Part 4

1 1 0
                                    

Pagi ini, Nadeeva melangkahkan kakinya penuh semangat menuju kelas. Karena baginya, setiap hari baru harus dimulai dengan semangat yang baru. Namun, senyum itu tak lagi merekah ketika ia tiba di depan kelas. Karena sudah ada yang berdiri menunggunya di depan pintu.

"Hai, Marco! Minggir dikit dong, aku mau lewat!"ucap Nadeeva dengan sangat ramah
"Lo bener-bener ya jadi cewek. Lo gak merasa bersalah sedikitpun gitu sama gue?"tanya Marco

Nadeeva masih keheranan, tapi sepertinya dia tahu mengapa Marco bersikap demikian.

"Salah? Perasaan kita gak ada masalah!"ucap Nadeeva
"Oh jadi lo gak sadar kalo lo udah salah sama gue?"tanya Marco geram
"Tunggu, tunggu.. Atau jangan-jangan karena kemaren aku bilang kamu gak ganteng? Kamu marah gara-gara itu? Iya?"tanya Nadeeva memastikan
"Ya lo pikir aja, banyak cewek nemplok sama gue. Dan lo adalah satu-satunya cewek yang berani bilang gue jelek!"jawab Marco
"Eh kapan aku bilang kamu jelek?"tanya Nadeeva
"Yah sok lupa lagi lo. Kemaren lo bilang gue gak ganteng kan?"tanya Marco semakin geram.
"Gak ganteng kan bukan berarti jelek!"jawab Nadeeva lagi
"Terus kalo...

Ketika Marco ingin meneruskan pertanyaannya, tiba-tiba di tengah mereka datang Pak Rafa, guru bahasa indonesia mereka.

"Kalian ngapain masih berantem di depan pintu gini? Bel udah bunyi! Masuk! Atau kalian mau bapak hukum? Pacaran terus..!"gertak Pak Rafa
"Pak,tadi tuh saya gak disuruh masuk sama ini orang. Dan yang paling penting pak, saya gak pacaran sama dia dan saya gak akan pernah mau jadi pacar dia!"jelas Nadeeva pada Pak Rafa
"Awas aja ntar lo mau sama gue yah!"jawab Marco lagi
"Udah jangan berantem terus! Masuk sekarang!"gertak Pak Rafa
"Iya pak!"jawab Nadeeva sambil tersenyum

Nadeeva masuk sambil menabrak Marco. Marco merasa geram, namun ia tidak mungkin membalasnya sekarang. Karena ia tidak mau dihukum konyol oleh Pak Rafa.

***

Seharian di kelas mereka berdua tidak berbicara. Nadeeva sangat kesal melihat Marco yang percaya dirinya gak ketulungan.

Ketika bel pulang berbunyi, Nadeeva sengaja mendahului Marco agar tidak lagi bertengkar dengan pria itu. Setibanya di rumah, ia bercerita kepada Bundanya apa saja yang ia lalui hari ini. Karena itu memang rutinitasnya setiap hari.

"Bunda, sebenarnya lingkungan disini jauh lebih baik sih! Tapi, hari ini aku tuh kesel banget! Karena di kelasku itu, ada satu orang cowok yang bikin hidupku rasanya gak tenang!"jelas Nadeeva
"Kenapa gitu sayang?"tanya Bunda
"Dia tuh suka banget gangguin aku, dia marah cuma karena aku bilang dia gak ganteng!"jawab Nadeeva dengan lucunya

Bundanya mendengarkan sambil tertawa kecil.

"Kenapa bunda malah ketawa? Kan ini gak lucu, bun!"tanya Nadeeva
"Bunda keinget zaman bunda SMA dulu, mirip banget kayak begini bunda sama ayah! Sering berantem, malah gak pernah akur. Tapi ternyata malah jodoh!"jelas Bunda
"Jadi, Deeva gak boleh benar-benar benci sama dia yah! Siapa tau dia jodohnya Deeva!"lanjut Bunda
"Ihh bunda apaan sih? Deeva gak mau dibilang jodoh sama dia! Orang nyebelin gitu mana mungkin jodohnya Deeva!"jawab Deeva sambil pergi meninggalkan Bunda.

Bundanya hanya tertawa melihat lucunya reaksi Nadeeva.

"Ih, mana mungkin sih Deeva punya jodoh kayak dia! Jangan sampai Ya Tuhan!"ucap Nadeeva sambil bergidik ngeri.

***

Salam sayang semuanya❤

Sweetie PieWhere stories live. Discover now