Teen Married Life [HYUNSUNG] ✔

5. Office

Masih dengan perbincangan yang terus berlanjut penuh basa basi dari Mamah Hwang dan Jisung.

Setelah selesai sarapan, Jisung dan Mamah Hwang duduk di ruang keluarga.

"Jisung, kapan kamu mulai kuliah lagi?"

"Besok udah mulai Mah"

"Besok? Emangnya yang punya kamu gak sakit buat jalan?"

Jisung bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Mamah Hwang.

"Hah, apanya mah?"

"Itu looohh~, yang dibawah, bukannya kalian kemarin malem abis tempur?"

Jisung membelakkan matanya. Jisung paham maksud Mamah Hwang.

"Gak kok mah, mulai juga belum"

"Astagaa punya mertua kok gini amat"

"Belum?"

"Kemarin masih capek, jadi langsung tidur deh."

"Kalo pun gak langsung tidur gue juga ogah"

"Yahh, padahal mamah udah berharap cepet dapet cucu."

Jisung menyirit bingung. Jisung kan laki-laki, ya mana bisa hamil.

"Lagian kalau mau punya cucu ngapain dijodohin sama gue"

.......

Setibanya Hyunjin dikantor, Hyunjin segera pergi menuju ruang meeting.

Saat akan menuju lift, Hyunjin bertemu dengan seseorang yang sudah menunggunya di depan lift, orang itu adalah Hwang Yunseong, yang tak lain adalah saudara, teman, dan sekaligus orang kepercayaan Hyunjin.

Dan perlu diketahui, ternyata Yunseong sudah menunggu Hyunjin sejak tadi.

"Weh si bos tumben telat"

Ujar Yunseong dengan nada bercanda. Akhirnya mereka masuk ke dalam lift. Untung tidak ada orang lain kecuali mereka.

"Iya nih, tadi ada masalah sedikit"

"Hmm, pasti telat bangun karna abis gituan kan sama Jisung"

Ujar Yunseong sambil mengangkat alisnya. Tapi justru Hyunjin menggeplak kepala Yunseong.

"Apaan sih, gak ngapa ngapain juga."

"Aduh! Ya maap. Loh loh kok gitu?"

"Gue ceritain abis meeting"

"Oke-oke"

.
.
.
.
.
.

Selesai meeting Hyunjin dan Yunseong berbincang di ruangan Hyunjin.

"Jadi apa yang mau lo ceritain?"

Dengan santainya Yunseong tiduran disofa yang ada disitu.

Hyunjin tidak ingin protes atau semacamnya kaerena sudah menjadi kebiasaan Yunseong untuk melakukan hal sesuka hati karena Hyunjin yang memperbolehkannya.

"Hih Anjing. Masa kemaren malem gue tidur di sofa gara-gara si Jisung."

"WAHAHAH NGAKAK GUE SUMPAH, Seorang Hwang Hyunjin? Bos di peeusahaannya tidur di sofa? Baru denger gue Hahaha"

Hyunjin menyipitkan matanya.

"Untung lo saudara gue, kalau bukan udah gue pecat lo Seong"

"Iya-iya loh kok bisa sih? Kalian berantem?"

"Gue gak berantem, cuma adu mulut doang, eh gak. Salah, tapi cuman dia yang banyak ngebacot, pake bikin peraturan segala"

Yunseong menggelengkan kepalanya.

"La ngapain lo gak seranjang aja sama dia, udah sah juga"

Hyunjin mendekat ke arah Yunseong.

"WAHAI YUNSEONG, LO TAU KAN KALAU GUE KEPAKSA NIKAH SAMA DIA"

"Woy, sante kali."

Hyunjin juga merebahkan dirinya disofa yang satunya lagi.

"Kok bisa sih gue dijodohin sama orang kek Si Jisung itu. Orang tua gue kena pelet apaan coba. Kenapa gak lo aja yang dijodohin sih"

"Anaknya kan elo, masa gue yang dijodohin, beda urusannya goblok! Kalo emang jodoh lo ya tetep aja nikahnya sama lo bukan sama gue"

"Ya tapi-"

"Jin, gue bilangin ya, mungkin lo gak suka sama sifat Jisung kan? Tapi belum tentu Jisung dalemnya gitu, bisa aja beda"

"Hah. Bodo Seong Bodo"

Yunseong melemparkan kertas kosong ke wajah Hyunjin.

"Udah mending lo fokus aja sama kerjaan lo sebagai bos"

"Harusnya gue yang ngomong gitu ke elu monyet"

Hyunjin balik ngelempar kertas itu.

"Wkwk Yaelah kaya gak biasanya Jiin"

Hyunjin tak menghiraukan omongan Yunseong terakhir tadi. Setelah itu mereka lanjut dengan pekerjaan mereka masing masing.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_TBC

Hwang Yunseong

Bebeb aku 😍

Idea : ellakim
Typist: Rostianaa
Editor : ellakim