14

56 13 4
                                    

Darin masih mencoba untuk bangkit. Tak terhitung sudah berapa kali gadis itu terjatuh, namun ia masih tetap mencoba berlari sekuat yang ia bisa. Karena Darin sudah berjanji, ia akan mengikuti semua perkataan Yujin.

Tidak bisa dipungkiri fisiknya juga lelah, entah berapa banyak goresan ranting yang ia dapatkan saat berlari. Gadis itu terus menangis dan menangis. Ingin sekali rasanya ia berbalik arah dan menghampiri Yujin kembali. Namun gadis itu tidak bisa, ia bahkan sudah berjanji untuk tidak menoleh kearah belakang sekalipun.

Dan kini, entah sudah berapa puluh menit semenjak kejadian tadi, Darin kembali berhadapan dengan pekarangan belakang. Berkali-kali ia memaki dirinya, mengapa ia harus kembali kesini. Karena sebenarnya gadis itu juga tidak tahu, apa yang salah dengan dirinya saat ini. Tapi sesuatu seperti memberitahunya untuk kembali ke panti ini, karena hanya seseorang dipanti ini lah yang bisa menolongnya.

Dan sekarang yang terpikirkan oleh gadis itu hanyalah Minhee. Darin segera berlari menuju kamar Minhee, yang berhubung terletak di lantai satu.

*******

Minhee tersentak bangun dari tidurnya saat mendengar gedoran dari arah jendela kamarnya. Gedoran itu menggebu-gebu, disertai isak tangis kencang memanggil namanya.

Pemuda itu segera berlari membuka gorden jendela. Dan semakin tersentak kaget saat mengetahui siapa orang itu. "Darin? Kok lo bisa ada disini?" Dengan panik tangannya membuka pengait jendela. Dan setelahnya pemuda itu langsung menarik tubuh Darin masuk kedalam kamarnya.

"Darin lo kenapa? Kenapa lo nangis kaya gini?"

Minhee semakin kaget begitu darin memeluk tubuhnya, dan semakin terisak disana.

Ragu-ragu Minhee membalas pelukan itu. Astaga, dengan jarak sedekat ini, Minhee dapat merasakan detak jantung yang sangat cepat dan tubuh gemetaran gadis itu. Sebenarnya, apa yang baru saja dilakukan Darin sampai ia bisa seperti ini?!

"O-oke kalo lo ga bisa cerita sekarang, tapi tenangin diri lo dulu rin." Pelan-pelan Minhee mengusap punggung gadis itu, dan kemudian menyadari ada banyak tanah dibaju belakang gadis itu.

Kemudian secara tidak terduga, gadis itu malah menyebut nama seseorang. "Yujin— Yujin, min."

Minhee semakin mengernyit bingung, ada apa pula dengan Yujin? "Yujinnya kenapa?" Namun harapan untuk mendapat jawaban itu kandas, karena setelah itu tidak ada kata-kata lain lagi yang keluar dari mulut Darin selain isak tangisnya.

Daripada semakin bingung, Minhee memilih untuk membawa gadis itu duduk ditepi kasurnya, dan segera mengambil botol minumnya. "Ini, lo minum dulu."

Sejenak Darin menatap kearah dirinya, lalu segera menegak minuman itu.

Butuh sekitar 10 menit untuk gadis itu menghentikan tangisnya, lalu dengan random membaringkan diri diatas kasur Minhee, dan hanya mengucapkan sepatah kalimat, "Gue numpang tidur ya disini." Dan tanpa menunggu waktu lama, gadis itu benar-benar sudah terlelap.

Hening sejenak, karena Minhee masih memikirkan apa yang sedang terjadi.

"Dia kenapa sih." Sekali lagi Minhee mengernyit heran. Lalu pemuda itu beralih mengambil salah satu bantalnya, kemudian membaringkan tubuhnya dilantai. Melanjutkan tidurnya yang tertunda.

