4.terkejut

941 29 1
                                    


rendi mempercepat langkahnya menuju ke arah anin,
membuka payungnya secepat mungkin,lalu rendi memayungi tubuh anin di bawah hujan,
saat anin merasa tidak ada air yang menetes membasahi wajahnya,anin mendongak dan..." bruuuk....."anin tiba tiba jatuh tersungkur,
rendi dengan cepat membuang payung nya dan mencoba membangunkan anin yang ternyata pingsan,
"anin....bangun...anin.."
kata rendi sambil menepuk-nepuk pipi anin yang berada di pelukannya.
"jangan pingsan disini..."ucap rendi lagi.
lalu rendi membopong tubuh anin sambil berlari kecil menyusuri hujan menuju mobil yang terparkir asal asalan di pinggir jalan,karena tadi ia tergesa gesa memberhentikannya.
tubuh anin di masukkannya ke dalam mobil,di dudukkannya di jok bagian depan samping nya,rendi pun membuka setelan jas nya hingga tinggal kemeja saja yang ia kenakan,lalu menyelimutkannya ke tubuh anin yang sedang menggigil.kemudian rendi menancap gas mobilnya menuju rumah,
sayup sayup anin membuka matanya,ia melihat sekeliling...tubuhnya lemah tertutup pakaian jas harum menurutnya,

"pak....pak rendi..."ucap anin terbata-bata,saat matanya sudah terbuka dan ia sadari siapa pria tampan yang ada di sisinya.
"anda mau membawa saya kemana?"tanyanya dengan lirih,
"pulang,"sahut rendi dengan singkat nya.
dan tanpa sadar anin pun tak mampu membuka mata lagi,kepalanya sangat berat ia rasakan,tubuhnya pun menggigil kedinginan.
"ini gadis kenapa lemah sekali...aku harus bawa ia kemana...aku tak tahu alamatnya,terlalu jauh untuk ke rumah sakit."gumam rendi dalam hatinya,dan sesekali matanya melirik ke arah anin yang sedang lemas di sana.
tanpa pikir panjang rendi bergegas membawa anin pulang ke rumah rendi,
mobil rendi memasuki pekarangan luas lalu masuk ke garasi yang pintunya otomatis terbuka dan menutup sendiri,
sesampainya di depan pintu utama, bi ani dan bi ana,asisten rumah tangga yang sudah lama di pekerjakan menyambut kedatangan rendi,

betapa terkejutnya mereka saat tahu tuan mudanya membopong tubuh seorang gadis yang basah kuyup.
"aku letakkan di kamar bi ani...tidak mungkin...mang ujang di kemanain..."
mang ujang adalah tukang kebun suami bi ani...
"apa aku rebahkan di kamar bi ana..."gumam rendi lagi.
tidak mungkin...pak totok mau di kemanain..."
pak toto adalah supir suami bik ana.
"di kamar kakek tak mungkin,sedangkan kamar tamu dua-duanya di renovasi,"
"ah...kelamaan..."gumamnya,
dan langsung saja rendi membawa ke kamarnya,bik ani dan bik ana hanya melongo menyaksikan tingkah tuan mudanya,
"bik...apa aku bermimpi?"
tanya bik ana ke pada bik ani...
"ini keajaiban,"
jawab bik ani sambil tersenyum."biiik...cepat kemari,"triak rendi dengan tangan yang melambai mengisyaratkan kedua bibi mendekat.

"iya tuan..."sahut keduanya.
sambil berlari kecil menaiki anak tangga,
menyusul tuan mudanya yang membopong tubuh mungil seorang wanita.
"bik...ambilkan baju bibi buat anin,"ucap rendi seketika.
"tuan...mungkin baju kami tidak sesuai untuk nona ini,"
jawab bi ani dan bi ana bebarengan.
"besok...belikan baju untuk dia...kau ukur sendiri bi..."
kata rendi yang langsung di angguki ke dua bibi.
"untuk sekarang ambil kemejaku bik...dan cepat ganti pakaiannya "
kata rendi sambil bergegas masuk ke kamar mandi,
di dalam kamar mandi,rendi duduk di atas toilet duduk,matanya menatap kosong,pikirannya melayang,baru kali ini privasinya di langgar.."siaaalll "

umpat nya,sambil beranjak keluar kamar mandi,
di dalam kamar .
bik ani menyiapkan obat,sedangkan bik ana membuat bubur,
"tuan...ini obat anda,"
kata bik ani sambil bik ani menyerahkan segelas air dan obat di tangannya untuk rendi.
rendi pun menerima lalu meminumnya,
"bik...apa anin belum bangun sama sekali dari tadi??"
tanya rendi ingin tahu,
"belum tuan..."sahut bi ani,
rendi mendekat ke tempat di mana anin berbaring,
berjalan ke kanan dan kekiri mondar mandir,
"apa aku harus memberikan nafas buatan untuknya?"
gumam rendi,
"sial sial sial...itu tidak mungkin...tidak mungkin ku berikan ciuman pertamaku untuk gadis ini...tidak mungkin,"pikir rendi...

"tapi...bagaimana kalau anak ini tidak bangun??aah..."
hatinya kalut...
namun tidak ada pilihan lain,
rendi mendekatkan wajahnya ke wajah anin...hampir...menyentuh bibirnya,
tiba tiba..."..aiiir....aiiir..."
kata yang terucap pertama dari bibir anin lirih.
rendi tersentak,
lalu rendi bergegas mengambilkan air dan meminumkannya,
"huuuh...syukurlah...."
gumam rendi yang tak sadar bi ani dan bi ana masih di dalam kamarnya memperhatikan.
bik ani dan bik ana benar-benar kaget...tuan mudanya sangat perhatian,
"tuan...sup nya apa bibi ambilkan kesini??"
tanya bik ana...
"iya bi...ambilkan semangkuk "sahut rendi.beberapa saat kemudian,bik ana datang membawa sub dengan susu jahe madu,
"sini bik mangkuknya"
sembari rendi mengambil mangkuk sub yang penuh dari tangan bik ana,pelan pelan rendi menyuapi anin,
"ah panasss ",
kata anin yang membuat rendi harus meniup niup sub di sendok yang akan di supkan nya pada anin.

dosenku suamikuWhere stories live. Discover now