"Kira-kira siapa ya yang jadi juara pertama nya"

"Langsung aja, di urutan pertama adalah sebuah lukisan perempuan cantik yang digambar oleh seseorang ..."

"Siapa sih? kepo banget gue" ujar gue.

"Selamat kepada Dion Mahendra kelas XI-IPS SATU harap maju ke vodium" ujar pembawa acara.

"Wahhh gila lo menang neit, sana maju ke vodium" kata gue yang lompat kegirangan karena dion menang.

Dion naik ke vodium sambil menunjukkan karya lukisan nya.

"Lukisan yang saya buat adalah sahabat saya sendiri yaitu Rena" kata dion sambil menunjukkan lukisan nya.

"Lukisan yang saya buat adalah sahabat saya sendiri yaitu Rena" kata dion sambil menunjukkan lukisan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila ren, bagus banget karya nya dion" sahut laura.

"Ren, ini buat lo. Mungkin gue emang gabisa kasih sesuatu yang mahal buat lo, gue cuma bisa ngelukis wajah lo, wajah yang selalu hadir di setiap hari gue, wajah yang selalu membangkitkan semangat gue, makasih udah selalu disini nemenin gue" ujar dion.

Gue langsung naik ke vodium buat meluk dion. Dan suara tepuk tangan dimana-mana. Gue bangga sama dion. Gue ga nyangka dia punya bakat terpendam yang gamau di tunjukin ke publik.

"Thank you for everything neit"
"Kalo hal sederhana bisa bikin gue bahagia, kenapa gue harus butuh sesuatu yang mahal? ujar gue.

Ini pengalaman yang gabakal gue lupain seumur hidup gue. Dion kasih lukisan wajah gue ke gue dan dia suruh gue buat simpen lukisan itu atau paling engga di pajang biar ga berdebu.

"Traktir gue bisa kali abis juara dapet duit banyak tuh" kata gue yang kode minta di bayarin makan.

"Boleh, eh tapi bulan depan kan kita ulang tahun gimana uang nya setengahnya di keep, jadi ga habis semua" kata dion.

"Oiya ulang tahun kita kan sama ya neit, yaudah lo tabung aja deh itu kan hasil dari usaha lo, yakali gue yang hambur-hamburin" ujar gue.

"Bro, selamat ya denger-denger lo menang ngelukis" kata Vian yang tiba-tiba dateng.

"Iya di, ganyangka gue lo berbakat" sambung Erik.

"Thanks broo" sahut dion.

"Eh lo liat richard ga di? gue nyari dia ga ketemu ketemu dari tadi" sambung Erik.

"Engga tuh, gue juga hari ini belom ngeliat muka dia" sahut dion.

"Yaudah kalo gitu gue cabut cari dia dulu ya, congrast sekali lagi" kata Erik dan Vian yang beranjak pergi.

"Mau makan apa nih kita?" tanya gue.

"Hmm gimana kalo kita buat pizza aja ren, kita beli bahan nya nanti kita tambahin pasta-pasta lain nya kan seru tuh" sambung dion.

"Wihh boleh tuh neit, yaudah pulang sekolah nanti kita belanja dulu" ujar gue.

Kringgg kringg kringg..
Bel pulang berbunyi

Friends With Benefits [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang