[33] EPILOG:FORGET-ME-NOT

479 169 91
                                    

[FOLLOW IG SAYA SYFAADS]
[BELUM RAPIH]


Green Tea&Honey-DaneAmar 🎶 &Mungkin Hari ini Esok atau Nanti-Anneth🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Green Tea&Honey-DaneAmar 🎶 &
Mungkin Hari ini Esok atau Nanti-Anneth🎶

[ESREGNET]

"LO NGGAK BISA SENTUH GUE SEMBARANGAN!"

Cella mengeluarkan pisau aluminium dari steak yang pernah dimakannya. Hanz terkejut. Tapi ia berhasil menghindar cepat. Membuat pisau itu hilang arah dan menyayat sepanjang lengan kiri Cella. Butuh beberapa detik hingga gadis itu tersadar. Membuatnya menahan rasa sangat perih yang timbul dengan aliran darah yang terus mengucur deras.

Hanz tertawa. Menatapnya remeh. "Lo nggak berencana buat lukain gue bukan?"

Tapi Cella masih mengancungkan pisaunya dengan tangan kanan sebagai perlawanan sedang tangan kirinya bersidekap ke dadanya, berharap dapat mengurangi rasa sakitnya. Netranya sudah bergetar. Cella sudah di puncak rasa takutnya. "Lo... Psikopat."

"Trus kenapa?" Hanz memajukan wajahnya mendekati wajah Cella. Memiringkannya. "Mau gue kasih tau cara bunuh orang paling mudah?" Pada kata-kata itu Cella terperangah sedang Hanz langsung menarik pisau dari genggamannya.

Suasana semakin mencekam kala Hanz menjabak dan menyeret paksa Alantha ke tengah. Mengangkat kepala gadis itu hingga menenggak dan mendekatkan pisaunya. Cella membelalakkan mata saat menyadari maksudnya.

Leher.

Alantha kali ini memberi perlawanan. Ia mengambil pisau itu cepat dan melemparnya ke sudut ruangan. Kemudian mendorong bahu Hanz hingga terjatuh di lantai. Mengambil asal botol kaca pojok ruangan dan berancang-ancang memukul kepala Hanz. Namun tubuhnya seketika lunglai. Membuat hanya pelipis Hanz yang berdarah.

"Cewek gila!" Bentak Hanz sambil mengelap darah yang mengucur dari pelipisnya. Membuat Hanz segera mengambil pisaunya dengan langkah yang tertatih-tatih. Cella berlari menuju Alantha. Pada kesempatan itu Cella melirik ke pintu yang terbuka. Berusaha merangkul Alantha keluar dan mencari keberadaan pistol Hanz untuk mengancamnya. Namun Alantha terperosok jatuh dan Cella pun tak mampu memopong dengan keadaan lengan yang berdarah-darah.

Harapannya pun pupus saat Hanz langsung menarik bahunya kencang hingga menabrak dinding. Mata lelaki itu sekelam langit malam. Tangan kanannya mengangkat pisau tinggi-tinggi.

PRANGGG!

"Hahhh, Hahhh, kamu nggak apa-apa?" Tanya Alantha dengan napas yang terengah-engah. Cella masih terkejut bukan main. Shock-nya segera hilang saat Alantha jatuh terduduk. Barusan gadis itu melempar botol kaca tepat ke kepala Hanz membuat wajah Cella terkikis dengan pecahan kaca. Luka lecet mengisi bawah mata kanannya. "Aku nggak bisa jalan lagi..."

ESREGNET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang