[5] PERTEMPURAN SATU

3.5K 2.5K 713
                                    

[FOLLOW IG SAYA SYFAADS]
[CHAPTER SUDAH DIEDIT RAPIH]

-

Old town road-Lil Nas X🎶

[ESREGNET]

"Angkat, bajingan," gertak Cello dengan hape yang berada disebelah kiri telinganya. Suara nya bahkan sampai terdengar ke lantai bawah. Padahal, cowok itu sudah mengunci kamarnya rapat-rapat.

Dengan bergegas, ia mengambil jaket denimnya. Sambil memakaikannya diatas kaos hitam, Cello bergerak mencari sepatu converse-nya disudut kamar, kemudian berjalan menuruni tangga.

"Mau kemana lo?"

Ah, Cello hampir saja lupa kalau malam ini teman-temannya sedang berkumpul di rumahnya. Berhubung hari libur, mereka akan menginap dan bermain dirumah cowok itu. Cello pun berdecak pelan, ia menoleh ke asal suara. "Bukan urusan lo."

"Lo mau kemana?" Tanya cowok itu lagi, Farell, ia sudah curiga sejak teriakan Cello beberapa menit lalu dari lantai dua. Sambil menatap pakaian cowok itu, Farrel berdiri dari tempatnya. "Ini jam dua belas setan, kita bakal ikut."

Cello menatap sekeliling, temannya yang lain pun menatapnya dalam diam. Suasana canggung apa ini? Mereka tidak pernah begini sebelumnya.

Cello mengacak-acak rambutnya. Dengan cepat ia mengambil kunci motor ninja dan membuka pintu pagar hingga menimbulkan suara decitan yang keras. "Gue bilang nggak, ya enggak!"

Cello mengendari motor ninja-nya keluar perkarangan rumah. Raut wajahnya tak tentu. Bagaimana pun juga, ia sedang dikejar waktu. Cowok itu memacu kendaraannya hingga mengebut di tengah jalan raya. Beruntung saja tidak ada polisi melintas, karena ia sudah diluar batas kecepatan.

"Ketemu gue lo anjing!" umpat Cello dibalik helm fullface-nya.

Jauh dilain tempat, Seorang lelaki jangkung tengah tertawa ria. Bersama dengan anak bawahannya, mereka menghabiskan beberapa botol vodka, lalu menari tak karuan di dancefloor. Sudah tak ada yang sadarkan diri, terlalu larut dalam gemerlap malam.

"Baby, c'mon, you're be mine tonight." Ucap lelaki tersebut, pemimpin dari pemuda lainnya. Ia bergerak mendekati gadis mungil yang tengah bergidik ketakutan, lalu bergerak mengelus paha gadis itu. Sialnya gadis itu mendesah yang membuat lelaki itu terkekeh, "Lo udah nggak sabar ya?"

Gadis mungil itu, tidak tahu akan berakhir naas ditempat yang tidak pernah ia kunjungi sekali pun. Ia kenal lelaki yang sedang menggodanya itu, namun ia tak sangka akan bertemu disaat keadaan lelaki itu mabuk berat.

"T-tolong lepasin aku...," Lirihnya pelan, gadis itu menangis sejadi-jadinya. Namun mulut yang diikat oleh sebuah kain, tangan yang diborgol, serta kaki terikat di sebuah kursi kayu di ruangan tertutup itu membuatnya tak berdaya. Gadis itu sudah berusaha sekuat tenaga melepaskannya, namun nihil. Ia tak sekuat itu. "H-hanz, kenapa lo giniin gue...?"

"Karena gue sayang sama lo!" Dengan senyuman lebar yang menakutkan, Hanz kembali menyentuh badan gadis itu. Jari jemarinya bergerak dari atas dahi sampai terhenti di bibir merah muda yang menggoda. "You're be mine tonight."

Hanz menarik kedua tangan gadis itu hingga terangkat keatas, gadis itu memberikan perlawanan. Tetap saja, nihil hasilnya. Kemudian Hanz bergerak mendekati wajah gadis itu, deru napasnya sudah mulai terasa. Ciuman pertama akan dilayangkan oleh lelaki itu.

BRAKKK

"Dasar keparat! Cari ribut nggak kayak gini, lo keterlaluan bangsad!" Teriak Cello. Hanz menoleh sambil tertawa keras. Beberapa anak bawahan lelaki itu pun berlari mengejar Cello. Namun dengan mudah Cello tangkis dan menghabisi mereka semua tanpa sisa.

ESREGNET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang