1

695 28 2
                                    

Kring.... kring.... (suara alarm)

Hoam....

Aku pun mematikan alarm. Dan aku pun tidur lagi. Alarm memanggil ku lagi. Dan aku pun langsung bangun dan langsung mandi. Aku pun pakaian sekolah. Aku langsung ke dapur untuk sarapan dan di luar sedikit mendung. Aku langsung memasak nasi dan telur mata sapi. Aku langsung duduk sambil makan sarapanku. Setelah selesai aku langsung membereskan semuanya dan menyiapkan bekal ke sekolah.

Aku pun berangkat ke sekolah.

Di tengah perjalanan...

Aku masih berjalan ke sekolah ku, sambil mendengarkan musik. Tiba-tiba awan jadi gelap dan hujan deras. Aku langsung mencari tempat teduh, aku menemukan halte bus. Aku pun ke sana, pada saat di halte bus. Aku pun duduk di bangku panjang di halte bus dan aku masih masih menggunakan earphone ku. Aku lihat ke atas dan ke depan melihat rintik-rintikkan air hujan.

Hujan pun sudah reda.
Aku pun harus pergi ke sekolah secepat mungkin. Aku pun sampai disekolah Anarfasi Sky. Aku pun ke kelas 1-C.

Kelas 1-C.

Aku pergi ke tempat meja ku sambil meletakkan tas ku di meja. Aku duduk di tempat duduk ku sambil memandang ke langit yang sedikit gerimis. Aku pun memegang liontin yang kupasang jadi kalung dan aku juga mengeluarkan buku yang ketemukan di kotak itu. Aku masih bingung.

Kenapa buku dan liontin ini disimpan oleh orang tuaku? Tanya sendiri dan masih berpikir.

Ah, aku mendingan ku buka aja, ya? Ucap aku.

Aku pun membuka buku itu tiba-tiba ada cahaya pada saat aku membuka buku itu dan cahaya membesar, aku pun menutup mata ku.

Cahaya itu menghilang dan aku membuka mataku perlahan. Aku pun kaget karena aku tadinya di kelas dan sekarang aku di hutan rindang. Aku pun berjalan dan aku tiba di danau. Aku pun diam saja dan aku melihat ke atas melihat langit biru yang masih terang.

Kenapa aku ada di sini? Seharusnya aku di kelas sekarang aku di danau dengan hutan rindang, ucap aku sambil bingung.

Tiba-tiba......

Ada cahaya yang mendekat ke aku. Aku takut sambil mundur ke belakang, tetapi di belakang ku ada air danau. Aku hanya diam sambil menutup kedua mata ku.

Beberapa menit kemudian.....

Aku membuka mataku perlahan-lahan ternyata aku di kelas ku. Aku serontak kaget plus bingung.

Tunggu sebentar, tadi aku di danau sekarang... aku dikelas aneh, banget! Tanya aku sendiri.

Teman di kelas hanya melihat dan membalik muka ke temannya lagi.

Aku berdiri lagi dan duduk di kursi ku. Aku hanya melamun sambil menggunakan earphone ku sambil mengeluarkan kepala ku keluar dengan hembusan angin. Aku melihat burung pipit menuju ke arah aku. Aku hanya diam saja. Burung pipit itu sekarang di samping aku. Burung tersebut sedang mencari sesuatu. Tiba-tiba ada bersinar di kaki burung tersebut, aku melihat itu dan aku mengambil burung itu. Aku mengambil benda itu di kaki burung tersebut. Dan burung itu terbang meninggal asya dan sekolah itu.

Asya langsung duduk lagi sambil memegang benda dari burung itu. Dia melihat-lihat benda tersebut ternyata itu sebuah kunci. Dia langsung lohat dan menyimpannya ke tasnya di kantong kecil.

Kring... kring.. bel masuk anak-anak harap masuk ke kelas masing-masing...

Anak-anak pun masuk ke kelas masing-masing kecuali asya sudah stand by di kelas. Anak bando pita datang ke aku.

Hei, Asya.. Kamu duduk sendirian ya? Tanya anak itu.

Iya, emang kenapa? Tanya lagi ke anak itu.

Anu,

BOLEHKAH AKU DUDUK SAMA KAMU....

anak itu teriak sampai semua anak di kelas kedengaran. Teman di kelasnya pun bicarain mereka berdua.

Guys, ada yang mau duduk sama dia. Ish... menjijikkan sekali! Ucap salah temannya ke teman lain.

Iya, gue gak mau berteman sama dia apalagi duduk sama dia, ucap teman itu ke lain.

Aku hanya diam dan pura-pura tidak dengar perkataan teman-temannya gosipin. Ya, sudah.

Kamu duduk disitu! Ucap aku masih duduk di kursi ku.

Terima kasih, ucap anak itu. Anu, nama ku lala. Kamu siapa? Salam kenal! Ucap anak itu sambil menjabatkan tangannya.

Gw asya, salam kenal! Jawab aku sambil menerima jabatan tangannya.

PiscesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant