Kepada Nomlas
Kau bagai longsor di lahan miring
Sedang aku barang tak sedikit pun berpaling
Terpesona oleh bayangan di mata yang begitu bening
Seolah aku, bersamamu berputar menggelindingKau bagai rindang di tengah kering
Saling tertawa, meski lelucon itu garing
Saling merangkul, meski berjalan di atas beling
Kemudian tersadar, sesungguhnya kita tak pernah merobohkan dinding
Kota Santri, Penghujung Maret 2020
z_hanunizah
YOU ARE READING
Notasi Rasi
PoetryUntuk malam ini. Untuk detik terakhir jam dua belas malam terlewati. Di atas bukit, meratapi gedung-gedung menjulang tinggi. Di sini, aku rentangkan kedua sudut tangan. Sejenak, merasakan jiwa seolah melayang. Tak acuh pada gelombang yang menghempas...