8. Wife

4.6K 536 12
                                    

Aku kompeten 😭 makasih doanya kemarin 😭 tinggal bk bknya 😭

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tiada hari tanpa teriakan dan cacian oleh Hyunjin dan Jisung, walaupun mereka sudah satu bulan menjadi suami istri, tetap saja hal yang mereka lakukan seperti orang baru menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiada hari tanpa teriakan dan cacian oleh Hyunjin dan Jisung, walaupun mereka sudah satu bulan menjadi suami istri, tetap saja hal yang mereka lakukan seperti orang baru menikah.

"HYUNJIN PLIS ANTERIN GUEE KE KAMPUS YAA"

"BERANGKAT AJA SENDIRI, GUE JUGA BURU-BURU"

"SALAH SIAPA DIBANGUNIN GAK BANGUN-BANGUN! PLIS JIN GUE UDAH DITUNGGUIN"

"YA LO UDAH TAU GITU KENAPA GAK BERANGKAT SENDIRI AJA!"

"KAN GUE BERSIH-BERSIH DULU HYUNJING! Udah dasinya gue yang pakein nanti, sekarang lo anterin gue"

Jisung menarik dasi yang sudah setengah jadi dikerah kemeja milik Hyunjin.

"Eh tai, lepas gak!"

"Gak!"

Bahkan sampai mereka diparkiran Jisung tetap menarik Hyunjin.

"Nyalain cepetan" Jisung menyuruh Hyunjin saat mereka sudah masuk kedalam mobil.

"Pakein yang bener"

Tak mau kalah, Hyunjin juga memerintahkan Jisung untuk memakaikan dasi untuknya.

Posisi mereka sekarang sangat dekat, bahkan Hyunjin sedikit susah untuk melihat arah jalan karena Jisung ada didepannya.

"Nah udah selesai"

Hyunjin akhirnya bisa bernafas lega.

"Mau ketemu siapa lo?"

"Kepoo"

"Gue turunin"

"Eh jangan. Gue mau ketemu sama anak bem, ada projek baru dan itu peting"

Hyunjin memutar bola matanya malas.

"Inget. Jangan sampai mereka tau tentang kita."

"Iya bawel"

.
.

Saat sudah sampai, Jisung segera turun dan menghampiri orang yang katanya ketua bem itu.

Melihat Jisung yang sangat ceria ketika menyapa orang itu kenapa rasanya Hyunjin ingin marah ya.

"Siapa sih dia?"

Hyunjin mengingat sesuatu.

"Lah gue kan mau ketemu orang juga"

Hyunjin segera menancapkan gas mobilnya untuk menuju kantor secepat mungkin.

.
.

"Lo gimana sih, udah ditunggu dari tadi"

Seperti biasa, Yunseong menunggu kedatangan Hyunjin dipagi hari.

"Salahin aja si Jisung, gue habis nganter dia"

"Udah mulai anter-anter nih ceritanya" ucap Yunseong dengan nada mengejek.

"Apasih, orang baru kali ini anjay"

"Canda elah. Oh iya jaga sikap. Jangan sembrono, dia juga orang atas sama kek lu"

Hyunjin mengangguki ucapan Yunseong. Tapi..

"Kok lo jadi merintahin gue. Kan gue bos lo babi"

"Sebagai orang baik gue cuman memperingatkan Jin"

"Halah"

Hyunjin terus berjalan menuju ruang tunggu tamu. Sesampainya disana, Hyunjin segera memberikan senyuman kepada clientnya dan tak lupa untuk berjabat tangan.

"Maaf menunggu lama Mr. Kim Yohan"

Uluran tangan Hyunjin disambut antusian oleh Mr. Kim.

"Tidak apa-apa, bisakah kita langsung mulai?"

"Oh tentu"

Mereka mulai membahas bisnis yang akan mereka lakukan, Yunseong juga sesekali membantu Hyunjin ketika lupa sepatah kata.

Sekitar ada 3 jam mereka berunding.

"Kami sangat senang bisa berkerja sama dengan anda" ujar tuan Kim.

"Justru kami yang sangat senang Mr."

"Oh iya, kalau boleh tau berapa umur anda? Seperrinya anda masih muda"

"Saya dua puluh dua tahun Mr."

Mr. Kim sangat terkejut dengan jawaban Hyunjin.

"Muda sekali, benar-benar hebat, oh iya, saya punya seorang putri, kebetulan dia juga seumuran anda, kalau anda mau, saya bisa perkenalkan putri saya ke anda, anda masih lajang bukan?"

Hyunjin terdiam sebentar lalu melirik Yunseong.

Tapi saat Yunseong ingin menjawab pertanyaan Mr. Kim, Hyunjin memberi isyarat biar aku saja.

"Terimakasih atas tawarannya, tapi maaf Mr. Kim, saya sudah menikah"

"Wah iya? Saya tidak menyangkanya, beruntung sekali wanita yang menjadi istri anda"

Kalau boleh jujur Hyunjin sangat tidak nyaman membahas perikahan.

"Justru saya yang sangat beruntung bisa menikahinya, tapi sekali lagi saya mohon maaf, istri saya.. laki-laki"

Mr. Kim mematung. Sepertinya dia salah bicara.

"Maaf kalau saya membuat anda tidak nuaman, saya harap anda tidak membatalkan kerja sama kita"

"Tidak ada yang harus dibatalkan, tidak apa-apa, saya mengerti, anda pasti sedikit terkejut"

"Ya benar, oh iya, kalau begitu saya pamit dulu"

Setelah membungkuk, Mr. Kim keluar dari ruangan tersebut.

Hyunjin duduk dengan malas. Yunseong pun paham dengan sikap Hyunjin, dia duduk disamping Hyunjin dan menepuk pundaknya.

"Jangan bilang lo nyesel nikah sama Jisung, setelah lo bilang saya yang sangat beruntung bisa menikahinya"

"Ya tapi-"

"Dia itu emang jodoh lo, udah terima aja"

Hyunjin tak bisa berkata apa-apa sekarang, yang terlintas dalam pikirannya, siapa laki-laki yang bersama Jisung tadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

_TBC

Tidak ada yang spesial bukan :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada yang spesial bukan :v

Aku rindu moment hyunsung :""

Teen Married Life [HYUNSUNG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang