Iyaa bu"

" Naura"

"90 bu"

"Novi"

"100"

"Azi"

"85"

Sampai absen akhir, rata-rata nilai di atas KKM.

"Ini ko kalian tumben nilai nya besar-besar, kalian dapat nyalin dari mana? Kelas sebelah?"

"Astaghfirullah bu, nilai gede salah nilai kecil salah"- celetuk Wati
Flashback of

"Nah kesel gua tuh pas itu, kita tuh bener aja salah, apalagi salah" Ujar Watti dengan nada nyolotnya.

"Udah udah, sekarang kan kita udah buktiin kemereka kalau kita bisa"- Dian

"Eh kalian masih inget ga pas mapel nya bu Yuli"- Vina

"Yang mana? Dia kan sering banget bikin kesel"- Rani

Flashback on
"Apa yang kalian tau tentang, pendapatan daerah ?"-Bu Yuli

Semua anak kelas terdiam, gua yakin diantara mereka pasti ada yang punya jawaban tetapi mereka tidak berani untuk menyampaikannya.

"Kalian,gimana sih ko pada diem. Masa kayak gitu aja enggak tau, bodoh kalian. Makanya banyakin literasi"

Deg..
Kata bodoh yang selalu teringat dipikiran kita saat itu.

"Noh, bodoh sih lu. Makanya baca" celetuk Watti sambil menoyor kepala Rani dari belakang.

Flashback of

Semua yang hadir disana tertawa..

"Gila ya, dulu kita dikatain bodoh. Tapi sekarang kebanyakan dari kita keterima PTN"-Watti

"Nah iya, gimana sih tuh guru haha"

Bersambung...

Our StoryWhere stories live. Discover now