*****

Dan sekali lagi Minhee tersentak bangun dari tidurnya, karena mendengar isak tangis.

Sembari menegakkan tubuhnya, Minhee melirik kearah jam dinding. Pukul 6 pagi.

"Minhee—" Diatas kasurnya, Darin memeluk kedua kakinya sambil terus menangis. Kondisi gadis itu setidaknya lebih mendingan daripada tadi malam. Yang membedakan hanyalah rambut gadis itu tidak seacak-acakan semalam.

"Cepet banget lo bangun."Ujar Minhee sambil menggaruk tengguknya.

Melihat Minhee yang sudah sempurna terbangun, Darin segera menghentikan tangisnya. Gadis itu mengusap wajahnya yang basah, dan memperbaiki posisi rambutnya yang kembali menutupi setengah wajahnya.

"Semalam gue sama Yujin nyoba kabur dari panti—" Dan secara tidak terduga, tanpa diminta gadis itu mulai menceritakan apa yang semalam terjadi pada dirinya dan Yujin.

*****

Minhee hanya bisa terdiam begitu Darin menyelesaikan perkataannya. Jadi, karena itu Darin seperti orang kesetanan semalam?

"Dan gue rasa Yujin ga bakal balik lagi, min.." Darin menunduk, gadis itu menggigiti ujung bibirnya berusaha untuk tidak menangis.

Minhee yang bingung harus bertindak seperti apa, perlahan melangkah maju memeluk gadis itu. "Inget kata Yujin, rin. Lo ga boleh nyalahin diri lo sendiri, mungkin ini memang udah takdir tuhan. Yujin juga ga bakalan seneng kalo lo nangis-nangis kaya gini. Satu-satunya cara untuk nebus semua rasa kesalahan lo itu cuma ikutin apa kata-kata Yujin. Dan kalo lo ga mau buat kepergian Yujin sia-sia begitu aja, lo harus bisa selesaiin semua masalah ini."

Mendengar penuturan Minhee, Darin mendongakkan kepala "Emangnya gue bisa? Kita semua kan bakal ditumbalin..."

Kedua tangan Minhee berpindah, menangkup wajah Darin. Yang awalnya wajah gadis itu kembali menunduk, kini jadi menatap kearah Minhee. "Percaya sama gue, kita berdua pasti bisa nyelesaiin semua masalah ini. Gue bakal selalu ngebantuin lo, dan gue ga akan pernah ninggalin lo sekalipun."

Diujung kalimatnya Minhee tersenyum. Darin tau senyuman tulus itu. Hal ini membuat tangisnya kembali pecah. Kedua tangannya memeluk tubuh Minhee, kembali menangis didalam sana. Tapi bukan lagi nangis menyedihkan, melainkan tangis haru. Karena gadis itu tau, kini ia tidak akan sendiri lagi, ada seseorang yang akan selalu melindunginya.

————

Haii, ini part terakhir Red Summer yang bisa aku publis. Aku gatau kapan lagi bakal ngelanjutin cerita ini, tapi doain aja ya bisa secepatnya👻👻

Btw, selamat berpuasa bagi yang menjalankannya!

Oiyaa, aku mau juga mau minta doanya boleh gaa? Besok, tanggal 14 April aku utbk. Huhuuu, doain yaaa aku bisa lolos sbmptn. Cukup snm aja yg gagal, semoga sbm bisa loloss🤧🤧🤧 aamiin ya rabbal Al-Amin 🤧

Makasii semuanya! Buat yg udah baca dan nungguin cerita inii. See you soon:D

*Mau edit sedikit. 4 part terakhir ini sebenernya udah lamaaa bgt aku tulis. Waktu itu, rencananya mau di edit lagi beberapa bagiannya, tapi karna ga sempet jadi ga aku edit. Harap maklum yaa kalo ada konteks cerita yg kurang nyambung ato rada ga asik:((

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Red summer | Kang minheeWhere stories live. Discover now