-12

786 144 20
                                    

.
.
.
Dokter bilang usia kehamilan Wendy udah masuk minggu 4.

"Nak, Tante seneng banget"

Iya itu Tante Susi. Setelah dari klinik kandungan tadi, Wendy langsung nelpon tantenya itu, untuk mengabari soal kehamilannya. Dan tak berapa lama Tante Susi dan Paman Ilham datang.

"Bentar lagi kita bakalan dapat cucu. Makasih ya Wen"

Ucap Paman Ilham, sambil mengelus rambut Wendy sayang.

"Kamu gak ngalamin Morning sick kan Wen?"

Tanya Tante Susi. Dia tau diusia kandungan yang baru trimester pertama ini gejala morning sick bakalan sering muncul.

"Gak Tante. Dedeknya gak rewel"

Jawab Wendy sambil mengelus perut yang masih ratanya itu.

Disini Paman Ilham dan Tante Susi berkunjung hingga malam. Mereka mengobrol banyak, sampai Vincent datang pulang kerja.

"Oh. Vi udah pulang nak?"

Vincent menyalami satu persatu dari mulai kedua orang tuanya, sampai pada Paman Ilham dan Tante Susi.

"Capek Kak?"

Wendy menghampiri Vincent dan mencium tangannya.

"Nggak kok. Adek gimana tadi kata dokter?"

"Kehamilannya baru 4 minggu , Vi"

Itu Mama Kak Vi yang menjawab. Vincent mengangguk , dan mengusak rambut Istrinya pelan dan diapun ikut bergabung dan mengobrol bersama sampai larut.

"Kami pulang dulu ya"

Pamit paman Ilham dan tante Susi.

Kini Vincent dan Wendy langsung masuk kamar dan baringan dikasur mereka.

"Kaka, peluk"

Pinta Wendy. Dan langsung didekap oleh Vincent

"Wendy suka wangi kaka"

Wendy menghirup wangi maskulin yang menguar dari tubuh Vincent.

"Wangi kakak, mirip sama wanginya Ayah"

Ujar Wendy pelan.

Iya, entah sejak kapan Wendy selalu mikir kalau wangi kak Vi ini mirip dengan wangi mendiang Ayahnya. Mungkin mereka pakai parfum yang sama kali ya.

"Kakak , juga suka wangi adek"

Vincent mencium puncak kepala Wendy.

"Selamat tidur ya Dek"
.
.
.
Kemarin Wendy sempat bilang , kalau dia gak ngalamin yang namanya morning sick tapi ternyata gelaja itu muncul ketika minggu ke 5.

Wendy kini sedang terduduk lemah. Karena baru saja muntah padahal dia baru saja sarapan.

"Udah enakan dek?"

Vincent memijit pelan tengkuk Wendy.

Kini Wendy bukan hanya merasa mual saja tapi kepalanyapun pusing, rasanya tubuhnya pegal semua.

"Yakin gak apa-apa kaka tinggal kerja?"

Wendy mengangguk pelan.

"Gak apa-apa kak"

Vincent mengecup kening Wendy singkat lantas membantunya untuk kembali berbaring.

"Kaka berangkat ya. Dedek jangan rewel ya, kasian mamanya"

Wendy tersenyum geli kala melihat Kak Vi mengelus perutnya dan berkata seperti itu.
.
.
.
"Kak, pengen sate"

Vincent baru selesai mandi ketika ngidam Wendy muncul kembali.

Love Bomb 💜💣 Taehyung x Wendy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang