Mr. Jaxton (Fall in love with grudge)| Part 05.- Fever and hangover.

Start from the beginning
                                    

            Gezzz.... Benar saja. seketika Stella terpekik melihat keadaannya, "Sir... Are you okay? Apa yang terjadi Tuan?" Stella melihat wajah lemas pria yang di gotong itu, Dan menanyakan pada dua pria lainnya.
          Pria sempoyongan dengan di bantu oleh kedua pria untuk di bawa ke ranjang itu hanya menatap Stella sambil berkata, "Mr. Jaxton terlalu banyak minum-minuman beralkohol." Stella hanya mengkedipkan kedua matanya beberapa kali mencerna ucapan dua pria itu. Oh Mr. Jaxton ini dari clubbing sepertinya. Stella langsung  mengangguk mengerti. Kedua pria itu menutup pintu setelah mengucapkan permisi kepada Stella. 

           Mr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

           Mr. Jaxton. Stella tahu namanya sekarang. Stella memandang Reynold itu dari tempatnya berdiri. Pakaiannya sudah berganti dari yang Stella lihat terakhir tadi. Sedikit lebih santai. Tak terkesan seperti Reynold yang suka menyiksanya ini.— Suara erangan Reynold seketika menyadarkan Stella untuk berhenti menatapnya lagi. Sekilas Stella hampir terbawa di alam tak sadarnya untuk memuji ketampanan pria itu sekarang. Untung saja erangannya segera menyadarkan Stella dan langsung melangkah ke ranjang untuk membukakan sepatu yang melekat di kaki Reynold. "Dingin." Begitu Stella menaruh rapi kedua sepatu itu kini badannya berbalik. Wajah pucat Reynold yang Stella temukan membuat Stella langsung panik mencari selimut. Bagaimana tidak panik padahal tubuh Mr. Jaxton ini sudah terlihat hangat dengan selimut tebalnya.

            Ya Tuhan... Dimana selimut itu di taruh?! Hanya ada bed cover tebal di ranjangnya yang sudah melahap tubuh Reynold. Dan Reynold masih merasakan dingin dengan terus mengerang. Stella membongkar lemari yang ada di walkin closet super besarnya itu. Mencari selimut. Para maid itu menyimpannya dimana?! Tak mungkin Stella turun menjumpai maid itu. C'mon rumah istana ini akan membuat Stella memakan waktu banyak jika harus turun, Sedangkan Mr. Jaxton itu terus-menerus memanggilnya. Membuat Stella merasa terburu-buru.

            Finally... Setumpuk bed cover berwarna-warni tertata rapi di lemari terakhir pencarian Stella. Dengan mengambilnya asal Stella hampir membawanya semua dengan kesusahan berlari kecil menuju ranjang semula. Tubuh Reynold kini memeluk tubuhnya sendiri. Dengan cepat Stella membeberkan dua selimut itu yang juga langsung melahap tubuh Reynold.

           "Apa masih dingin?" Stella sedikit memberanikan diri untuk melihat secara dekat bagaimana kondisi Reynold yang sudah lebih baik dari beberapa menit yang lalu. Wajahnya sangat pucat. Pria ini benar-benar terlalu banyak mencerna minuman beralkohol yang membuat Stella merasa bingung sendiri karena sebelumnya tidak pernah menangani hal seperti ini.

          Mata Reynold perlahan mulai terbuka. Bulu mata atas bawahnya yang sangat lentik itu tak lagi menyatu. Serabut merah memenuhi bola mata Reynold. Stella kembali sedikit panik. Terlebih saat tangannya di genggam oleh Reynold. Sungguh, itu terasa sangat panas. Dan apa katanya tadi? Dingin? Dingin dari mana?! Ini jelas-jelas panas! Stella melepaskan tautan tangan itu begitu saja dan bangkit menuju telepon rumah yang tergantung diujung ruangan. "Aku tidak apa-apa. Kau itu sedang apa disana?" Stella langsung menghadap belakang. Ucapan Mr. Jaxton ini tak seperti orang mabuk, Itu berbicara seperti orang normal. Apa jangan-jangan pria itu sakit? Tidak. Itu membuat Stella semakin panik.

Mr. Jaxton (Fall in love with grudge)Where stories live. Discover now