☽ ☆ | s a t u

1.4K 194 21
                                    

┌─── ・ 。゚☆: *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┌─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───┐
h i l a n g
└─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───┘

Candra bukanlah lelaki sedikit kata seperti tokoh dalam cerita yang di gemari oleh banyak remaja. Lebih dari itu Candra terlihat seperti cahaya yang menjelma nyata bagi sekitarnya.

Apa definisi bahagia sebenarnya?

Bagi Candra bahagia itu fana, semesta seperti tak memberi celah untuk dirinya merasakan bahagia. Namun Candra bisa menjelma seolah olah menjadi tokoh paling bahagia bahkan membaginya pada dunia.

Padahal ia sendiripun hidup di kukung luka.

Terkadang Candra berfikir, apa yang telah ia perbuat hingga semesta tak membiarkan dirinya bahagia?

Candra bukanlah pria yang mudah jatuh cinta, namun semua berubah ketika semesta mempertemukannya dengan Nabastala. Wanita dengan tatapan sehangat swastamita.

Nabastala datang bagai bintang yang menyempurnakan cahaya bulan yang sebelumnya hilang.

Sudah hampir satu jam mereka berada di sebuah perpustakaan. Dulu Candra sempat berfikir bahwa perpustakaan adalah tempat yang paling membosankan, namun bersama Nabastala hal yang membosankan sekali pun akan terlihat menyenangkan.

" La udah sore nih, pulang yu."

Nabastala mengalihkan atensinya dari buku yang sebelumnya ia baca lalu melirik jam tanganya sekilas.

"Eh iyaa, aduh maaf ya Can kamu pasti bosen banget cuma ngeliatin aku baca buku."

Candra tertawa pelan.

" Santai aja kali La. "

" La? "

" Iya can? "

" Kamu kalo lagi baca buku jangan serius-serius banget dong."

Nabastala mengeryit bingung.

" Soalnya kamu kalo lagi serius tambah cantik."

Candra melebarkan senyumnya. Tanpa sadar kata-katanya membuat pipi Nabastala bersemu merah.

—Terimakasih sudah pernah singgah!


©Dwmzkyf, 2020

hilang | BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang