Bab 1. Melintasi Nusa Tenggara Timur

155 15 61
                                    

Daerah di Indonesia yang sedang menarik perhatian saya saat ini adalah Nusa Tenggara Timur. Kenapa? Karena provinsi tersebut menyimpan keeksotisan alam dan budayanya. Provinsi ini berada di sebelah timur Nusa Tenggara Barat. Ibu kota provinsi ini adalah Kupang yang ada di Pulau Timor. Provinsi ini sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores. Sebelah timur berbatasan dengan Timor Leste, Maluku dan Laut Banda. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Sebelah barat berbatasan dengan NTB.

Uniknya, Nusa Tenggara Timur memiliki banyak pulau. Namun, pulau yang besar adalah pulau Flores, Sumba, Timor dan Alor yang kemudian disingkat menjadi FLOBAMORA. Sedangkan pulau kecil lainnya yang cukup terkenal dalam dunia pariwisata adalah Pulau Lembata, Rote, Komodo, Padar, dan Babi.

Penduduk terbesar tinggal di pedesaan. Agama yang paling dominan adalah Katolik kemudian Islam. Penduduk yang mendaftar sekolah menengah hanya 39 %, jauh dibawah rata-rata Indonesia. Kekurangan gizi dan kematian anak cukup sering terjadi di provinsi tersebut. Akses air bersih dan sanitasi pun kurang. Pengangguran di provinsi ini juga cukup tinggi.

Provinsi ini memang terkenal dengan kondisinya yang kering tapi perkebunan dan pertanian masih bisa tumbuh subur di daerah tersebut. Iklim di NTT memang tidak seperti iklim wilayah lainnya di Indonesia. Iklim di NTT dibagi menjadi tiga yaitu agak basah, kering, dan kering ekstrim.

Tipe iklim agak basah terjadi di empat kabupaten di Pulau Flores yakni Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat. Tipe iklim kering terjadi pada lima kabupaten yakni Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata. Sedangkan tipe iklim kering ekstrim terjadi di Pulau Sumba dan Pulau Timor. Pada iklim kering ekstrim, saat musim hujan masih bisa ditanami tanaman.

Pada bulan tertentu, NTT, khususnya di kota Ruteng, juga pernah mengalami anomaly cuaca dimana cuaca sangat dingin bisa mencapai 10°C. Hal ini biasa terjadi karena pengaruh angin moonson dari Australia. Warga terpaksa menggunakan baju, tebal, jaket dan sarung untuk menghangatkan diri. Anomaly cuaca juga berdampak pada kekeringan sehingga rawan terjadi kekurangan air, potensi kebakaran, kekurangan pangan dan masalah penyakit.

Apa yang paling menarik perhatian saya?

1. Padang Savana dengan kuda-kuda liar

2. Pantainya yang jernih (kalau ini akan saya bahas pada chapter pariwisata)

3. Tradisi adatnya yang unik (kalau ini akan saya bahas pada chapter tradisi/adat)

4. Kain tenunnya yang khas

Namun, keempat poin itu insyaAllah akan saya bahas pada chapter pariwisata, tradisi/adat, dan peternakan.

Pulau Flores

Arti dari Flores dalam bahasa Portugis adalah bunga. Mungkin karena keindahan alam dan kultural pulau ini seperti bunga yang cantik. Masyarakat masih mempertahankan tradisi leluhur seperti mempertahankan bangunan megalitikum meski sudah menganut agama Kristen.

Di pulau ini terkenal dengan hewan Komodo yang berada di Pulau Komodo dan Rinca yang termasuk dalam Taman Nasional Komodo. Selain terkenal dengan reptile Komodo, pulau ini juga terkenal dengan danau berwarna Kelimutu dan termasuk dalam Taman Nasional Kalimutu. Tempat wisata lain yang terkenal di pulau ini adalah Labuan Bajo dan Air Terjun Cunca Wulang yang mirip dengan Grand Canyon di Amerika. Kampung Bena juga menawarkan kekhasan arsitektur tradisional khas suku Bajawa, sebuah tempat yang tenang berbukit dan sejuk. Selain itu ada juga kampung Wae Rebo yang memiliki kekhasan arsitektur.

Sebuah desa di Flores, tepatnya di Rampasasa, sempat membuat heboh para ilmuwan. Pasalnya, di tempat ini ditemukan fosil manusia purba kerdil yang tingginya sekitar 1 meter. Mengingat penduduk di Rampasasa juga memiliki tinggi sekitar 1,4 m. setelah dibuktikan, ternyata penduduk Rampasasa tidak ada hubungannya dengan fosil tersebut. Penyusutan tinggi tubuh penduduk Rampasasa dikaitkan dengan kegagalan pertumbuhan. Para peneliti itu mengungkap keanehan karena tubuh-tubuh manusia juga hewan di tempat tersebut mengalami penyusutan. Mereka menganggap bahwa tekanan alam dan persediaan makanan yang terbatas membuat mereka mengalami penyusutan.

Di kedalaman Laut Flores pernah mengalami gempa dan menimbulkan tsunami pada tahun 1992. Bencana ini banyak menelan korban jiwa sebanyak 2100 jiwa. Bangunan banyak yang rusak.

Pulau Flores juga sempat disebut sebagai daerah endemis rabies karena hewan anjing, kucing dan kambing. Masyarakat diminta datang ke dokter hewan untuk menyuntikkan hewannya agar tidak terjangkit.

Pulau Timor

Pulau ini merupakan puau paling selatan Indonesia. Meski sebagian besar beragama kristen, tapi di pulau ini juga terdapat umat muslim. Sayangnya, karena himpitan ekonomi, mereka tidak bisa membeli Al-Quran atau Iqra. Mau beli pun tidak tahu harus kemana. Jadi mereka jarang sekali mengaji dan sholat. Kalau pun mengaji, anak-anak kecil mereka harus antri.

Di pulau tersebut, juga pernah mengalami virus flu babi. banyak babi-babi mati karena virus tersebut.

Selain itu, di pulau itu terdapat Gunung Mutis sebagai puncak tertinggi di Pulau Timor yang terkenal karena nuansa The Hobbit dan mistis (dimana raja-raja NTT dimakamkan). Di daerah sini kita bisa menikmati padang savanna yang luas dimana banyak pendaki bermalam dan menikmati matahari terbit.

Di Pulau Timor juga terdapat kota yang dingin dibanding kota lain di Pulau Timur hingga dijuluki the Freezing City. Jaraknya sekitar 110 km dari kota Kupang. Topografinya perbukitan. Namanya kota Soe yang artinya menimba. Konon, ketika kompeni lewat ke daerah tersebut, mereka bertanya kepada seorang wanita yang sedang menimba.

"Kota apa ini?"

Namun, sang wanita mengira mereka bertanya, "Sedang apa?"

Hingga akhirnya wanita itu menjawab, "Soe (Menimba)."

Kompeni pun menamakan daerah tersebut adalah Soe.

Pulau Sumba

Pulau Sumba ini terkenal dengan tempat wisatanya yang mendunia. Mulai dari Laguna Weekori, rumah tradisional Ratenggaro dan Kampung Tarung, Pantai Banawa dengan tebingnya yang unik, Waikabukak, Bukit Warinding, dan menikmati Pasola.

Selain itu, tempat wisata savanna yang terkenal adalah Puru Kambera. Lokasinya berada di utara kota Waingapu di Pulau Sumba sekitar 2 jam atau sejauh 60 km. Di sini kita bisa melihat kuda liar sedang merumput. Waktu yang paling bagus adalah saat musim kemarau karena kuda lebih bebas untuk merumput. Kuda liar ini cukup peka karena ketika kita mendekat maka kuda akan bergerak menjauh. Tidak ada angkutan umum jadi harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Di dekat savanna, kita bisa mengunjungi pantai Puru Kambera yang bersih dengan pasir putihnya. Tidak jauh dari sana ada permukiman namun jarang penduduknya. Jarak antar rumah pun berjauhan.

Pulau Alor

Pulau yang berada di paling timur kepulauan Nusa Tenggara ini terkenal dengan tempat menyelam yang terindah ketiga setelah Raja Ampat dan Labuan Bajo. Sayangnya, pulau yang potensial dengan tempat wisatanya ini akomodasinya masih sangat kurang. Di pulau tersebut hanya ada hotel bintang satu dan dua. Saat ini masih dalam pengembangan hotel, homestay, dan restaurant.

Kota Kalabahi dulunya terkenal dengan pohon kenari. Pulau ini terkenal dengan "Pulau 1000 Moko". Moko adalah hasil kerajinan turun temurun yang berupa gendang perunggu dan mirip dengan Moko yang ada di Vietnam Utara.

Uniknya, di pulau ini terdapat Alquran kuno dari kulit kayu yang masih bisa dibaca meski beberapa bagian sudah mulai rusak. Alquran ini sudah berusia 500 tahun, tepatnya dibawa ke Alor tahun 1518. Bentuk Alquran ini mirip dengan Alquran yang tersimpan di Mesir. Bahannya papyrus, bentuk kaligrafi dan warna tintanya juga mirip. Kehadiran Alquran ini di Alor sebagai bukti bahwa dakwah Islam dulu telah sampai di Alor.

Author's SuitcasesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang