~BAB 2~

77 49 19
                                    

Bel istirahat berbunyi, Willy dan Mian seperti biasa menghampiri kelas Melati dan Yashika. Ya, mereka tidak sekelas. Namun masih satu jurusan yaitu IPS.

Mian berjalan kearah Melati. Gadis itu sedang meletakkan kepalanya diatas meja. Melati tidur dengan tangannya yang dilipat untuk dijadikan bantalan. Pipinya yang bulat sedikit tertekan hingga terlihat menggemaskan. Mian duduk dihadapan gadis itu, menggusap pelan rambut halus milik Melati dengan hati-hati. Secara tidak sadar Mian tersenyum tipis.

Yashika menatap miris kearah Mian. "Dia mirip banget ya Mi, sama adik Lo?" Tanya Yashika.

Mian masih tersenyum. "Gue nggak tau Yas.. tapi hati Gue jawab iya." Mian masih membelai rambut milik Melati. Melati yang sedikit terusik akan perlakuan Mian mulai terbangun. Menegakkan tubuhnya.

"Eh Mian... Gue ketiduran ya udah lama?" Tanya Melati mengusap lehernya dan merapihkan poninya.
Mian membantu Melati merapihkan poninya.

"Rapih... Yuk kantin, lapar nih Gue." Ajak Mian. Mian beranjak dari duduknya berjalan keluar beriringan dengan Willy.

"Sttt.." panggil Yashika pada Melati lalu mengapit lengan Melati. "Lo nggak punya rasa apa gitu sama Mian, setelah dapat perlakuan gitu?" Mulut Yashika sudah gatal untuk bertanya pada Melati akan sikap Mian. Dia yang melihatnya saja baper, gimana Melati yang perlakukan?

"Rasa apa? Dia cuman nganggap Gue adiknya kok. Kan Gue juga udah punya Awan.." Kata Melati.

"Cih, tumben bener!" Katanya mencibir.

****

"Mian pinjem Ponsel Lo dong." Pinta Melati.

Mian memberikan Ponselnya kepada Melati "Mau makan apa Mel?" Tanya Mian.

"Gue mau Bakso ya Mian, sama air mineral aja."

"Yas, Will kalian?"

"Samain aja kayak punya Melati." Mian mengangguk lalu, meninggalkan mereka bertiga. Mian memesan pesanan mereka. Baik bangetkan cowok satu ini, makannya mereka bertiga nggak mau jauh-jauh dari Mian.

"Tumben nggak punya kuota Mel.."

"Uangnya lagi aku tabung buat ulang tahun David Will."

"Oh iya bulan depankan ya.." Willy mulai menginggat-nginggat.

"Ini air mineralnya, baksonya bentar lagi dianterin." Kata Mian membagikan air mineral yang Mian bawa.

"Ini baksonya ya empat." Mang udin menyajikan bakso yang tadi Mian pesan. "Eh Mang Udin lupa, punya Melati Mang udin kasih bawang goreng. Maaf ya Neng..."

"Eh nggak apa-apa Mang biar nanti saya yang pisahin bawang gorengnya." Jawab Mian ramah. Mian mulai mengambil bawang goreng dari mangkuk Melati ke mangkuk miliknya dengan telaten. Saat Mian menyerahkan bakso milik Melati, wajah Melati berubah seperti sedang menahan tangis. Mian gelagapan, ia menyadari sesuatu. Mian segera mengambil Ponselnya yang ada di genggaman Melati.

"Kenapa nggak ada yang bilang dari kemarin?" Tanya Melati. Willy dan Yashika yang sedang menikmati baksonya jadi terhenti dan melihat kearah Melati.

Mian melihat Ponselnya Melati mencari sesuatu di laman googlenya Apa artinya jika foto profil dan status whatsApp tidak muncul? Melati ya ampun.

"Gue salah apa sampai Awan blokir nomor WhatsApp Gue?" Tanya Melati, disusul dengan isak tangisnya. Membuat orang-orang yang ada dikantin melihat kearah meja mereka. Wajah Mian sudah memerah, Mian tak terima melihat Melati diperlakukan seperti ini.

"Gue tau Gue tu childish, tapi kalau Awan bosen atau gimana sama Gue. Harusnya dia bilang, nggak ngilang gitu aja. Kalian juga kalau mau pergi bilang dulu sama Gue." Melati mengangkat lengan kanannya hendak menggelap ingus dengan bajunya. Mian yang melihat itu, langsung menarik tangan Melati.

Yashika menggeluarkan sebuah tissue dari saku roknya. "Kita semua nggak mau Lo sedih kayak gini Mel.. Maaf." Kata Yashika yang diduduk disebelah Melati sambil menggusap bahu gadis itu agar sedikit tenang.

"Yaudah Mel sekarang Lo ikutin aja maunya Awan gimana. Mungkin dia lagi pengen sendiri atau apa gitu. Lo tenang aja yaaa" Willy juga mencoba menenangkan.

"Coba sini mana nomor Awan Mel, biar coba dihubungi pakai nomor WhatsApp Willy." Mian ingin tahu apa maksud Awan memblokir nomor Melati begitu saja. Mian meminta Ponsel Milik Willy dan Melati.

Mian sebenarnya ingin menghubungi Awan dengan Ponselnya. Tapi, Melati selalu melarang Mian. "Awan takut sama Mian" kata Melati saat Mian memancing Melati untuk mau menjawab pertanyaannya. Mian mulai mengubungi Awan.

Willy
Maksud Lo apa Wan ngeblokir kontak Melati gitu aja

Awan
Gue bosen Wil, udah Lo nggak usah ikut campur lah. Jangan ganggu Gue OKE!

Mian hendak membalas, namun Awan sudah memblokir nomor Willy duluan.

"Bangs*t!" Umpat Mian sambil menggebrak meja.


Endless WordsWhere stories live. Discover now