Jung Hoseok, bagaimana caramu memperbaiki semua ini?

*

“Separah apa?” tanya Hoseok antusias menunggu jawaban.

“Apanya?”

“Seberapa parah aku mabuk saat itu?” tuntutnya tidak sabar. Jackson yang menjadi lawan bicaranya mendengus kesal. Yang benar saja teman sepantarannya ini, menemuinya hanya untuk menanyakan hal itu.

“What’s the problem Man? Itu sudah beberapa bulan yang lalu, kenapa baru panik sekarang?”

“Jawab saja Kay!”

Jackson mendecak kesal, dia paling tidak suka jika Hoseok sudah memanggilnya dengan nama asli.

“Jika kau bahkan tidak bisa mengingat apapun tentang malam itu, you already knew the answer, right? Setidaknya kau sama sekali tidak muntah di bajuku,” terang Jackson jengah. Dilihatnya Hoseok yang tampak diam memikirkan sesuatu. Padahal yang dikatakan Jackson benar, dia sama sekali tidak mengingat apapun tentang malam itu.

“Apa ketika kau mengantarku ke rumah aku terus mengigau tentang Hana?” tanyanya serius.

“Selama perjalanan, iya. Ketika kau sudah bersama istrimu aku tidak tahu lagi.”

“God!” Hoseok mengusak rambutnya kasar. He must have done something really bad, right? Otaknya bahkan tidak bisa membayangkan apa yang ada di pikirannya benar-benar terjadi. Dia merasa amat bersalah sekarang.

“Setelah sekian lama kau baru tampak gelisah sekarang, apa ada masalah?” Jackson mulai memberi perhatian, melihat Hoseok yang tampak begitu gusar. Meski tahu pria itu tidak akan mudah berbagi masalahnya apalagi dengan Jackson, setidaknya sebagai seorang teman Jackson sudah menawarkan.

Sama halnya dengan Minji, salah satu rekan kerja Jihye di kantor penerbitan. Gadis itu mungkin sudah terbiasa dengan sikap tenang kelewat datar Jihye yang memang lebih sering ditunjukkan perempuan itu di kehidupan sehari-hari. Namun mengenal Jihye lebih dari tiga tahun membuatnya paham tanda-tanda saat Jihye merasa tidak baik. Seperti saat ini.

Jihye terlalu sibuk tenggelam dalam pekerjaan hingga melewatkan waktu makan siang. Membuat Minji gemas untuk dan menceramahinya banyak-banyak.

“Bukannya kemarin kau baru saja mengeluh tidak enak badan? Harusnya kau lebih peduli pada kesehatamu Jihye-ya. Masalah yang lain bisa dipikirkan nanti, tapi jangan sampai terlambat makan, atau kau lebih suka sakit jadi bisa berdiam di rumah seharian hm?” gerutunya tanpa jeda. Jihye menghela napas, memandang Minji dengan lelah.

“Jeon Minji! Apa kau sendiri sudah makan hingga punya energi sebanyak itu untuk menceramahiku?”

“Diceramahi saja kau masih bebal apalagi tidak. Seriously Han Jihye, aku tidak mau kau sakit lagi!”

Jihye tersenyum, dalam hati merasa bersyukur memiliki teman sebaik Minji. Minji adalah gadis menyenangkan yang peduli pada orang-orang di sekitar. Selalu menyebarkan aura positif dalam keadaan apapun. Humoris dan mudah bergaul dengan orang baru. Kadang Jihye berpikir, apa benar Minji yang sebenarnya selalu seperti ini? Bukankah orang yang selalu berusaha memastikan orang lain dalam keadaan baik adalah mereka yang sebenarnya paling kesepian? Atau itu hanya prasangka buruk Jihye saja.

“Han Jihye-ssi! Kau mendengarkanku tidak?” tegur Minji merasa tidak mendapat tanggapan dari Jihye. Namun kemudian perempuan itu menutup laptopnya.

“Nee Eommonim. Kau cerewet sekali.”

“Aku ini perhatian padamu tahu!”

“Iya coba saja kau pria, sudah kujadikan suami.”

“Serakah! Kau sudah punya satu suami tampan. Memang masih kurang?”

Jihye tertawa kecil mendengar ledekan Minji. Memang masih kurang? Tidak, sepertinya begini saja sudah cukup.

Sepertinya mempertahankan pernikahan untuk anak mereka saja sudah cukup. Tidak perlu melibatkan hal lain serupa perasaan atau kebersamaan. Setelah berpikir beberapa hari Jihye sadar, dia yang tiba-tiba masuk dalam kehidupan Hoseok. Dia yang tiba-tiba menempati posisi yang disiapkan Hoseok untuk Hana. Dia yang sebenarnya pengganggu di sini. Dia yang menyedihkan, bukan?

“Lihat, lihat. Aku mengajakmu makan dari tadi kenapa kau malah melamun?”

Tanpa menjawab, Jihye bangkit dan mendahului Minji keluar kantor. Menghentikan omelan teman sepantarannya itu. Juga ekspresi masam yang dinilai banyak karyawan pria tampak menggemaskan.

xxxxx
Btw kutipan lirik di atas punyanya Getsunova - Fake protagonist. Lagunya enak cuy serius!
Kalau kalian ada yang suka boleh kasih tau aku, terus kalau kalian ada saran dan masukan buat cerita ini juga boleh kasih tahu aku :)
Kalau kalian ada waktu boleh cek work aku yang lain terutama yang suka Random Imagine boleh banget mampir ke "Spotifict" 😘
Terima kasih sudah sampai sini.
Jaga kesehatan guys

Dydte, 26 Januari 2020

House of Cards✓Where stories live. Discover now