BTS #4: "Cinta" Para Automaton

Start from the beginning
                                    

Mikoto memprotes sinis, "Apaan 'ach-ouch-ach-ouch'?! Hampir semua rasa sakitmu selama ini kan kau transfer ke aku! See my bandages here and there? Udah kayak mumi Mesir! HARGH!"

Reaksiku sebagai Author: menyeringai polos dan ngomong, "Masak, siih?"

Reaksiku sebagai Author: menyeringai polos dan ngomong, "Masak, siih?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lanjut, ya?

Erich Fromm menuliskan tentang pola automaton ini dalam bab Cinta dan Kehancurannya Dalam Masyarakat Barat Kontemporer pada buku The Art of Loving.

Hubungan manusia pada dasarnya merupakan hubungan antarautomaton yang teralienasi, masing-masing berdasarkan rasa amannya untuk tetap dekat dengan kelompoknya, tidak berbeda dalam pikiran, perasaan atau tindakan. Meskipun berusaha untuk sedekat mungkin dengan itu semua, semua orang tetap merasa sangat sendirian, diliputi rasa tidak aman yang mendalam, kegelisahan, dan rasa bersalah yang selalu muncul ketika keterpisahan manusiawi tidak dapat diatasi (Fromm, 2014:110-111).

Demi mengatasi kesendirian itu, peradaban kita menyediakan banyak peredam sepi. 

...manusia mengatasi keputusasaan yang tidak disadarinya dengan rutinitas hiburan, konsumsi pasif terhadap suara dan tontonan  yang ditawarkan oleh industri hiburan. Selain itu mereka mengatasi rasa sepi itu dengan kepuasan membeli barang-barang baru dan segera mempertukarkannya dengan yang lain lagi (...) 

Kebahagiaan manusia dewasa ini adalah "bersenang-senang". Bersenang-senang terdapat dalam kepuasan mengonsumsi dan "mengerti" berbagai komoditas, tontonan, makanan, minuman, rokok, orang, kuliah, buku, film --semua yang dikonsumsi dan diteguk. 

Dunia adalah objek raksasa selera kita, apel besar, botol besar, payudara besar; kita adalah pengisah yang selalu dipenuhi harapan ---dan SELALU KECEWA. 

(Fromm, 2014: 111-112)

Cara berpikir dan kepribadian manusia modern disesuaikan untuk terus melakukan hubungan berdasarkan take and give, harus ada sesuatu untuk dipertukarkan.  Tak terbatas pada benda bersifat material, objek bersifat spiritual seperti siraman rohani dan religi pun bisa menjadi objek pertukaran dan konsumsi. 

Otomaton tidak dapat mencintai; ia hanya dapat mempertukarkan "paket kepribadian"nya dan mengharapkan imbalan yang sepadan. Salah satu wujud cinta yang paling penting dan utama dari perkawinan dengan struktur keterasingan ini, adalah gagasan tentang tim. (...)

Penggambaran tentang hubungan ideal dalam pernikahan bahagia yang digagas banyak artikel dikatakan Fromm tidak jauh berbeda dengan konsep tim pegawai yang berfungsi dengan langgeng. Baik suami maupun istri harus "cukup independen, kooperatif, toleran, sekaligus ambisius dan agresif. Suami perlu memahami istrinya dan suka membantu, memuji penampilan dan masakan lezat sang istri. Sebaliknya istri perlu memahami ketika suami bad-mood sepulang kerja karena lelah dan bad-office-day, berkonsentrasi penuh jika suami bercerita tentang masalah bisnisnya, dan tidak mudah marah jika suami melupakan hari ulang tahunnya. Fromm menulis:

RISET Harukaze no Sekai - The World of HarukazeWhere stories live. Discover now