10.SEMAKIN DEKAT

2K 51 11
                                    

semakin dekat

sedangkan rendi hanya mematung terdiam di sofa sambil matanya berkedip perlahan dan meraba bibirnya,ia merasa tidak percaya atas ke lancangan yang barusan ia lakukan.

"kenapa...aku bisa-bisa tanpa sadar menciumnya?" tanya dalam hati rendi.

"ah....payah....kamu rend,"gumamnya lagi.

suasana hening saat anin beranjak menuju tempat tidur,

ia sudah memakai baju lengkap yang ia sambar tadi.

rendi hanya berlalu begitu saja bergantian masuk ke dalam kamar mandi tanpa sepatah kata pun.

anin menutupi tubuhnya dengan selimut,saat dirasanya rendi mulai merangkak naik di atas kasur yang sama dengannya,

anin memejamkan matanya namun tidak bisa tidur begitu juga rendi,

lalu rendi memiringkan tubuhnya menghadap anin,

"aku tahu kamu belum tidur..." ucap rendi di belakang punggung anin.

lalu anin membuka selimutnya dan ikut miring menghadapkan tubuhnya menghadap tubuh rendi,

"besok aku mau jemput kakek,apa kau mau ikut??" tanya rendi lagi.

anin hanya menganggukkan kepala, di balas senyum rendi dengan tampannya.

tangannya menjumput rambut yang menutupi wajah anin,menyibak kannya hingga ke telinga.

"apakah ini mimpi?...aku berbagi ranjang dengan gadis ini...aku memeluknya

saat dia bersedih,bahkan menciumnya barusan,dengan pautan usia delapan tahun...benar-benar fantastis aku bisa menyukainya.."

pikir rendi,kemudian ia tanpa sadar mencium kening anin.

yang di lihatnya anin sudah tertidur pulas, lalu rendi pun mulai tertidur pula.

rendi tersentak saat tubuhnya terasa berat,

"ugh..."desahnya,

saat kaki anin menimpa pahanya dan tangan anin memeluknya,di raihnya jam weker di samping ranjang di atas meja kecil dan dilihatnya waktu menunjukkan pukul lima pagi,

pelan-pelan rendi beringsut turun dari tempat tidur yang terlebih dahulu memindahkan kaki anin dari atas pahanya,lalu menaikkan selimut anin,

ia menuju kamar mandi,mencuci muka dan menggosok giginya,setelah itu ia keluar dari kamarnya,dan turun menuju bawah.

"pagi tuan.." sapa bi ani dan bi ana yang masih sibuk mengurus dapur,

“pagi bi...saya joging dulu bi...kalau anin bangun dan bertanya nanti..."kata pesan rendi.

"baik tuan",sahut kedua bibi.

satu jam kemudian anin turun,terlihat ceria...

"bi...kak rendi dimana?" tanya anin

"tuan joging nyonya..."sahut bibi,

"ouh...kenapa tidak ada yang bangunin aku bi…dan aneh sekali...tidurku begitu pulas...biasanya subuh aku sudah bangun bi…dan aku juga bukan tipe pemalas...tapi...disini aku tidak bisa bangun pagi bi..."cerita anin sambil mengingat ingat.

"tuan berpesan agar tidak membangunkan nyonya..." kata bi ani.

"ohhh"

kata anin sambil manggut-manggutkan kepala,

"apa ada yang bisa ku bantu bi??"tanya anin sambil menuju ke tempat kedua bibi berada.

"oh tidak ada nyonya...ini sudah beres semua,"

sahut bik ani dan bik ana serempak...

"bi...aku bosaaan,"

kata anin...sambil mengacak acak rambutnya yang agak panjang,

lalu dari belakang tiba tiba rendi datang dan berjalan mendekat ke arah anin,saat ia melihat anin mengacak-acak rambut,

seketika ia mencekal tangannya lalu merapikan rambut anin dengan kedua tangannya.

"kenapa bosan?"tanya rendi.

bi ani dan bi ana langsung berbisik satu sama lain,

"tuan begitu manis ya dengan nyonya,"

"ehemmmm..." deheman rendi mengagetkan ke dua nya,

"kau tahu kak...biasanya kalau di

rumah bibi aku bangun subuh buat sarapan mereka,lalu buat gorengan di titipkan di warung,terus kerja,habis kerja kuliah,pulang kuliah belanja untuk buat gorengan besok nya,tidur cuma tiga sampe empat jam saja mungkin,nah disini bangun tidur makan...nonton...jalan-jalan..."kata anin malas-malasan,

rendi pun terkikik sambil menyedekapkan tangan di dadanya,

"lalu kau mau apa??"tanya rendi ingin tahu.

"entahlah kak...kalau begini terus...aku bisa gemuk gimana??apa kau masih mau menikahiku??"

tanya anin begitu polosnya.

lalu rendi pun tersenyum,senyum yang begitu menawan menurut anin,

"tentu.." kata rendi.

"karena cuma kamu yang bisa membuatku begini,"

ucapnya sambil mencubit ke dua pipi anin yang cubby..

"oke tunggu aku di meja makan,aku mandi dulu...badanku lengket semua,"ucap rendi lalu bergegas naik...

di meja makan semua sudah tersaji

lauk pauk penuh,ada nasi goreng,ayam goreng,roti bakar roti selai lengkap semua tak lupa susu sapi segar yang setiap pagi baru di antar.

dosenku suamikuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin