"Dad apakah sebentar lagi Jeno punya adik?" Tanya Jeno penasaran.


Jaehyun mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu punya adik?" Ia duduk dipinggiran sofa dekat si bungsu.


"Ya kan Mommy sejak tadi mual Dad, muntah-muntah bukankah itu tandanya Mommy sedang hamil?" Mark bersuara.


Jaehyun tertawa kecil, "Tidak semua yang mual atau muntah-muntah itu hamil." Ia menggelengkan kepalanya.


"Ta-tapi jika hamil sungguhan Bagaimana?" Tanya Jeno lagi.


Jaehyun mengusak rambut kedua anaknya, "memangnya kalian masih mau punya adik hm? Kalian sudah besar." Ia terkekeh.


"Y-ya kalau Jeno mau saja."


"Kau Mark?"


Mark menatap ayahnya, "Jika bisa jangan tapi kalau Mommy sudah benar-benar hamil aku akan terima." Ia tersenyum hangat ke arah Jaehyun.


Jaehyun Tersenyum senang, bagaimana bisa dua anaknya berkata seperti itu bahkan Jaehyun sendiri tidak pernah berfikir sejauh itu mungkin saja kan istrinya itu hanya kelelahan atau masuk angin biasa.


"Sudah kalian mandi sana, sudah sore."


Mereka berdua mengangguk lalu pergi meninggalkan Jaehyun sendiri.


~~


Taeyong menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang sungguh tubuhnya sangat lemas saat ini, sudah berkali-kali ia muntah membuat tubuhnya benar-benar lemas seperti saat ini.


Tangan Taeyong terulur untuk menyentuh lehernya sendiri, "hangat." Gumamnya pelan.


Taeyong meraih selimut lalu menutupi kakinya, suara pintu yang terbuka membuat Taeyong menoleh disana ada Jaehyun membawa minuman hangat untuknya.


Jaehyun berjalan ke arah ranjangnya lalu duduk disebelah Taeyong, "diminum dulu sayang agar perut mu hangat." Ia memberikan minuman yang tadi ia bawa.


Taeyong menerimanya menyesap minuman itu pelan, "Terimakasih Jae."


Jaehyun meletakkan gelas tersebut di atas nakas lalu tangannya mengarah ke arah rambut Taeyong, "Masih pusing hm?" Ia bertanya lembut.


Taeyong Tersenyum kecil, "Tidak terlalu." Tangan Taeyong menarik Jaehyun agar lebih mendekat lalu ia memeluk suaminya itu erat.


"Ada apa?"


Taeyong tidak menjawab, ia hanya diam kepalanya menyandar pada dada Jaehyun. "Bagaimana anak-anak?" Tanya Taeyong.


Jaehyun mengelus punggung Taeyong pelan lalu mengecup pucuk kepala Taeyong, "Mereka sedang mandi, tadi mereka berteriak heboh dibawah."


"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Taeyong yang kini memejamkan matanya.


"Mereka bilang jika kau hamil karena sedari tadi muntah-muntah." Jaehyun berkata pelan sambil terkikik geli.


Taeyong mendongak menatap suaminya, "Hamil? Mereka bilang seperti itu?" Tanya Taeyong memastikan.


Jaehyun mengangguk lalu mengecup bibir Taeyong, "Iya, bagaimana menurutmu?"


"Tidak tahu, aku tidak berfikir sejauh itu."


Jaehyun tertawa pelan ia juga tidak berfikir sejauh itu bagaimana bisa kedua anaknya mengatakan hal seperti tadi. "Aku akan membuat makan malam dengan anak-anak kau disini saja ya."


The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang