3| Extraordinary You - Hyunsuk

847 232 16
                                    

Vomments nya ya:*

Gratis kok

Kuyang makan ketan
Yang sider bintilan

Gak gak canda hehehehe:v

______________________________________

"Iya sukie, tadi leher mu panas juga sesak napas karena ada makhluk yang berusaha mencekik kamu, bentar aku usir mereka dulu" temanku bisa mengusir makhluk yang sering menempel ditubuh manusia hanya dengan sekali sentuhan. Dia seringkali membantuku karena hal tersebut. Batin ku selalu bertanya hingga saat ini.

Benarkah kalau Shakilla memang manusia?
______________________________________
Happy reading...

Aku melihat beberapa kepala menggelinding di jalanan mulai berubah menjadi seorang manusia normal, aku tau tempat ku berada saat ini jauh dari kata normal. Mereka mulai mendekati kami, oh no temanku saat ini rewel sekali, Shakilla meminta ku untuk usir mereka, tapi aku pun tak tahu caranya:(

Oke saat ini orang di depanku ini sangat ba- Ralat. 'Makhluk' di depanku sangat banyak, hhmm ada 12 an. Mereka menatapku dan shakilla secara bergantian, aku bergidik ngeri.
Lupakan kalo aku sedang ketakutan.

Tiba Shakilla berkata "Sukie lihatlah mbak-mbak yang memakai Hoodie biru muda itu, dia mau kesini" aku langsung menoleh.

"Lalu kenapa Killa?" Bisik ku.

Temanku tersenyum ramah padaku "Sepertinya makhluk yang kini berada di depan kita dapat dilihat oleh manusia normal mungkin karena berubah wujud? Contoh nya mbak-mbak itu".

Seketika aku terkejut waw ini benar-benar tak normal batinku.
"Apa kata mu?! Kamu bisa mendengar suara hati mbak-mbak nya tidak?" Tanya ku dengan penuh keheranan.

"Dia bilang 'what? Sebelumnya k-kan hanya dua orang yang berada di teras minimarket, K-kok sekarang bertambah banyak?, mungkin perasaan ku saja, ah sudahlah'. Gitu katanya"

Salah satu dari mereka mengajak kami ke suatu tempat namun teman ku menolak mentah-mentah, dan ia pun berbisik padaku "Sukie, kita kabur aja yuk, aku malas sekali nanti urusannya malah panjang" aku pun menurutinya.

"Satu.. Dua.. Tiga ayo lari!" bisik ku sangat pelan, kami pun segera berlari dengan cepat menuju rumahku, karena rumahku tak jauh dari minimarket tersebut. Kami pun kejar-kejaran, entah mengapa saat berlari kaki ku sangat enteng, aku memegang erat pergelangan Shakilla agar tidak tertinggal.

Mereka mengejar kami dengan brutal karena ada yang memegang celurit, pisau, gir, dll. ketiak mobil melintasi jalanan salah satu mereka ada yang tertabrak- gak deng ada 2-3 orang.

Aku melihat ke belakang sekilas, pengemudi mobil tersebut kaget ketika ada bunyi tabrakan didepan matanya, matanya membulat salah satu 'makhluk' tersebut melompat ke atas atap mobil, darah pun menempel di dinding-dinding luar mobil karena semua 'makhluk' itu berusaha mencelakai pengemudi dengan cara darah nya mengucur kebawah hingga pengemudi pun tak dapat melihat keadaan depan, dan terjadilah

BRUK..

BRRUUK..

BRRUUUKK...

Tabrakan beruntun pun terjadi, hingga besar kerugian mencapai ± 5 milyar, perkiraan ku saja. Bayangkan tabrakan beruntun mencapai jarak 200 meter kemudian kemacetan pun terjadi hingga ±1km, sungguh tak terduga..

Gak gak seperti nya itu hanya ilusi semata agar kami tidak kabur dari mereka, saat ini di otak ku hanya kabur, kabur, jangan tertangkap. Tak lupa aku menggenggam jemari Shakilla sembari berlari, napas Shakilla tersengal-sengal. Ia pun membungkuk sedikit kedepan sambil memegang kedua lutut nya.

"Mengapa terjadi seperti ini sukie?! Aku tak kuat, tabrakan beruntun itu beneran terjadi atau hanya ilusi semata agar kita tertangkap sukie?!"
Tanya Shakilla dengan emosi yang tak stabil, aku pun diam, bingung karena tak tahu harus menjawab apa.

"YAK KENAPA KAMU DIAM SAJA SUKIE?!!" Teriak Shakilla hingga membuatku terperanjat kaget, dia terlihat seperti orang marah.

"Tahan emosi kamu Killa" ucapku dengan lembut sembari mengelus puncak kepalanya, sekilas aku melihat matanya berkaca-kaca pertanda sebentar lagi ia menangis. Aku tak kuat melihatnya menangis, seperti mengiris ulu hati ku...

"Y-yaa kenapa s-semua ini terjadi sukie.. hiks" sembari menengadah agar tangis nya tak tumpah.

Aku resah "Waktu menangis 10 detik dari sekarang, setelah itu lari lagi"

"Apa kata mu?! Mana ada menangis 10 detik" tolak Shakilla lalu mengusap air mata nya.

"Oke 5 detik lagi"

"WHAT?!" Bentak Shakilla padaku, aku biarkan saja, yang terpenting keselamatan nomor satu.

"Tiga.."

"Dua.."

"Satu.. oke lari!!!" Ucap ku lalu menyeret Shakilla berlari, ia hampir terjatuh untungnya aku sigap. Sebenarnya tadi kita duduk di gubuk belakang sekolah kami, untungnya 'makhluk' itu tak melihat kami.

"AYO KILLA SEMANGATT!!" Teriak ku menyemangati Shakilla. Kami berlari semakin menjauh dari minimarket, jauh didepan sana terdapat sinar sangat tajam, gak gak ini seperti gerbang!!

"AYOK KILLA SEMANGAT ITU GERBANG NYA KILLAA!!!" Teriakku sekali lagi, namun tubuh Shakilla sudah lemas, ia terhuyung dengan sigap aku menangkapnya. Aku sangat panik bagaimana tidak panik?! Tinggal lima langkah lagi, juga 'makhluk' itu semakin dekat yang ingin menerkam kami!

"Sukiee gak kuat hiikss" tangis Shakilla pun pecah, Ya Tuhan aku juga gak tau harus gimana? Apa aku gendong saja?

"Ayok kamu pasti bisa Hyunsuk!!" Ucapku menyemangati diri sendiri.
Kemudian aku menggendong Shakilla di punggung.

Shakilla tersenyum hangat "Semangat ya sukie" ia seolah menjadi Koboy-pemandu kuda- oke aku harus kuat, ya karena seorang pria harus kuat!

"Pegangan ya Killa, dan pantau keadaan belakang"

"Siap komandan!"

Namun aku kalah cepat dengan salah satu 'makhluk' yang sial nya sedang menghalangi langkahku ini, akupun menghela napas kasar, Shakilla pun sama. Shakilla pingsan.

-TBC-

Next chapter ending nya ya!

Sebenarnya mau ending di chapter ini, tapi.. keadaan memaksa untuk di next chapter:(

Karena saya gak mau kebanyakan chapter per member, ya paling banyak 5 chaperlah yaa dalam satu cerita gituuuhh..

Dan maaf banget kalo kurang seru:(

Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah ya, thanks readers ku tersayankk

Jangan lupa follow author nya ya, biar kalian ada notif update an cerita ku❤️

Karawang, 18042020

20:58 WIB

-XOXO
🐻

Treasure ImagineWhere stories live. Discover now