Reina menghitung loker tersebut dari ruangan tata usaha, kening Reina mengernyit kala loker yang ia cari ternyata loker nya sendiri. Reina menekan password lokernya. Kali ini sebuah cokelat dengan secarik kertas.

Masih cokelat yang sama kan?

Reina semakin bingung, pasalnya hanya orang terdekat yang tau bahwa Reina menyukai cokelat ini. Ternyata ada tulisan lain di bagian bawah yang tadi tak sempat Reina lihat.

Gue tau dari orang, lo suka cokelat ini.

Sekarang mundur tiga langkah dan lihat kearah Utara!

Reina mengikuti clue tersebut, mundur tiga langkah dan menghadap Utara. Ruang kepala sekolah yang pertama Reina lihat. 

Kenapa dengan ruang kepala sekolah? batin Reina.

Tak berapa lama seorang wanita paruh baya yang Reina kenali keluar dari ruangan tersebut. Wanita itu tersenyum melihat Reina berdiri tak jauh dari posisi nya saat ini. Reina ingin menghampiri wanita itu, namun sebuah benda melayang mengenai kepala bagian belakang Reina sehingga langkahnya terhenti.

Penasaran? Hmm?

Jam lima sore di tempat pesawat akan melandas!

Semua pertanyaan akan terjawab disana.

Pesawat? Melandas? Itu artinya di bandara.

***

Di sinilah reina, di Bandara Soekarno Hatta. Tidak mulus perjalanan reina menuju bandara, tadi mamanya sempat marah karna Reina ingin keluar di saat waktu sudah menunjukkan petang. Belum lagi jalanan yang cukup macet akibat kecelakaan.

Reina sendiri bingung, siapa yang ingin pergi? Apa hubungannya. Reina celingak-celinguk melihat sekitar, barang kali ada seseorang yang ia kenal. Suara getaran ponsel di saku jeans yang reina gunakan bergetar, bergegas ia membuka pesan dari nomor yang tidak diketahui.

082361xxxxx
Bersabarlah ,
Berjalan seratus meter ke depan, belok kearah kanan dan lihat apa yang ada didepan mu!

Mengikuti clue tersebut, banyak orang yang berada di depan reina. Di antara puluhan atau bahkan ratusan orang, satu sosok yang Reina kenali sedang  membelakanginya. Perlahan kaki itu melangkah mendekati, dan dugaan Reina semakin kuat.

“Farhan!” ucap Reina.

Lelaki yang dipanggil Farhan tersebut pun menoleh. Kening reina mengernyit, ngapain lelaki tersebut disini? Dan apa hubungannya dengan Reina? Apa Farhan yang akan pergi?banyak sudah pertanyaan reina.

“Hai,” sapanya tersenyum manis.

“Lo, ngapain disini? ngantar nyokap lo? Atau jemput sepupu?” tanya reina bertubi-tubi.

Farhan terkekeh kemudian, ditatapnya wajah itu seolah merekam setiap inci wajah yang gadis itu punya. “Gimana permainannya?” bukannya menjawab pertanyaan Reina, Farhan malah balik bertanya.

“Pesawat kertas, meja nomor satu, mawar pita biru, loker nomor sembilan, coklat, ruang kepala sekolah, berakhir di Nyokap lo serta jam lima sore di bandara. Permainan itu yang lo maksud?” Farhan mengangguk, digenggamnya tangan Reina.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now