Sibuk

4 4 0
                                    

Jika kedua kakakku dibesarkan oleh oma yang super duper galak, tapi mungkin oma tidak pernah sibuk dan selalu ada di rumah. Lain halnya denganku, kedua orangtuaku memang baik dan tidak terlalu galak seperti oma, tapi sayangnya mereka jarang sekali ada di rumah. Ayah memang pernah bilang padaku, sebelum aku lahir, usaha ayah melejit pesat. Tapi ketika aku lahir, usaha ayah mulai mengalami penurunan, banyak pegawai yang tidak jujur dan amanah, sehingga ayah mengalami kerugian yang cukup besar. Mulai dari situlah ayah dan ibu kembali sibuk dengan usahanya. Semakin usiaku bertambah, semakin pula orangtuaku sibuk. Apakah kelahiranku membuat nasib ayah sial?

Tapi ayah selalu bilang padaku, bahwa kehidupan memang seperti ini, kadang di atas kadang di bawah, kadang susah kadang bahagia. Jadi kita hanya perlu mensyukuri kehidupan yang kita alami.

Mungkin dengan aku dibesarkan oleh kedua orangtuaku, ku kira akan berbeda nasib dengan kedua kakakku, ternyata aku lebih terbengkalai dibanding kedua kakakku. Jarang sekali aku melihat mereka ada dirumah. Ketika aku pulang sekolahpun tak ada siapa-siapa. Hanya ada aku seorang diri, dan tentu saja aku merasa kesepian, aku menginginkan suasana yang ramai, dimana banyak yang bertanya padaku dan aku menjawabnya atau sebaliknya. Tapi aku juga lebih suka berkelahi, eitss tapi aku ini orangnya baik, aku ini suka menolong orangnya, tapi kalau ada yang macam-macam denganku, tak segan aku akan menonjoknya.

Kedua orangtuaku itu memang sibuk sekali, tapi mereka tetap perhatian kepadaku apalagi ibuku yang selalu cemas padaku. Di tengah kesibukannya ia selalu memberi nasihat-nasihat padaku agar aku menjadi anak yang baik, tak jarang pula mereka memarahiku

Kembali BersinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang